CM- 33 (Sesuatu Yang Tersembunyi)

12.9K 634 67
                                    

Alice benar-benar tak tahan lagi, rasanya sudah berada di pucuk, tetapi tak ada orang membukakan pintu sama sekali.

"Bodoh amat aku dikira jorok atau semacamnya, aku sudah tidak tahan," teriak Alice.

Benar saja Alice ngompol di atas ranjang. Setelah membuang air kencing akhirnya Alice bernapas lega, ia sudah tak peduli lagi dengan bau Pesing yang berada di tubuhnya.

"Hey, kalian! Siapa pun yang berada di sana, tolong sampaikan kepada tuan kalian bahwa aku mengompol di tempat tidur, baunya Pesing segera sampaikan aku sudah tidak tahan. Ini bukan bohongan!" teriak Alice.

Ia sudah lelah berteriak minta dikeluarkan, menghabiskan suara untuk melepaskan rasanya percuma saja, yang terpenting adalah mengetahui siapa yang menculiknya. Saat dirinya mengetahui maka dia akan membuat perhitungan setelah keluar dari tempat tidak berguna ini.

Orang yang berada di depan ruangan berjengit kaget saat mendengar Alice mengompol di tempat tidur.

"Gawat, aku harus memberitahu Bos. Jaga tempat ini," ujar salah satu penjaga yang berada di sana.

Ia berlari terbirit-birit menuju tempat di mana bosnya berada. Ruangan yang berada jauh di sana, berada di diujung lantai dua ini, tempat gelap yang selalu didatangi oleh bosnya setiap berada di dalam rumah ini.

"Bos, tahanan mengatakan bahwa dia mengompol di tempat tidur dan katanya baunya pesing dia sudah tidak tahan lagi." Lelaki yang berlari terbirit-birit tadi melaporkan saat sudah berada di dalam ruangan.

Ia tak ingin melihat sekeliling, terlebih ruangan ini sangat gelap mana mungkin dapat mengetahui dengan jelas apa yang berada di dalam sana. Bosnya itu sudah duduk di sana memandangi sesuatu selama beberapa jam ini.

"Dia benar-benar sesuatu sekali, keluarlah dan belikan semua keperluannya, antarkan ke sini aku akan menemuinya dia pasti akan terkejut saat melihatku," ujarnya dengan santai.

"Baik, Bos!"

👻👻👻

Alice tersenyum puas saat mendengar suara kasak-kusuk tadi. Rencananya sudah berhasil, hanya tinggal menunggu kapan penculiknya akan muncul di tempat ini.

Alice menatap ke jendela, gorden putih yang tadi memancarkan sinar mentari kini sudah gelap, entah sudah jam berapa kali ini. Terlebih lagi perutnya sudah keroncongan meminta diisi, tapi orang yang menculiknya seakan sengaja membiarkan itu.

"Kita akan lihat siapa yang berani bermain-main borgol seperti ini. Jika sampai dia melepaskanku aku akan membuat orang itu menyesal sudah melepaskan aku!" ujar Alice dengan penuh amarah.

Setelah beberapa menit pintu terbuka, Alice tak dapat melihat siapa yang masuk karena posisinya yang telentang.

Suara sepatu yang bergerak mendekat, celana bahan berwarna biru tua sekali, kemeja berwarna hitam, rahang tegas, bibir tipis, hidung tidak mancung juga tidak pesek, mata tajam layaknya elang yang akan menerkam mangsanya, bekas sayatan yang berada di ujung matanya tak lupa pula rambut yang sedikit berantakan. Lelaki tampan dengan kulit kuning langsat.

Dia berjalan mendekat dan tersenyum manis saat sudah melihat wajah Alice.

"Sayang, kita bertemu lagi." Suara orang itu terdengar sangat berat.

Alice menatap seseorang yang berdiri sampingnya. Ia mengerutkan kening saat melihat siapa yang berdiri di sampingnya.

"Kau siapa?" tanya Alice dengan bingung.

CEO Mesum (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang