Bab 22

18.4K 1K 5
                                    

Happy reading.......







"Leon ini dimana? Kenapa kamu bawa aku kesini?" Tanya Valerie heran.

"Ini rumah aku" jawab Leon singkat.

"Dan..."

"Dan apa?" Heran Leon.

"Ck.. kamu ngapain bawa aku kesini? Ini kan masih jam sekolah Leon! Aku kan mau berubah tapi kamu malah ngajarin aku bolos lagi!" Cerocos Valerie.

"Aku gak ngajarin kamu bolos. Lagian aku yang punya sekolahnya"

"Papah kamu!" Koreksi Valerie.

"Terserah aku lah"

"Ish tau lah aku mau pergi Leon!"

"Val, stop it! Jangan ucapin kata - kata itu lagi!" Marah Leon.

Valerie seketika tersentak kaget dengan ucapan Leon. Bahkan dia sampai menyandarkan punggungnya dipintu mobil.

"Leon please.."

Leon tak menanggapi ucapan Valerie, kemudian dia beranjak keluar dari mobil dan membuka pintu penumpang. Leon menarik Valerie keluar dari mobilnya dan membawa gadis itu kedalam rumahnya.

"Leon sakit!"

Hening..

"Leon! Lepasin! Sakit Leon!"

Kembali tak ada jawaban dari Leon membuat Valerie kesal. Sungguh Valerie tak berbohong karena pergelangan tangannya benar - benar sakit. Mungkin saat ini sudah memerah. Valerie bisa saja melakukan perlawanan, tapi melihat wajah Leon yang masih babak belur, Valerie mengurungkan niatnya dan hanya bisa pasrah.

"Leon! Lo punya telinga ga sih! Lepas! Le-"

"DIAM!"

Deg...

Apa ini?? Leon membentak Valerie? Membentaknya? Valerie tak menyangka bahwa Leon akan membentaknya seperti ini.

Sakit ditangannya tak ia hiraukan lagi. Karena daripada tangannya, lebih sakit hatinya saat ini.

"Sekarang masuk!" Tambah Leon setelah sampai disebuah ruangan. Ah tidak, lebih tepatnya sebuah kamar.

"Gak, Leon! Lo mau ngapain? Please biarin gue pergi hiks.."

"Masuk Valerie!" Tekan Leon lagi.

"No! Let me go hikss.."

"Aku gak mau kasar sama kamu, Vale. Sekarang masuk!"

"No! No! Let me go, please hikss.. I don't want to be here hiks hikss.." ucap Valerie yang mulai mengeraskan tangisannya.

"OKE!"

Sedetik kemudian Leon segera menggendong Valerie masuk kedalam kamar tersebut. Leon meletakan Valerie diatas ranjang dengan kasar.

Setelah itu Leon segera keluar dari kamar meninggalkan Valerie sendirian dikamar tersebut. Tidak lupa Leon menguncinya dari luar. Dan tak lama ia mendengar suara teriakan dan gedoran dari dalam pintu.

"Leon buka! Gue gak mau dikurung disini! Let me go, Leon!! Let me go! Hikss.. Leon, please..."

"Leon gue tau lo denger gue! Buka Leon buka!"

"Leon... i don't hate you.. please.. I don't want to be here hiks hikss.."

Hiks...

Hiks...

Hiks...

Kini hanya suara tangisan Valerie yang terdengar ditelinga Leon.

Sakit. Hati Leon sakit melakukan ini semua kepada Valerie.

Dia sudah berjanji tidak akan menyakiti hati gadisnya. Tapi apa boleh buat? Dia tidak ingin kehilangan Valerie. Dia hanya ingin memberi efek jera kepada Valerie untuk tidak memiliki niatan meninggalkannya atau pergi dari hidupnya.

"Maafin aku sayang.. aku gak bisa kalo kamu ninggalin aku. Kamu akan tetap menjadi milikku. Milik Leon Askara Immanuel. Always. Mine!"

Setelah mengatakkan itu. Leon segera pergi meninggalkan rumahnya untuk menuju kekantor. Tak lupa ia sudah menitipkan pesan kepada maidnya untuk membawakan gadisnya makan siang karena ia akan pulang malam. Ia tak ingin gadisnya sakit.

Namun, kepergian Leon tak luput dari pandangan seseorang yang penuh air mata dibalik jendela kamarnya.

"Leon.. gue juga sakit ingin pergi dari lo. Tapi kenapa lo lakuin ini sama gue?" batinnya kemudian menutup tirai jendela.







Tbc...

Haiiiii duhhh maaf bangettt aku lagi banyak pikiran akhir akhir ini jadi ga sempet buat cerita😫

Maaf banget udah buat kalian nunggu up cerita ini lama banget😣

Sekali lagi aku minta maaf ya temen temen...

Dan semoga kalian suka sama part ini..

Dan saya juga akan menghargai kalian yang menghargai karya aku dengan cara vote and comment

Oke makasiii

Maaf kalo typo masih banyak hehee

8 Juni 2020
😻

Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang