Setengah jam Leon mencari Valerie. Namun nihil, tidak ada tanda - tanda dari anak buahnya dimana Valerie berada.
Sungguh, saat ini Leon frustasi. Disaat dirinya sedang sibuk mencari siapa dalang dari penculikan yang hampir mencelakai Valerie, tetapi malah gadisnya berulah kembali.
Tringgg....
"Bagaimana?"
"Tuan kami sudah menemukan keberadaan nona. Nona sekarang berada di Cafe Arstesy bersama temannya, tuan."
"Bagus. Kirimkan lokasinya sekarang" kata Leon dan kembali mematikan telfonnya sepihak.
Tak lama sebuah pesan masuk.
"I find you, baby!"
Disisi lain, Valerie dan keempat sahabatnya masih sibuk menikmati kebersamaan mereka. Jarang mereka quality time seperti ini semenjak Valerie berpacaran dengan Leon. Ya walaupun sekarang mereka tidak berada di cafe langganan mereka, tetapi mereka tetap manikmati quality time ini.
Sampai tak terasa, waktu bergulir cepat. Mereka tidak sadar jika sudah tiga jam lebih mereka di cafe ini. Dan Valerie mulai cemas akan sesuatu. Leonnya.
"Udah yuk lah kita balik. Gue takut Leon ngamuk kalo pulang telat." Kata Valerie yang mulai beranjak dari duduknya.
"Val.. kayaknya emang udah marah deh" kata Shela menunjukan wajah takutnya.
"Maksud lo?" Tanya Valerie bingung.
"Balik badan lo" kini giliran Dera yang bersuara.
"Hah?"
"Cepet bego!" Kesal Maya.
Mau tak mau Valerie pun menurut. Dan alangkah terkejutnya melihat siapa yang dihadapannya saat ini.
"Puas kaburnya, hem?"
"A-aku.. aku-" kata Valerie terbata - bata.
"Stop it. Kamu sekarang mulai berulah lagi, baby. Dan aku gak suka itu"
"Leon.. a-aku minta maaf"
"Simpan kata maaf itu. Sekarang ikut aku" kemudian Leon segera menarik tangan Valerie yang tak lupa membawa barang belanjaannya.
"Gila maungnya Valerie serem banget asli" kata Shela.
"Udah tau serem kalian malah bego nyari masalah" ucap Dera.
"Ya gimana? Udah terjadi juga" kini giliran Maya bersuara. "Eh tapi.. ini siapa yang bayar?"
"Ya lo lah! Lo kan otak semua ini" jawab Dera menatap Maya.
"What!"
"Iya udah sana bayar! Kita tunggu didepan!" Kata Shela dan menarik Dera untuk keluar.
"Sialan lo berdua!" Umpat Maya.
-
"Halo, Bry. Gue mau otw ke apartemen lo. Mumpung gue baik, mau gue bawain apaan?"
"Nasi goreng beef steak aja lah. Laper gue" jawab Bryan.
"Oke!" Kata Lendra menyudahi panggilannya. "Kayaknya disekitaran sini ada restoran yang jual"
Dilain tempat, sepasang kekasih sedang duduk berhadapan disebuah bangku taman.
Biasanya jika sepasang kekasih duduk berdua akan melakukan hal yang romantis. Tapi tidak dengan yang ini, mereka seperti patung yang hanya berdiam diri sambil menatap satu sama lain. Cukup lama sampai Leon mulai membuka obrolan mereka.
"Siapa lelaki yang ngebantu kamu?" Tanya Leon memecah suasana.
"Lelaki?"
"Jangan berlagak bodoh, Vale. Siapa dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🔊CERITA MASIH LENGKAP ----------------- Bagaimana jika seorang gadis yang notabennya bad girl mempunyai kekasih yang sangat mencintainya? Dan sialnya dia begitu possessive kepadanya. Akankah dia bertahan dengan sikap posses...