Malam sudah tiba. Seorang gadis tengah duduk termenung dengan memeluk kedua lututnya dibalkon kamar. Memandang sendu rembulan yang memancarkan sinarnya dengan indah.
Menghiraukan keindahan tersebut, lagi dan lagi sebulir air mata jatuh membasahi pipi mulus gadis tersebut. "Gue kangen lo..." lirihnya dan kembali terisak.
Dering ponsel membuat gadis itu menoleh. Sudah sejak tadi ponselnya selalu berbunyi namun tak pernah dia tanggapi.
Karena penasaran, gadis itu melangkah dan mengambil ponselnya. Disana, tertera banyak sekali panggilan tak terjawab dan beberapa pesan masuk dari ketiga sahabatnya.
Gadis itu kembali meletakan ponselnya, tak berniat untuk membalas. Ingin kembali duduk dibalkon tiba - tiba bel rumah yang berbunyi menghentikan langkahnya.
Ting tong!
"Siapa?" Gadis tersebut mengernyit bingung. Kemudian melangkahkan kakinya keluar kamar untuk segera membuka pintu rumahnya.
Cklek...
"Hai!"
"Ngapain lo kesini?!" Tanyanya.
"Gue bawa makanan buat lo"
Gadis itu enggan menjawab dan ingin kembali menutup pintu tapi gagal karena pintu tersebut lebih dulu ditahan. "Val! Gue tau lo belum makan dari tadi"
"Minggir!"
"Val! Dengerin gue. Lo bisa sakit kalo lo ngurung diri terus apalagi lo gak makan!"
Akhirnya Valerie melangkah masuk tak menghiraukan semua perkataan yang dia dengar. "Gue siapin makanannya sebentar" ucapnya dan melangkah menuju dapur.
"Lo makan ya.." perintahnya setelah duduk disofa disamping Valerie.
"Gue bisa makan sendiri, Bry." Tolak Valerie mengambil alih sendok ditangan Bryan dan mulai memakan makanannya.
Bryan hanya diam menatap Valerie makan dengan lahapnya. Sedikit tersenyum karena setelah sekian lama, dia bisa melihat Valerie sedekat ini.
"Val kenapa rumah lo keliatan sepi?" Tanya Bryan.
"Gue dirumah sendiri" jawab Valerie singkat dan kembali memakan makanannya.
"Emang pada kemana?"
"Paris."
Bryan hanya mengangguk. "Val, apa lo masih... mikirin Leon?"
Pertanyaan Bryan membuat Valerie menghentikan kegiatan makannya. Seketika nafsu makan Valerie hilang. "Gue kenyang. Thanks makanannya. Sekarang lo boleh pulang" ucap Valerie dingin dan beranjak dari duduknya.
"Val, sorry gue gak maksud. Gue cuma tanya aja sama lo" ujar Bryan tidak menyangka dengan respon Valerie.
"Pulang, Bry"
"Val, sumpah gue gak ada maksud apapun. Gue masih pengen disini nemenin lo. Gue--" -PULANG!"
Bryan mengalah. Bryan tidak ingin membuat Valerie semakin marah kepadanya. Jika itu terjadi, maka rencananya akan menjadi sia - sia. "Oke - oke. Jaga diri lo baik - baik. Besok gue bakal kerumah lo lagi. Gue balik, Val" setelah mengatakan itu, Bryan keluar dari rumah Valerie.
Valerie segera menutup pintu rumahnya. Perlahan, Valerie menangis kembali. Entah kenapa, dirinya sulit untuk melupakan Leon. Bagaimanapun, Leon adalah lelaki yang berhasil merubahnya menjadi Valerie yang baik.
"Leon... hiks.."
-------
Hari minggu pagi yang sejuk ini, biasanya orang - orang akan melakukan kegiatan olahraga kecil ditaman atau sekedar jogging mengelilingi komplek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🔊CERITA MASIH LENGKAP ----------------- Bagaimana jika seorang gadis yang notabennya bad girl mempunyai kekasih yang sangat mencintainya? Dan sialnya dia begitu possessive kepadanya. Akankah dia bertahan dengan sikap posses...