Pernikahan? Sesuatu yang sangat sakral dan membuat kedua sisi merasa bahagia. Begitu juga pasangan yang saat ini tengah duduk di pelaminan dengan senyuman lebar terpatri di wajah keduanya, terlihat sekali bahwa kebahagiaan meluap dari wajah mereka.
"Alice, selamat atas pernikahanmu," ujar Diana yang baru datang dan memeluk Alice dengan erat.
Tak hanya itu seorang lelaki yang terlihat malas juga ikut dengan Diana. Alice mengenali lelaki itu, dia adalah Sandi teman dari Alex.
"Dia?" Alice mengalihkan pandangannya ke arah Sandi.
Diana segera melepas pelukannya dan mendekati Sandi.
Diana yang melihat itu terlihat salah tingkah. "Ya, aku memaksanya untuk ikut denganku. Ayo beri selamat kepada temanmu sendiri, jadi orang itu yang punya kasih sayang, dong, jangan kayak batu begini," protes Diana.
"Tidak perlu, mengucap selamat pernikahan hanya buang-buang waktu. Sudah jelas mereka bahagia kenapa harus mengatakan selamat lagi? Memberikan banyak berita tersembunyi kepada Alex sudah cukup, jika tidak begitu memberikan banyak tanah kepada orang itu lebih baik." Sandi menolak dengan sombong.
"Saat kau menikah nanti aku akan mengirim ribuan lebah untuk menyengatmu!" Alex mengatakan itu dengan kesal.
Tak ada yang merasa tersakiti dengan kata-kata mereka berdua yang ada hanyalah tawa bahagia mereka semua.
💃💃💃
Di sudut ruangan, Leo hanya memperhatikan apa yang terjadi saat ini. Ia tak berniat untuk bergabung dengan mereka yang tertawa di pelaminan.
"Kenapa tidak gabung?" tanya Elios kepada Leo.
"Tidak, hanya ingin melihat saja, senang melihat mereka bahagia." Leo mengatakan itu dengan nada sedih.
Ya, benar dirinya merasa sedih karena di hari besar seperti ini tak ada orang tua mereka sama sekali. Bahkan di pernikahannya nanti pun mereka juga tidak ada, ibunya sudah meninggal setengah tahun lalu, dikatakan bahwa ibunya meninggal karena bunuh diri.
"Kalau memang senang ikutlah denganku!" Elios merangkul Leo dan mengajaknya untuk bergabung dengan banyaknya tamu yang hadir.
Di sana untuk orang dewasa minuman disendirikan karena ada yang mengandung alkohol tak pantas untuk anak kecil.
Elios benar-benar membawa Leo menuju stan minuman yang mengandung alkohol.
"Minumlah, ini hanya mengandung sedikit alkohol, untuk menghangatkan tubuh." Elios menyodorkan minuman yang dia ambil.
Elios mengambil dua pasang untuk dirinya juga untuk Leo. Leo menerimanya dengan ragu, ia takut mabuk di tempat seperti ini dan mempermalukan kakaknya.
"Tidak akan mabuk, kandungan alkoholnya jaya sedikit. Aku melihatmu sedari tadi hanya berdiri di pojok ruangan tanpa menyentuh apa pun, jadi, aku akan mengajakmu untuk menyentuh minuman juga makanan di sini." Elios memperhatikan Leo dengan seksama.
Lelaki itu dapat dibilang seumuran dengan Aditya, tetapi ia terlihat sangat santai tak seperti Aditya yang harus bersikap dewasa.
Pandangan Elios menyapu ruangan dan menemukan Aditya yang berbaur dengan para orang tua membicarakan pekerjaan ini dan itu. Lelaki itu benar-benar tak menikmati masa remajanya.
"Kau tahu adikku, Aditya? Dia terlihat seumuran denganmu, temui dia dan bertemanlah dengan adikku. Dia adalah anak yang baik, tapi harus menanggung beban keluarga, aku tak bisa selalu menemaninya, jadi, kau mau berteman dengannya?" Elios mengatakan itu seakan sudah mengenal Leo begitu lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Mesum (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita sudah tamat, jangan lupa dukungan dan di-follow) Alice Handerson sekretaris bar-bar yang sangat tidak menyukai bosnya lantaran bos sangat mesum akut. Kisah cinta antara bos dan bawahan yang terkesan klise. Namun, berkesan di dalam hati. "...