Happy reading...
....
Hari sudah malam, Valerie baru sampai dihalaman rumahnya.
Setelah kejadian siang tadi, Valerie memutuskan pergi ke klinik dan salon untuk menyamarkan diri agar Leon ataupun keluarganya tidak sadar dengan luka yang ada diwajahnya. Tapi tetap saja, Valerie masih takut karena warna memar masih terlihat jelas diwajahnya.
Valerie mengernyit bingung melihat sebuah mobil Lamborgini terparkir rapi dihalaman rumahnya.
Dan Valerie tau, itu adalah mobil Leon. Berarti Leon masih berada dirumahnya.
"Duh mampus gue. Kenapa Leon masih disini sih!" Gumam Valerie. "Untung gue sempet beli masker tadi"
Setelah mengatakan itu, Valerie segera memakai maskernya dan berjalan memasuki rumahnya.
Sepi. Itu yang Valerie lihat diruang keluarganya.
"Kenapa sepi?" Bingung Valerie. "Bodo lah, berarti gue aman!"
Kemudian Valerie segera berlari manaiki tangga untuk kekamarnya.
Cklek..
Sesampainya dikamar, Valerie segera menjatuhkan tubuhnya dan memejamkan mata sejenak karena merasa lelah.
"Huh capeknya..." ucapnya. "Mandi dulu kali ya?"
Kemudian Valerie bangkit dari tidurnya. Dan betapa terkejutnya dia melihat siapa yang ada dihadapannya sekarang.
"Leon!"
"Kenapa baru pulang?" Tanya Leon dingin.
"Kamu ngapain dikamar aku?" Tanya Valerie mengalihkan pembicaraan.
"Jangan mengalihkan pembicaraan, Vale! Sekarang jawab kenapa kamu baru pulang?!" Nada tegas Leon membuat Valerie mati kutu.
"Ak-aku t-tadi itu ummm-"
"Itu apa?!"
"B-ban mobil k-kempes" tambah Valerie.
"Terus kenapa kamu gak coba ngehubungin aku? Sengaja off data jadi kamu susah dihubungin?"
"Gak gitu, Leon. Baterai ponsel aku habis ter-"
"Terus kenapa gak coba minjem ponsel pak satpam? Kan ada" potong Leon membuat Valerie skakmat.
"Maaf.." cicit Valerie menundukan kepalanya.
Leon menghembuskan nafasnya pelan. Sungguh Leon tidak bermaksud memarahi Valerie. Dia tak tega melihat kesedihan diwajah cantik kekasihnya itu.
Tangan Leon terjulur memegang kedua pundak Valerie. "Dengar, aku gak bermaksud nyudutin kamu. Tapi aku khawatir kamu kenapa - napa. Makanya aku nunggu kamu dirumah sampai aku mastiin kamu pulang dengan baik - baik aja."
Valerie mendongakan wajahnya menatap Leon yang sedang menatapnya lembut. "Aku ngerti Leon. Aku minta maaf ya udah buat kamu khawatir"
"No problem, baby.. tapi.."
"Tapi apa?" Tanya Valerie mengernyit.
"Kenapa tiba - tiba kamu pake masker? Are you okay, baby?"
Duarrrr...
Kini Valerie benar - benar dibuat untuk berfikir keras. Valerie bingung apa yang harus dia katakan kepada Leon? Berkelahi dengan orang tidak dikenal yang mau menculiknya? Oh god! Itu sama saja mencari mati.
"Sayang?" Panggil Leon yang menyadarkan Valerie dari lamunannya.
"A-aku baru aja kena flu. Iya flu hehe" jawab Valerie.
"Flu? Tapi tadi waktu ditelfon kamu baik - baik aja?" Heran Leon.
"Hah? Masa sih? Gak kok aku flu beneran" yakin Valerie yang mulai merasa gugup.
"Suara kamu fine aja. Dan sekarang juga gak batuk" kata Leon lagi.
"Batuk? Oh aku jelas batuk lah. Uhukkk.. uhukk... tuh kan batuk. Sana jauh - jauh nanti kamu ketularan lagi, uhukkk... uhukkkk!" Ucap Valerie harap - harap cemas takut Leon menyadari dirinya berbohong kepadanya.
Leon yang melihat itupun tahu jika Valerie menyembunyikan sesuatu darinya. "Apa yang kamu sembunyiin?" Tanya Leon to the point.
"A-apa?" Tanya Valerie mulai panik.
"Lepas maskernya"
"Hah jangan. N-nanti kamu ketularan"
"Lepas Valerie!" Bentak Leon.
Finally.
Valerie dengan perasaan takut pun membuka maskernya. Kemudian Valerie segera menunduk takut.
Leon menarik dagu Valerie untuk melihat wajah kekasihnya.
Damn it!
Leon melihat dengan jelas beberapa memar biru keunguan yang menghiasi pipi kekasihnya. Cowok itu segera menjauhkan tangannya dari dagu Valerie. Rahangnya mengetat dan tangannya mengepal kuat. Siapa yang berbuat demikian kepada kekasihnya?
"Siapa pelakunya?" Tanya Leon menatap Valerie tajam.
"Gak ada Leon. I-ini cuma memar biasa"
"Siapa!" Tegas Leon.
Namun hening. Valerie enggan menjawab membuat Leon geram. "Kalo lo gak mau jawab. Gue bakal cari orang itu dan bakal gue habisi dia!" Kata Leon membuat Valerie melotot.
Tidak. Jika nada bicara Leon berubah pasti ini tidak akan baik.
"Ak-aku gak tau Leon. Yang jelas ada mobil yang mau nabrak aku waktu mau pulang-"
"Apa!" Leon kaget mendengarnya. Siapa yang berusaha mencelakai gadisnya?
"T-tapi aku selamat kok. Tapi mobil itu berhenti dan keluar empat orang dari dalam. Mereka mau nyulik aku dan-"
"Dan lo sama orang itu berkelahi. Hebat Val.. Gue udah larang lo buat berkelahi. Jauhi yang namanya berkelahi. Tapi lo langgar? Gue kecewa sama lo" potong Leon.
"Leon dengar dulu. Itu terdesak Leon, aku gak bermaksud nglanggar janji aku"
"Terdesak atau gak, harusnya lo mikir! Lo punya kaki sama mulut kan? Lo lari, teriak biar orang nolongin bukan malah nyakitin diri lo sendiri!" Jelas Leon dengan nada kecewanya.
"Aku tau aku salah Leon. Aku minta maaf hiks.."
"Gue bakal cari orangnya sampe ketemu. Dan gue kecewa sama lo, Val." Setelah mengatakan itu, Leon segera berlalu keluar dari kamar Valerie.
"Leon tunggu!" Panggil Valerie dan berlari mengejar Leon.
"Leon hiks..."
Namun Leon tidak menghiraukan panggilan Valerie.
"Leon..." panggil Valerie lagi yang melihat mobil Leon mulai berjalan meninggalkan rumahnya.
"Leon maafin gue..." kata Valerie dengan tangisnya.
Dimobil, Leon menelepon seseorang. "Halo, cari tau kejadian yang menimpa Valerie. Cari tau pelakunya. Dan satu lagi, kirim beberapa bodyguard untuk menjaga Valerie"
...............
Tbc..
Maaf baru bisa up.
Maaf juga kalo sedikit ga jelas hehe..
Jangan lupa vomment! See U
12 November 2020🤗
![](https://img.wattpad.com/cover/222440747-288-k86867.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔
أدب المراهقين[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🔊CERITA MASIH LENGKAP ----------------- Bagaimana jika seorang gadis yang notabennya bad girl mempunyai kekasih yang sangat mencintainya? Dan sialnya dia begitu possessive kepadanya. Akankah dia bertahan dengan sikap posses...