Ini saat yang ditunggu - tunggu. Bel pulang akhirnya berbunyi juga. Semua murid di kelas 12 IPS 3 menghela nafas lega karena bisa terlepas dari pelajaran yang sangat membosankan ini.
Valerie dengan cepat membereskan alat tulisnya. Sampai tak sadar sejak tadi sahabatnya memandang aneh Valerie. "Lo kenapa buru - buru banget, Val?"
"Gue mau kabur, Der!" Jawab Valerie singkat.
"Kabur? Kan ini udah jam pulang kalo lo lupa" tanya Deran heran.
"Ck! Gue mau kabur dari Leon. Gue gak mau pulang bareng dia. Risih gue!" Jawab Valerie malas. Dera hanya menganggukan kepala.
"Baik anak - anak pelajaran kita sampai disini. Selamat siang!" Ucap sang guru kemudian keluar dari kelas 12 IPS 3.
Secepat kilat Valerie berlari keluar dari kelas meninggalkan sahabatnya yang melihatnya kebingungan. "Kenapa anak itu?" Tanya Shela bingung.
"Iya apa dia ada masalah lagi?" Kini Maya yang bingung.
"Kabur dia karena gak mau balik bareng Leon. Emang aneh itu anak" jawab Dera sambil melangkahkan kaki keluar dari kelas.
"Yang bener aja! Dasar cewek gila menyia - nyiakan cowok setampan Leon!" Kata Shela mengutuk Valerie.
"Kaya gak tau Valerie aja lo. Lo kan tau dia gak bisa di kekang" ucap Maya.
"Valerie cuma belum sadar aja dari kelakuannya. Yaudah kita keparkiran!" Ajak Dera menyudahi obrolan mereka.
"Dera!"
Seketika langkah mereka terhenti. Merasa dipanggil namanya Dera pun membalikan badannya dan melihat seseorang menatapnya tajam. Seketika suasana di sekeliling Dera, Shela dan Maya menjadi mencekam.
"I-iya. Ada apa?" Ucap Dera gugup.
"Dimana Valerie?" Tanya Leon.
"Dia udah pulang duluan" jawab Dera memandang kedua sahabatnya.
"Sejak kapan?"
"10 menit yang lalu" jawabnya lagi.
"Sial!" Umpat Leon dan segera pergi mencari gadis nakalnya itu. Valerie benar - benar menguji kesabarannya.
Leon segera menjalankan mobilnya meninggalkan area sekolah. Kini tujuannya adalah rumah kekasihnya. Dia ingin memastikan apakah Valerie pulang dengan selamat atau tidak.
----------
Ting! Tong!
Tak lama seseorang wanita paruh baya membuka pintu rumah untuk melihat siapa yang datang berkunjung.
"Nak Leon?"
"Siang ma. Apa Valerie ada dirumah?" Tanya Leon kepada Vanessa.
"Loh bukannya tadi pagi kalian berangkat bareng? Valerie belum pulang nak. Mama kira dia lagi sama kamu?" jawab Vanessa mulai khawatir.
"Maaf, ma. Tadi waktu bel pulang Leon jemput Valerie dikelasnya tapi dia gak ada. Leon udah tanya Dera sahabat Valerie, dia bilang Valerie udah pulang duluan. Jadi Leon kesini mau mastiin Valerie pulang dengan selamat" kata Leon.
"Tapi dia belum pulang nak. Apa terjadi sesuatu diantara kalian? Mama khawatir" ucap Vanessa menatap Leon.
"Kami baik ma. Leon juga gak tau kenapa Valerie pulang duluan. Tapi mama tenang, Leon bakal nyari Valerie, ma. Leon permisi!"
"Iya nak, hati - hati" kata Vanessa menatap Leon yang mulai menjauh. "Kamu pemuda yang baik Leon. Mama percayakan Valerie sama kamu" gumam Vanessa kemudian masuk kembali kedalam rumahnya.
Disisi lain, seorang gadis tengah bermain kartu bersama teman segengnya. Dia tertawa terbahak melihat salah satu temannya yang selalu kalah dan mendapat hukuman yaitu push up 5 kali.
"Hahaha... asli lo payah banget!" Kata Valerie sambil tertawa.
"Shit! Gue selasai" jawabnya.
"Gak asik lo ah!" Ucap Valerie kepada temannya itu.
"Val, ikut gue. Ada yang mau gue bicarakan" ucap Riky dan diangguki oleh Valerie. Ya kini Valerie tengah berada di markas setelah aksi kaburnya tadi.
Kini mereka sedang duduk saling berhadapan di bangku taman dibelakang markas.
"Ck! Ada apa Rik?" Tanya Valerie mulai jengah karena sedari tadi Riky hanya menatapnya.
"Emang ini bukan hak gue. Tapi apa bener cowo itu pacar lo?" Tanya Riky.
Valerie mengernyit bingung dengan arah bicara Riky. "Siapa maksud lo? Leon?"
"Ya pacar lo"
"Huft.. dia bukan pac-.."
"Iya gue pacar dia. Ada masalah?" Suara seseorang memotong ucapan Valerie. Seketika Valerie dan Riky menoleh kesumber suara. Dan betapa terkejutnya mereka melihat siapa yang datang. Terlebih Valerie.
"Kenapa? Kaget gue disini?" Valerie hanya memandang Leon tanpa suara yang membuat Leon geram.
"Valerie aman disini bro! Lo tenang aja" suara Riky langsung mendapat tatapan tajam dari Leon.
"Gue ga butuh omongan lo brengsek!" Singkat Leon.
"Leon!" Teriak Valerie.
"Apa? Lo mau marah Vale? Justru gue yang marah! Lo kabur dari gue dan ga langsung pulang kerumah! Lo malah kabur ketempat terkutuk ini! Dimana otak lo Val. Gue frustasi nyari keberadaan lo dan lo malah asik berduaan dengan dia disini?! Lo benar - benar menguras kesabaran gue Valerie Irasya Stefzon!" Ucap Leon penuh emosi kepada Valerie.
Valerie seketika bungkam. Apa semarah inikah Leon karena perbuatannya tadi. Tapi kenapa? Apakah Leon benar - benar perduli padanya? Mencintainya?
Tiba - tiba sebuah tangan menarik kasar Valerie yang membuatnya tersadar dari lamunannya tadi.
"Leon lepas! Gue bisa pulang sendiri!" Ronta Valerie. Namun nihil tangannya sama sekali tak bisa lepas.
"Leon stop! Lo menyakitinya" kata Riky menghentikan langkah Leon.
"Gue bersumpah kalo lo dateng ketempat ini lagi. Gue bakal bakar tempat ini sampai hangus tak bersisa! Gue serius Valerie!" Kata Leon yang sukses membuat Valerie membulatkan kedua matanya.
"Leon lo gak bisa gini! Lo gak bisa berbuat seenaknya kar-"
"Bisa sayang.. dan lo cukup menjadi gadis baik yang penurut! Dan untuk lo, jauhi Valerie! Gue gak suka ada lelaki lain yang mendekatinya!" Kata Leon setelah itu segera menarik Valerie pergi dari tempat itu.
"Ck.. Vale! Kenapa lo bisa punya kekasih seperti monster!" ucap Riky tak percaya.
Maaf karena lama update🙏
Semoga kalian suka ya..
Jangan lupa vote and coment😉
Maaf kalo masih ada typo..
Thank you!!!
2 Mei 2020
😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🔊CERITA MASIH LENGKAP ----------------- Bagaimana jika seorang gadis yang notabennya bad girl mempunyai kekasih yang sangat mencintainya? Dan sialnya dia begitu possessive kepadanya. Akankah dia bertahan dengan sikap posses...