Alice juga Alex saat ini berada di SKYE Bar & Restaurant suasana yang sangat indah saat malam hari, suasana temaram karena berada di luar ruangan, lampu kota yang terlihat indah dari sana, tak hanya itu suasana di sini juga bisa dibilang cukup romantis untuk melakukan candle light dinner.
Untuk datang ke sana harus mengenakan pakaian yang bisa dibilang rapi dan sedikit formal. Hal itu sudah pasti untuk menjaga agar terlihat sopan.
Alex melepas jasnya dan mengenakan di badan Alice. "Semakin malam udara semakin dingin, gunakan ini untuk menghangatkan tubuhmu, saat ini berada di lantai 56 sudah pasti sangat dingin nanti," ujar Alex dengan penuh perhatian.
Wajah Alice merona saat mendengar itu. "Terima kasih." Alice mengatakan itu dengan pelan.
Alex kembali ke tempatnya dan memesan pesanannya. "Tak perlu berterima kasih," ujar Alex dengan lembut.
Begitu banyak pengunjung yang datang ke sana, berjalan ke sana kemari untuk mengambil spot foto yang bagus, ada juga yang sedang menikmati hidangan dengan tenang bersama dengan teman, keluarga, atau orang terkasihnya.
Setelah melakukan pesanan akhirnya mereka hanya tinggal menunggu pesanan datang. "Aku berpikir banyak hal untuk membawamu pergi ke sini. Apa kau menyukainya?" tanya Alex saat suasana di antara mereka terasa sunyi.
"Ya, di sini bagus. Pemandangan juga indah, aku senang dapat datang ke sini." Alice memperhatikan sekitar saat mengatakan itu.
"Syukurlah, aku pikir kau tidak akan suka datang ke sini. Mungkin untuk makan malam selanjutnya aku akan membawamu ke tempat yang lain," ujar Alex.
Alice memutar bola mata malas saat Alex mengucapkan itu. "Tidak perlu boros-boros, kita bisa makan malam di rumah saja!" tolak Alice.
"Siapa yang boros, aku bekerja setiap saat. Sesekali aku juga ingin menikmati hasil kerjaku dengan pergi dengan orang yang aku inginkan. Ini bukan pemborosan ini adalah menikmati hasil kerja!" elak Alex dengan penuh percaya diri.
"Ya, setidaknya meski menikmati tidak setiap saat. Jika setiap saat maka kau akan cepat kehabisan uang!" protes Alice.
"Baiklah, Nyonya Garham di masa depan, calon suamimu ini akan menuruti setiap perkataanmu."
Alice memutar bola mata saat mendengar itu. "Tolong, ya, kita ini belum memiliki hubungan yang sedekat itu untuk kamu mengatakan aku ini adalah calon Nyonya Garham di masa depan."
Alex berdeham saat mendengar itu, ia mendadak gugup saat mengingat kembali niatnya untuk mengajak Alice melakukan makan malam di sini.
"Ya, mungkin sekarang memang belum, tapi tidak tahu selama beberapa menit kemudian nanti," ujar Alex sembari mengalihkan pandangannya untuk menghilangkan gugup yang ia derita.
"Ya, terserah apa katamu. Aku akan berkeliling sebentar, sangat tidak bagus bila kita datang kemari tidak mengambil foto sama sekali." Alice bangkit dari duduknya dan melepas jas yang pakaikan oleh Alex tadi.
"Baiklah, ayo kita mengambil foto bersama. Gunakan jasku agar tidak masuk angin," protes Alex tak suka melihat Alice melepas jasnya.
"Ayolah, aku ingin berfoto, bagaimana bisa aku menggunakan jasmu. Aku akan mengenakannya lagi setelah berkeliling," ujar Alice menjelaskan.
"Baiklah."
Mereka bangkit dan mencari tempat yang bagus untuk berfoto. Beberapa kali mereka mengambil foto secara bergantian hingga akhirnya Alex meminta bantuan kepada seseorang yang berada di sana untuk mengambilkan foto mereka berdua.
Alex memeluk Alice dari belakang dengan intim. "Diamlah, dengan aku memelukmu seperti ini kamu tidak akan kedinginan," ujar Alex saat merasakan Alice yang hendak memberontak.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Mesum (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita sudah tamat, jangan lupa dukungan dan di-follow) Alice Handerson sekretaris bar-bar yang sangat tidak menyukai bosnya lantaran bos sangat mesum akut. Kisah cinta antara bos dan bawahan yang terkesan klise. Namun, berkesan di dalam hati. "...