Bab 23

18.4K 1K 2
                                    

Happy reading.....





Valerie terbangun dari tidurnya karena mendengar suara pintu terbuka.

Ya, Valerie tertidur karena marasa lelah karena menangis terlalu lama. Kemudian Valerie heran, kenapa yang masuk bukan Leon? Melainkan wanita paruh baya yang membawa nampan ditangannya.

"Waktunya makan siang, nona" ucapnya ramah.

Valerie mengerutkan keningnya dan langsung melihat jam tangannya. Oh pantas saja, jadi ia sudah tertidur dari jam delapan sampai jam satu siang? "Oh god.. lo keterlaluan, Val!" Batin Valerie.

"Nona Valerie? Apa anda baik - baik saja?" Tanya maid tersebut sambil melambaikan tangannya tepat didepan wajah Valerie.

"A-ah.. a-aku baik - baik aja" jawab Valerie gugup.

"Anda harus makan siang, nona. Ini perintah dari tuan muda"

"Memangnya Leon belum pulang?" Tanya Valerie.

"Tuan muda akan pulang malam non, jadi saya ditugaskan untuk membawakan makan siang untuk anda karena tuan muda tidak ingin anda sakit" jelasnya.

Valerie speechless mendengar penjelasan maid tersebut. Ternyata Leon marahpun masih memperdulikan dirinya.

"Baiklah Vale mengerti bik...-"

"Bik Merysa. Panggil saja saya bik Mery, nona" jawab Bik Mery mengerti.

"Ah iya Bik Mery. Terimakasih udah repot membawakan Vale makan siang" ucap Valerie tersenyum tulus.

"Sudah tugas saya non. Sekarang silahkan anda nikmati. Atau mau saya suapi anda, non? Sepertinya anda masih lelah"

"Vale bisa makan sendiri kok. Bik, jangan terlalu formal sama Vale"

"Tidak bisa non, rasanya itu tidak sopan"

"Ayolah bik Mery.. panggil Vale aja ya.."

Entah kenapa Valerie merasa nyaman jika bersama Mery. Mungkin karena dia memiliki sikap keibuan dan terlalu ramah.

"Baiklah, non Vale"

"Vale aja bik" bujuk Valerie.

"Tidak bisa nona, bibik akan panggil non Vale saja"

"Yaudah deh bik gak papa" pasrah Valerie.

Kemudian Valerie segera menyantap makan siangnya. Karena perutnya juga sangat lapar.

Setelah selesai, Mery segera keluar membawa nampan itu kembali. Namun yang membuat Valerie sedih, ia mendengar suara pintu yang dikunci.

Kini Valerie sendiri lagi dikamar ini. Kenapa Leon mengurungnya? Kenapa harus mengurungnya? Itulah yang ada dipikiran Valerie saat ini.

Kemudian Valerie baru teringat dengan ketiga sahabatnya. Pasti mereka sangat cemas karena dia tak kembali. Ponselnya juga tertinggal dilaci meja.

Oh shit sialnya!

Sibuk memikirkan itu semua, tak terasa jam menunjukkan pukul empat sore.

Valerie meraskan badannya lengket. Ia kemudian beranjak dari duduknya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian, ia telah selesai membersihkan tubuhnya. Dan saat ingin keluar dari kamar mandi, betapa bodohnya dia karena tidak membawa baju ganti.

"Kenapa gue bisa lupa sih! Masa iya gue pake seragam lagi?" katanya.

Keluar dari kamar mandi, mata Valerie tertuju ke arah ruangan yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Ya, walk in closet.

Kemudian Valerie membuka pintunya. Betapa terkejutnya dia melihat apa isi didalamnya. Dress, kemeja wanita, kaos, celana jeans, dll. Tergantung rapi dan cantik. Tak lupa sneakers, flatshoes dan high heels juga tertata rapi disana.

"Wah.. ada toko dadakan.." ucap Valerie kagum.

"Apa boleh gue pake? Tapi punya siapa ya?" Tanyanya kepada diri sendiri.

"Ah gak papa deh daripada pake handuk terus."

Kemudian Valerie mengambil celana jeans putih dan kemeja wanita berwarna army untuk segera dipakainya.

Selesai berpakaian dia berjalan menuju meja rias untuk merapihkan rambutnya.

"Ternyata bajunya pas dibadan gue!" Katanya dan mulai menyisir rambutnya.

"Done!" Ucapnya.

Dengan make up tipis dan rambut yang dikuncir kuda, Valerie merasa sempurna. Sebenarnya Valerie heran mengapa dikamar ini terdapat baju wanita yang lumayan banyak sekaligus bagus dan alat make up yang terbilang komplit.

Ah sudahlah itu juga bukan urusan Valerie. Kini Valerie hanya berdiam diri menunggu sampai Leon pulang.

Sungguh ia jengah diperlakukan seperti ini. Bayangkan kalian dikurung didalam kamar, sendirian.. tanpa ponsel.. tanpa novel atau apapun itu.. Huh pasti tidak akan tahan. Ya itu yang Valerie rasakan. Valerie menyesal telah membuat Leon marah.

Kalau tau akan jadi begini, Valerie tak akan berbuat yang akan mengundang kemarahan Leon.








TBC......

Maaf typo bertebaran..

And.. semoga kalian sukaa..

Aku menghargai kalian yang menghargai karyaku..

Jadi jangan lupa vomment ya..

Makasiiiiii








8 Juni 2020
😚

Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang