Happy Reading🤗
"Leon aku gak mau makan ini. Aku mau mie ayam pake sambel!"
"No! Mie sama sambel itu gak baik buat kesehatan kamu. Lebih baik kamu makan makanan yang udah aku pesenin"
Ya, kini Valerie dan Leon sedang berada di kantin setelah sebelumnya mengobati luka Leon terlebih dahulu di UKS.
"Tapi Leon.. aku bosan masa kemarin udah ayam sama sayur sekarang lagi? Oh c'mon!" Rengek Valerie.
"Sekali enggak ya tetep enggak, Valerie. Ini demi kebaikan kamu. Sekarang makan! Atau mau aku suapin?" Kata Leon menatap Valerie.
Akhirnya Valerie makan dengan perasaan kesal dan memandang Leon dengan tatapan tajam.
"Pelan - pelan, baby! Nanti kamu kesedak!" Peringat Leon karena Valerie makan dengan cepat.
"Biarin aja! Abis kamu ngeselin!"
"Pelan, Valerie! Atau aku bakal benar - benar nyuapin kamu!"
"Ck! Iya - iya" jawab Valerie pasrah.
"Gue kira setelah gue bilang benar - benar cinta sama Leon dia gak bakal possessive sama gue lagi. Ternyata gue salah, sikap dia malah tambah possessive sama gue. Malah jadi protektif. Huh sabar, Vale! Sabar!" Batin Valerie.
"Oh ya, hari minggu nanti kamu ada acara gak?" Tanya Leon tiba-tiba.
"Umm.. kayanya gak ada sih. Kenapa emang?"
"Aku mau ngajak kamu kencan sebagai pelengkap jadian kita. Gimana?"
"Boleh sih. Tapi mau kemana?"
"Rahasia lah. Nanti juga kamu tau!" Kata Leon.
"Ish gak asik banget sih!" Gerutu Valerie.
"Haha.. yaudah habisin makannya!"
----------
"Udah masuk sana! Belajar yang bener. Gak boleh bolos! Inget kamu udah mau berubah jadi lebih baik!"
"Iya Leon. Ya udah aku masuk ya. Bye!"
Kemudian Valerie segera melangkah masuk kedalam kelas dan disambut heboh oleh ketiga sahabatnya.
"Vale!!!" Teriak Shela.
"Duh berisik banget sih suara lo!" Kata Valerie menutup telinga.
"Val, lo gak papa? Duh kita dari tadi khawatir disini mikirin lo yang gak balik - balik!" Ujar Dera.
"Iya untung aja sekarang jam pelajaran kosong. Sekarang kasih tau siapa cowok itu, kemana lo sampe selama ini dan tadi kenapa lo senyum sama Leon?" Kata Maya bertubi-tubi.
"Eh kutil! Tanya satu - satu dong. Dan lagi, biarin gue duduk dulu elah! Capek nih gue!" Jawab Valerie.
Kemudian Shela dan Maya segera menarik Valerie untuk duduk. Disusul keduanya. Dera hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua sahabatnya yang sangat tak sabaran.
"Jadi gimana?" Tanya Shela.
"Ck! Oke - oke gue jelasin!" Jawab Valerie.
"Jadi cowok tadi itu Bryan, mantan gue. Mungkin kalian baru tau kali ini kalo dia itu mantan gue dulu. Gue kenal sama dia udah dari kelas tujuh. Dia selalu ada buat gue. Kita juga selalu bersama. Kalian pasti gak percaya, dulu kita sama - sama juara kelas dikelas masing - masing? Sampe kita naik ke kelas delapan, dia nyatain perasaannya ke gue. Dan ya gue terima karena jujur gue udah suka dan nyaman sama dia sejak pertengahan kelas tujuh. Hubungan kami berjalan dengan baik bahkan sudah mencapai satu tahun lebih. Sampe suatu ketika, hubungan kami kandas gitu aja karena kesalahan dia..." lirih Valerie dan mulai menundukan kepalanya.
"Val, kalo lo gak kuat mending gak usah cerita" saran Dera.
"No, Der! Mereka harus tau karena kita udah sahabatan hampir tiga tahun."
Kemudian Dera menganggukan kepalanya dan memegang tangan Valerie kuat.
"Dulu, saat beberapa minggu lagi kami akan menempuh ujian kelulusan. Gue malam itu pergi ke toko buku buat beli beberapa buku materi. Gue dikejutkan sama pemandangan yang menyakitkan. Bryan, dia bermesraan. Lebih tepatnya berciuman sama teman dekat gue dulu. Namanya Arine. Saat itu hati gue hancur, May, Shel! Gue lari ngehampirin mereka. Dan kalian tau? Mereka sama sekali gak kaget. Sampe akhirnya gue dapet sebuah fakta kalo mereka udah menjalin hubungan selama tiga bulan. Kalian bisa bayangin gimana bodohnya gue selama itu gak tau. Akhirnya gue mutusin untuk pergi dari kehidupan Bryan. Dan setelah itu, dia sama sekali gak kejar ataupun cari gue sampai sekarang. Tapi Leon hadir, dia perlahan ngehapus luka di hati gue. Dan untuk tadi kenapa gue senyum sama Leon, karena gue udah cinta sama dia"
Tak terasa air mata mengalir dipipi Shela, Maya dan Dera mendengar cerita Valerie. Mungkin mereka berfikir, jika mereka berada diposisi Valerie bagaimana mereka akan menghadapinya.
"Vale! Gue salut lo bisa sekuat ini. Lo bisa nyembunyiin luka sebesar itu selama tiga tahun sendirian!" Ucap Maya menghapus air matanya.
"Gue gak sendirian. Ada kalian disamping gue. Dan gue beruntung banget untuk itu!" Jawab Valerie.
"Oh Vale, i love you so much!" Kata Shela dan memeluk Valerie.
"Duh kok jadi mellow gini.. Oh ya kalian gak denger sesuatu diakhir cerita Valerie tadi?" Tanya Dera.
"Eh iya! Val, serius lo udah cinta sama Leon?" Tanya Shela heboh setelah melepas pelukannya.
Valerie hanya mengangguk malu untuk mengiyakan.
"Ciyeee akhirnya sahabat kita udah ga potek lagi..." kata Maya.
"Brisik lo badak! Oh ya gue juga janji deh bakal jadi Valerie yang lebih baik. Gak bad lagi serius deh!" Ucap Valerie.
"Wah ternyata Leon banyak berperan juga dihidup lo ya, Val!" Kata Dera dan tertawa.
"Wah bagus dong! Kita harus ngerayain ini. Gimana kalo hari minggu kita jalan bareng girls? Kita udah lama gak girls time. Ya gak?" Usul Shela.
"Setuju tuh!" Jawab Maya dan Dera barengan.
"Ups, sorry girls.. gue udah ada janji sama Leon. Next time okay?" Ucap Valerie.
"Ekhem iya deh yang lagi kasmaran!" Sindir Dera.
"Oh ayolah! Jangan buat gue malu kaya gini!" Ucap Valerie menelungkupkan kepalanya dilipatan tangannya.
Mereka hanya tertawa melihat tingkah Valerie. Ternyata menggoda Valerie bisa semenyenangkan ini. Dan mereka berjanji akan selalu menggoda Valerie untuk hiburan mereka sendiri tentunya. Memang sahabat macam apa mereka ini. Eh apakah mereka pantas dibilang sahabat? Haha entahlah....
Tbc...
Jangan lupa vote and comment ya
Thank you dear👌
14 Mei 2020
👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🔊CERITA MASIH LENGKAP ----------------- Bagaimana jika seorang gadis yang notabennya bad girl mempunyai kekasih yang sangat mencintainya? Dan sialnya dia begitu possessive kepadanya. Akankah dia bertahan dengan sikap posses...