CM- 45 (Pengorbanan)

10.4K 477 81
                                    

Alden Ervangsa, ia adalah seorang lelaki muda dengan penuh prestasi. Setelah mendengar pengakuan cinta antara Alice juga Alex ia banyak merenung.

"Wulan, mari kita pergi ke suatu tempat. Ada hal yang ingin aku lakukan untuk yang terakhir kalinya." Alden mengatakan itu setelah lama merenung.

"Bos, kita akan pergi ke mana?" tanya Wulan mengikuti langkah Alden.

"Ke suatu tempat untuk menukar kebahagiaan. Aku harap setelah ini kau dapat hidup dengan bahagia juga, Wulan." Alden menatap kursi yang ia tinggali selama beberapa tahun terakhir ini.

"Ayah, Ibu, aku akan melepaskan tempat itu dan memulai semuanya dari awal. Aku akan hidup dengan damai setelah dia merasa bahagia, mungkin ini adalah terakhir kali aku datang ke tempat ini. Berkati aku dengan doa kali di sana," batin Alden kemudian melanjutkan langkahnya.

Wulan yang melihat kesedihan di mata Alden tak dapat menebak apa yang akan dilakukan oleh Alden. Sejak kemarin lelaki itu terlihat lebih banyak merenung.

👻👻👻

Alden memasuki pekarangan rumah rumah mewah yang dapat dibilang sangat berlebihan itu. Jelas sekali bahwa pemiliki rumah itu suka sekali pamer terhadap yang dimiliki.

"Bos, kenapa kita datang kemari?" tanya Wulan bingung.

"Kau akan tahu saat kita sudah sampai di dalam." Setelah sampai di dalam rumah benar saja.

Seorang lelaki berambut putih menemui mereka dengan senyuman lebar.

"Anak muda yang selalu penuh dengan semangat. Aku sangat menyukai pemuda sepertimu."

"Tuan Ji sangat suka memuji pemuda, ya. Kedatangan saya kemari seperti yang sudah saya jelaskan. Pertukaran hak kepemilikan atas perusahaanku dengan sesuatu yang sudah kita sepakati."

Pertukaran hak kepemilikan perusahaan? Bagaikan tersambar petir di siang bolong. Wulan terkejut mendengar semua itu, apa artinya perusahaan akan dijual begitu?

"Aku tidak menyangka bahwa kamu akan langsung kepada intinya. Minumlah lebih dulu dan pikirkan lagi, pernikahan dengan putriku juga sangat penting." Dia mengatakan itu setelah kue kering juga minuman sudah diantar.

"Aku tahu pernikahan ini sangat penting. Itu sebabnya aku ingin segera menikah dengan putri Anda secepatnya, Louina begitu baik dan penuh kasih sayang. Perusahaanku tak ada apa-apanya dibanding dia." Alden mengatakan itu dengan santai.

Wulan membatu saat mendengar itu. Pernikahan dengan pertukaran perusahaan? Apa ini kehidupan orang kaya?

"Bo-bos!" lirih Wulan mencoba menghentikan kelakuan dari Alden.

"Ya, putriku begitu cantik dan berpendidikan. Setelah pernikahan bila kau memberikan perusahaanmu kepadaku, anakku akan kau beri makan dengan apa?" tanya Weng Shou dengan serius.

"Tuan tak perlu khawatir. Aku akan membawa putri Anda untuk tinggal jauh dari negeri ini. Aku akan membawanya pergi ke New York, di sana properti ayahku masih utuh, Anda tak perlu khawatir saya akan membuat anak Anda kelaparan." Alden mengatakan itu dengan pasti.

Wulan lagi-lagi terkejut saat mendengarnya. Bosnya akan pindah ke New York? Ia bahkan tak tahu bila Alden memiliki properti seperti itu di luar negeri. Ia hanya tahu bahwa ayahnya pernah tinggal di New York.

CEO Mesum (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang