Sebuah cahaya putih berusaha menembus mata seorang lelaki yang masih memejamkan matanya agar segera terbuka.
Perlahan.. kelopak matanya mulai bergerak. Sedikit demi sedikit kelopak mata itu mulai menampakan bola matanya.
Mengerjap pelan. Berusaha menyesuaikan cahaya yang mulai masuk ke retina matanya. Melihat pemandangan didepan dan disekelilingnya.
"Ini dimana?" Tanyanya entah pada siapa.
Dia bisa merasakan kenyamanan ditempat ini. Semuanya begitu indah menurutnya. Bukit - bukit menjulang tinggi, taman bunga, air mancur bahkan sebuah gazebo kecil.
Semuanya bersinar. Bahkan pakaian yang dia pakaipun bersinar. Dan dia baru menyadari kalau dirinya memakai baju serba putih dan juga hanya seorang diri disini. 'Kemana orang - orang?' -pikirnya.
"Leon..."
Merasa dipanggil namanya, lelaki itupun menoleh.
"Sedang apa kamu disini?"
"Valerie? Kamu Valerie?" Tanya Leon melihat Valerie berdiri tak jauh darinya. Dan pakaian mereka pun sama, serba putih dan bersinar.
"Iya, ini aku Leon"
Leon hendak mendekati Valerie, namun Valerie segera melangkah mundur. "Kenapa kamu menjauh?" Ucap Leon kecewa.
"Kamu gak bisa mendekati atau nyentuh aku sebelum kamu mempunyai tekad untuk kembali, Leon.." jawab Valerie.
"Kenapa? Kenapa aku harus kembali?" Tanya Leon tidak mengerti.
"Disini bukan tempat kamu. Belum waktunya, Leon. Kembalilah.."
"Aku gak akan kemanapun. Aku mau menemani kamu. Aku gak mau kamu sendiri, sayang" tolak Leon.
"Justru karena aku gak mau sendiri, aku mau kamu kembali, Leon" pinta Valerie penuh harap.
"Aku gak bisa..." lirih Leon menunduk.
"Kamu harus bisa! Aku mohon kembalilah. Bangun, masih ada tanggung jawab yang harus kamu penuhi. Kembali, wujudkan semua impian kamu, Leon"
"Apa maksudnya?" Leon mengernyit bingung.
"Bangunlah maka kamu akan tau semua jawaban dari perkataan aku. Bangun Leon.. BANGUN!"
"VALERIE!!!"
Leon terbangun dengan nafas yang memburu setelah berteriak memanggil nama Valerie. Apa itu tadi? Kenapa Valerie mengatakan hal yang tidak Leon pahami?
"Leon.. kamu udah sadar nak?"
Leon menoleh melihat Laurent yang menatap Leon cemas. "Mama? Leon dimana?" Tanya Leon melihat sekelilingnya.
"Kamu dirumah sakit sayang. Ada apa? Kenapa kamu tadi berteriak?" Tanya Laurent.
"Leon masih hidup ma?" Tanya balik Leon.
"Iya sayang.. kamu masih hidup. Satu hari kamu gak sadar gara - gara kamu mencoba bunuh diri. Mama sempat khawatir nyawa kamu gak tertolong, nak. Tapi ternyata tuhan masih baik. Sekarang cerita, ada apa? Kamu mimpi apa?" Jelas Laurent mengusap air matanya.
Leon terdiam. Jadi benar semua itu hanya mimpi? Tempat misterius itu juga tidak nyata? Lalu... "Ma! Valerie.. dimana dia? Mana Valerie ma!" Tanya Leon ketika teringat Valerie.
"Leon, tenang nak"
"Gak ma! Tadi Leon ketemu Valerie. Dia.. dia pake baju serba putih. Ma, Leon takut ma. Valerie gak ninggalin Leon kan? Jawab Leon ma!"
"Sabar Leon.. mama panggilkan dokter untuk memeriksa kondisi kamu ya?" Alih Laurent mengusap bahu putranya.
"Leon gak butuh!" Setelah mengatakan itu, Leon segera mencabut selang infusnya dan berlari keluar dari ruang rawatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🔊CERITA MASIH LENGKAP ----------------- Bagaimana jika seorang gadis yang notabennya bad girl mempunyai kekasih yang sangat mencintainya? Dan sialnya dia begitu possessive kepadanya. Akankah dia bertahan dengan sikap posses...