Alice tersenyum puas ke arah jagung bakar yang dia pegang. Tak masalah menunggu Alex lebih lama, lelaki itu sedang sibuk berkeliaran ke sana dan kemari untuk mengambil pesanan yang diminta oleh Alice.
Setelah beberapa saat akhirnya Alex kembali dengan sekantong plastik hitam dan menyerahkannya kepada Alice. "Ini pesananmu, baiklah aku belum membayar jagung bakarnya. Paman, jagung bakarnya berapa?" tanya Alex sembari menghampiri penjual jagung bakar.
Paman itu tersenyum memperhatikan Alex dan Alice secara bergantian, Alice yang sibuk dengan jagung bakarnya dan Alex yang sedang bertanya berapa harga semua jagung bakarnya. Benar-benar pasangan yang serasi.
"Pacar Anda tambah satu jagung, jadi, harganya lima belas ribu. Semoga kalian menjadi pasangan yang sampai kakek dan nenek nanti," ujarnya sambil tersenyum manis.
Pacar? Senyum miring tercetak di wajah Alex. Rupanya Alice sudah menaruh perasaan dengan begini kejayaan Alex dapat menaklukkan hati Alice yang keras bagaikan batu itu.
"Paman, ini uangnya. Terima kasih, sisanya ambil saja." Alex memberikan uang lima puluh ribuan kepada penjual jagung itu.
Penjual itu menatap tak percaya ke arah uang yang diterimanya. Rupanya mendoakan pasangan agar langgeng memang selalu mendapat balasan tersendiri.
Lain kali Alex harus sering mengajak Alice untuk pergi keluar agar wanita itu semakin luluh dan menyerahkan diri dengan suka rela. Meskipun dia rugi bandar dengan banyak permintaan Alice, tetapi semua itu setimpal bila membuat Alice jatuh hati padanya.
"Bagaimana keluar denganku? Apa kau puas?" tanya Alex saat sudah sampai di samping Alice.
Mereka saat ini tengah duduk di kursi yang tak jauh dari penjual jagung tadi. Alice sendiri heran dengan sikap Alex yang mendadak menanyakan itu padahal sikap Alex bisa dibilang tak mungkin menanyakan itu tanpa alasan yang kuat.
"Tidak juga. Aku masih belum puas untuk mencicipi semua makanan di sini. Mungkin lain kali aku bisa mengajakmu untuk mencicipi semua makanan di daerah sini." Alice mengatakan itu dengan santai.
Alex membatu mendengar itu. Mencicipi semua makanan yang berada di daerah ini? Berapa banyak kerugian yang akan didapat jika dia yang membayar semuanya?
"Kau serius? Aku takutnya bila kau akan gendut sebelum mencicipi semua makanan yang ada di sini." Alex mencoba untuk membujuk Alice agar tak melakukan niat wanita itu.
"Serius, meski aku makan banyak badanku tidak akan mudah untuk melar. Orang di rumahku akan mengatakan bahwa aku ini perut karet dan badan karet karena bisa menyusut tak pernah gemuk." Dengan bangganya Alice mengakui dia seperti apa.
Alex terlihat menimbang-nimbang strateginya kali ini. Apa strategi ini sudah benar untuk membuat Alice jatuh cinta dengan menyogok makanan seperti ini? Apa akan semudah itu untuk membuat Alice jatuh cinta?
"Ya ... kurasa idemu perlu dicoba lain kali," ujar Alex dengan ragu.
👻👻👻
Seorang gadis terlihat menatap TV dengan bosan. Berulang kali dia menatap ponselnya, dia sengaja mengambil cuti dari pekerjaannya untuk hari ini agar bisa berduaan dengan calon tunangannya. Namun, yang terjadi saat ini adalah dia tidak mendapat balasan apa pun dari orang yang dimaksud.
Louina Ji, seorang aktris juga model dengan darah China yang mengalir di tubuhnya. Wajah cantik, hidung mungil juga dada yang bisa dibilang sangat berisi. Paras yang ayu itu tak mungkin lepas dari pandangan para lelaki di luaran sana.
Saat ini tengah duduk di tengah kasur, TV yang menyala, tetapi tak membuat gadis itu senang, boneka kelinci yang berada di pangkuannya pun menjadi korban kekesalan dari wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Mesum (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita sudah tamat, jangan lupa dukungan dan di-follow) Alice Handerson sekretaris bar-bar yang sangat tidak menyukai bosnya lantaran bos sangat mesum akut. Kisah cinta antara bos dan bawahan yang terkesan klise. Namun, berkesan di dalam hati. "...