Susana markas Voert saat ini cukup ramai dan menyenangkan. Semua anak Voert juga menerima kehadiran ketiga sahabat Valerie dengan baik. Bahkan menurut sahabat Valerie, semua anggota Voert disini sangat mengasyikan, lucu dan juga friendly.
"Val, ternyata disini seru ya" bisik Shela kepada Valerie.
Valerie mengangguk mengiyakan. "Makanya gue betah disini" jawab Valerie disertai kekehan.
Valerie sekarang sedang berada ditaman belakang markas bersama dengan ketiga sahabatnya dan semua anak Voert.
Malam ini mereka sedang mengadakan pesta barbeque. Sebenarnya ini ide Riky karena dia tidak ingin melihat Valerie yang terus larut dalam kesedihannya.
Dan ketiga sahabatnya juga belum lama ini baru kembali setelah membeli beberapa bahan - bahan untuk pesta barbeque ini.
"Val, gabung yuk sama yang lain" ajak Dera menghampiri Valerie.
"Kalian duluan aja. Nanti gue nyusul" ucap Valerie dan diangguki Dera.
Sesekali Valerie tersenyum melihat tingkah sahabatnya dan beberapa anak Voert lainnya. Sejenak Valerie bisa melupakan kesedihannya. Tapi tidak bertahan lama, karena dia selalu mengingat tentang Leon.
"Gue kengen lo.. gue kangen semua sifat possessive lo.." lirihnya. "Seandainya gue bisa dikasih kesempatan untuk bisa ketemu sama lo. Gue janji bakal jelasin semuanya. Gue janji, Leon.." lanjut Valerie.
Dari jauh, Riky mengepalkan kedua tangannya melihat Valerie. "Gue gak bisa terus - terusan liat lo kaya gini, Val" gumamnya.
-------
-------
"Siang, sus"
"Iya, ada yang bisa saya bantu?"
"Saya mau tanya apa disini ada pasien yang bernama Lendra?" Tanya Bagas.
"Sebentar saya cek" kemudian suster itupun segera mengecek semua data pasien dirumah sakit. "Maaf, mas. Disini tidak ada pasien yang dirawat bernama Lendra" jawaban suster tersebut membuat Bagas, Irfan dan Raka mengernyit bingung.
"Kalo yang sedang menjalani pengobatan jalan dari penyakit kanker ada?" Kini giliran Irfan yang bertanya.
"Sebentar" ucap suster itu dan kembali mengecek data pasien. "Disini ada beberapa orang yang bernama Lendra sedang menjalani pengobatan jalan dari penyakit kanker. Tapi Lendra siapa yang kalian maksud?"
"Ka, coba cek pesan lo. Siapa tahu Maya bales" kata Bagas kepada Raka.
"Bentar!" Raka segera mengecek ponselnya. Benar saja, Maya sudah membalas pesan Raka. "Namanya Lendra Ghandiaz, sus" ujar Raka. Suster itu segera mencari nama tersebut.
"Maaf mas, tidak ada pasien yang bernama Lendra Ghandiaz" jawab suster itu.
"Jangan ngaco deh, sus! Jelas - jelas teman saya berobat disini" alibi Bagas.
"Memang benar, mas. Anda bisa mengeceknya sendiri" ucap suster itu dan memberikan data pasien.
Dan memang benar yang dikatakan suster tersebut, tidak ada yang bernama Lendra Ghandiaz disana. "Berarti bener dugaan gue. Mereka sekongkol" gumam Bagas.
"Kita harus temui dokternya. Bisa jadi dia juga sekongkol dengan Lendra, Gas" usul Irfan.
"Lo bener, Fan!"
"Ini, sus. Terimakasih" kata Raka menyerahkan kembali data itu.
"Gas, coba lo telfon Shela"
"Hah?!" Kaget Bagas karena ucapan Irfan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔
Roman pour Adolescents[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🔊CERITA MASIH LENGKAP ----------------- Bagaimana jika seorang gadis yang notabennya bad girl mempunyai kekasih yang sangat mencintainya? Dan sialnya dia begitu possessive kepadanya. Akankah dia bertahan dengan sikap posses...