"Hati - hati. Setelah urusan dikantor selesai aku bakal jemput kamu dirumah Dera"
"Gak usah. Sebelum kamu pulang aku janji aku udah dirumah. Dera yang nganter" jawab Valerie cepat.
Leon mengangguk percaya dengan jawaban Valerie. "Jangan berulah, Val" ucap Leon mengelus puncak kepala Valerie.
"Siap!"
Setelahnya Leon mengecup kening Valerie lama. Entah kenapa, perasaan Leon jadi tidak tenang. Tidak tahu apa itu, tapi pasti ada yang tidak beres. "Have fun!" Ucap Leon dan segera pergi meninggalkan Valerie dan sahabatnya untuk menuju kekantor.
Dera menoleh kearah Valerie yang sedang menatap kepergian mobil Leon. "Val lo yakin mau bohongin Leon lagi?" Tanya Dera membuat Valerie menoleh.
"Iya, Val. Gue gak tega sumpah. Leon baik banget sama lo. Apa salahnya sih lo jujur sama Leon?" tambah Maya.
"Sebelum semuanya terlambat. Lebih baik lo jujur sama Leon. Gue takut tiba - tiba Leon tau lo bohongin dia. Gue gak bisa bayangin gimana marahnya dia ke elo" kini giliran Shela yang berkata.
Valerie menunduk. Membenarkan semua kalimat yang keluar dari mulut para sahabatnya. "Gue takut. Gue takut Leon gak bakal ngijinin gue" jawab Valerie lirih.
"Gue tau niat lo baik. Tapi lo sendiri juga belum cerita apapun ke kita" kata Dera. "Val, kita ini sahabat lo. Kita gak mau hubungan lo sama Leon berantakan cuma karena lo gak jujur. Inget, lo udah tunangan"
"Iya, Der gue paham. Gue janji, setelah ini gue bakal cerita semuanya ke kalian. Tapi untuk Leon.. gue bakal coba ngomong sama dia. Gue bakal minta maaf udah bohongin dia." Jawab Valerie tersenyum. "Kalian jadi kerumah Dera?"
"Jadi, Val. Berhubung udah sampai dimall. Kita mau beli beberapa cemilan buat nonton dirumah Dera nih" jawab Shela.e
"Ya udah gue pergi ya. Makasih kalian udah bantuin gue lagi" ucap Valerie dan segera pergi menuju apartemen Lendra.
----
Seperti tempo hari, Valerie kembali mengetuk pintu apartemen Lendra setelah sampai.
Pintu itu kembali terbuka menampakan sosok Lendra yang sedang tersenyum kearahnya. "Val,, akhirnya lo dateng juga" ucap Lendra yang baru saja membuka pintu. "Gue kira lo gak bakal dateng"
"Gue pasti dateng kok. Kan gue udah bilang, kita berteman jadi kalo lo butuh gue, gue pasti bakal dateng" jawab Valerie tersenyum.
"Thanks, Val. Ayo masuk" ajak Lendra.
Valerie mengikuti langkah Lendra dari belakang. "Mau minum apa?" Tanya Lendra setelah keduanya duduk disofa apartemen Lendra.
"Gak usah. Lebih baik kita kerumah sakit aja biar gak terlalu sore, Len" jawab Valerie.
Lendra mengangguk. "Tunggu sebentar. Gue ganti baju dulu"
Kemudian Lendra segera berjalan menuju kamarnya. Setelahnya, Lendra keluar dengan celana jeans dan hoodie hitam dan sebuah kunci mobil ditangannya. "Ayo, Val!"
"Lo yakin bisa nyetir?" Tanya Valerie. Kini mereka berdua sedang berjalan menuju loby apartemen.
"Kayanya sih bisa" jawab Lendra.
"Biar gue aja yang nyetir. Kondisi lo lagi kaya gini juga. Gue gak mau kalo harus mati muda gara - gara lo" ujar Valerie.
Lendra terkekeh mendengarnya. "Emang lo bisa nyetir mobil?"
"Jangankan mobil. Motor sport aja gue bisa. Udah sini!" Jawab Valerie dan segera meraih kunci mobil ditangan Lendra.
Lendra dengan wajah cengonya tidak menyangka gadis secantik Valerie juga bisa mengendarai motor sport? Benar - benar...
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🔊CERITA MASIH LENGKAP ----------------- Bagaimana jika seorang gadis yang notabennya bad girl mempunyai kekasih yang sangat mencintainya? Dan sialnya dia begitu possessive kepadanya. Akankah dia bertahan dengan sikap posses...