Bab 7

44.3K 2.2K 35
                                    

Brakk!!

Suara pintu yang ditendang seseorang membuat semua penghuni markas tersebut terlonjak kaget.

"Woi apa apaan lo! Mau cari ribut sama kita?" Tanya Bima emosi.

"Dimana Valerie?" Tanya Leon to the point.

"Buat apa lo cari Valerie. Ada urusan apa lo sama dia?" Tanya Riky yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Bukan urusan lo. Gue tanya dimana Valerie?" Leon kembali bertanya dengan nada dinginnya.

"Ada apa sih ribut rib... LEON!!" Kaget Valerie melihat Leon ada di markasnya.

"Ikut gue sekarang!" Perintah Leon.

"Gue ga mau ikut lo! Lagian lo ngapain kesini! Pergi sana" usir Valerie kepasa Leon.

"Gue ga nerima penolakan Vale!" Kata Leon berjalan mendekati Valerie dan menarik tangannya.

"Lepasin gue Leon! Sakit!" Ucap Valerie berusaha melepaskan cekalan tangan Leon. Sumpah demi apapun ini sakit. Batin Valerie.

"Wits bro. Santai! Lepasim tangan lo dari tangan Valerie. Emang lo siapa berani banget bawa Valerie?!" Tanya Riky yang tak tega melihat Valerie.

"DIA.PACAR.GUE!"kata Leon penuh penekanan di setiap katanya.

"Dan ini kali terakhir Valerie menginjakan kakinya disini!" Tambahnya.

Setelah mengatakan itu Leon membawa Valerie paksa menuju mobilnya. Valerie hanya bisa pasrah dan juga kesal dengan Leon. "Apa apan dia bilang? Susah gue bisa masuk di geng Voert tapi dia dengan seenaknya ngomong kaya gitu! Bener sialan ini cowo!" Maki Valerie didalam hati.

-------

Valerie mengernyitkan keningnya ketika mobil Leon berhenti di sebuah taman. Valerie bingung untuk apa Leon membawanya kesini?

"Mulai detik ini gue larang lo untuk ketempat itu lagi! Gue juga larang lo untuk berkelahi lagi!"

Perkataan Leon sukses membuat Valerie menolehkan wajahnya.

"Maksud lo apa? Lo ga bisa ngatur gue seenaknya!" Sergah Valerie.

"Gue bisa karna gue pacar lo! Lo milik gue!" Jelas Leon balik menatap Valerie.

"Gue ga pernah bilang iya saat lo klaim gue waktu itu!" Bela Valerie yang kini sudah mengepalkan tangannya.

"Dan gue ga pernah menerima penolakan apapun Val. Suka ga suka lo pacar gue sekarang! Dan mulai besok dan seterusnya, lo berangkat sekolah bareng gue" kata Leon lagi.

"Lo ga bisa gini Leon! Pertama, gue ga suka sama lo. Dan gue ga tau apa alasan lo klaim gue! Kedua, gue ga mau lo atur. Ketiga, gue gamau berangkat sekolah bareng lo!" Jelas Valerie menatap Leon nyalang.

"Gue bakal buat lo jatuh cinta dengan cara gue Valerie. Dan untuk alasan gue, gue suka sama lo dari pertama lo hajar gue. Mulai saat itu, perasaan sayang gue tumbuh ke elo. Dan setelah gue mutusin pindah ke Amerika, hati gue ngerasa kosong. Sejak saat itu gue sadar kalo gue cinta sama lo Valerie. Itu alasan gue balik kesini lagi dan klaim lo. Dan untuk ngatur lo, ini demi kebaikan lo. Gue mau lo berubah. Gue pengen seseorang yang gue cintai berubah jadi cewe yang lebih baik lagi. Maka dari itu gue butuh bantuan lo buat mewujudkan keinginan gue dengan cara lo nurut sama gue. Untuk berangkat sekolah, gue ga nerima panolakan!" Jawab Leon panjang lebar yang membuat hati Valerie mencelos. Bagaimana tidak? Baru kali ini ada seaeorang yang berkata lembut kepadanya. Tapi tidak, Valerie tidak boleh terbuai oleh omong kosongnya. Siapa tahu itu cuma kebongonan semata. Entah lah tapi Valerie  bingung.

"Gue ga bisa langsung percaya gitu aja sama lo. Bisa aja semua omongan lo itu bullshit!" Jawab Valerie tersenyum remeh.

"Kalo gitu, gue akan buktikan kalo gue serius sama lo!" setelah mengatakan itu Leon keluar dari mobilnya dan berjalan mengitari kap mobilnya untuk membukakan pintu penumpang.

"Kita mau kemana?" Tanya Valerie bingung.

"Lo ga liat sekarang kita dimana?"

"Maksud gue ngapain kita kesini!" Jelas Valerie memutar bola matanya jengah.

"Gue mau obatin luka lo!" Setelah mengatakan itu Leon menarik tangan Valerie lembut menuju bangku taman. Kemudian Leon segera mengobati luka yang ada di wajah Valerie dengan kotak obat yang dibawanya.

"Gue harap ini yang terakhir lo kaya gini Vale. Hati gue sakit liat orang yang gue cinta terluka!" Kata Leon sambil mengobati luka Valerie.

Sedangkan Valerie hanya diam membisu merasakan jantungnya yang berdebar dua kali lipat dari biasanya. Bagaimana tidak? Kini wajah mereka hanya berjarak beberapa centi saja. Jelas Valerie senam jantung kali ini.

"Duh ada apa sama jantung gue? Ga mungkin cuma gara - gara ini gue suka sama dia! Duh engga Vale engga!" Ucap Valerie didalam hati hingga tak sadar dia menggelengkan kepalanya.

"Lo kenapa Vale? Gue tau gue ganteng jadi ga usah sampe gelengin kepala lo saat liat gue dari jarak dekat" kata Leon yang berhasil membuyarkan lamunan Valerie.

"Dih pede amat lo jadi cowo! Udah mending kita pulang sekarang! Gue cape" jawab Valerie cepat dan berjalan sambil menghentakan kakinya menuju mobil Leon. Leon yang melihat itu tersenyum dan segera mengejar Valerie ke mobilnya. Kemudian mobil Leon mulai berjalan meninggalkan taman tersebut.

Sesampainya di rumah Valerie. Leon segera membukakan pintu penumpang.

"Untuk pertama kalinya gue bilang makasih ke elo karena udah obatin luka gue. Thanks Leon" ucap Valerie kepada Leon.

"Sama - sama sayang!" Jawab Leon yang sukses membuat Valerie membulatkan matanya.

"Udah sana masuk malah bengong" lanjut Leon. Kemudian Valerie menganggukan kepalanya dan segera masuk kedalam rumah. Tapi baru berbalik badan Leon mencekal tangan Valerie  membuat Valerie mambalikan badan kembali mengahadap Leon.

"Apa lagi sih!" Kesal Valerie namun tiba - tiba...

CUP!!!

"Selamat malam sayang. Jangan lupa besok gue jemput jam 06.30. Ya udah sana masuk!" Kata Leon setelah mengecup kening Valerie.

Apa yang dirasakan Valerie saat ini? Pipinya memanas dan mulai berwarna merah seperti kepiting rebus. Jantungnya? Jangan ditanya lagi seberapa cepat dia berdetak. Kini Valerie seperti patung karena syok dengan perlakuan Leon. Hingga sebuah suara membuyarkan keterkejutannya.

"Hei! Kenapa bengong lagi? Atau mau gue cium lagi keningnya?" Tawar Leon sambil tersenyum lebar.

"Dasar gila lo!"

Setelah mengatakan itu Valerie segera berlari kedalam rumahnya dengan perasaan yang campur aduk.

"Tahan Vale tahan!!! Lo ga boleh jatuh hati sama dia hanya gara - gara dia cium lo!!" Gumam Valerie menuju kekamarnya.

Sedangkan didepan rumah Valerie. Leon tertawa puas melihat wajah imut Valerie yang syok karena perbuatannya.

"Gue suka liat tingkah lo yang ini Vale. Gue janji bakal berusaha buat lo cinta sama gue!"

Kemudian Leon berjalan memasuki mobilnya dan menjalankannya meninggalkan rumah sang kekasih.

Tbc

Baper sendiri nulis ini😂😂

Jangan lupa follow akunku dan vote  ceritaku ya...🤗🤗🤗

Thank you....

27 April 2020

Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang