CM- 49 (Kemarahan Alice)

10.2K 451 8
                                    

Alex masih mematung atas apa yang dilakukan oleh Alice tadi.

"Ya, kau benar. Aku terlalu terburu-buru hanya saja. Aku tidak ingin kehilanganmu," ujar Alex seraya memeluk Alice dengan erat.

"Aku tidak akan pergi ke mana pun, tak perlu khawatir." Alice membalas pelukan itu.

Saling berbagi pelukan dan mengucap cinta satu sama lain. Suasana dengan latar belakang gemerlapnya kota sungguh indah dan romantis.

👻👻👻

Pukul 22.06 akhirnya mereka berdua sampai di rumah Alice. Alex berkewajiban untuk mengantar wanita itu masuk dan menjelaskan apa yang mereka lakukan sehingga pulang begitu malam.

Mereka memasuki rumah dan disuguhi oleh sekeluarga yang menunggu mereka berdua.

"Kalian ke mana saja? Ini sudah malam dan tidak pulang-pulang!" Reina mulai memberondong Alex juga Alice.

"Ya, kami berdua menunggu seseorang yang berjanji akan mentraktir, tapi nyatanya dia berbohong dan memilih menemani ceweknya." Alice melirik Elios yang duduk di sofa dengan tegang.

"Alice sudah." Alex menghentikan Alice yang menatap Elios dengan tajam.

"Ada apa sebenarnya ini? Elios katanya keluar bareng kalian kenapa dia pulang lebih dulu dan kalian pulang larut gini?" Resti semakin bingung dengan apa yang terjadi.

"Dia mengkhianati aku dan Alex, lalu pergi hanya berdua dengan kekasihnya dan membiarkan kami berdua kelaparan di restoran!" Alice menunjuk Elios dengan penuh amarah.

"Semua itu tidak benar. Aku kembali ke restoran dan kalian sudah tidak ada." Elios mencoba untuk membela diri.

"Kau pikir siapa kami yang akan menunggumu lebih lama lagi? Kami berdua sudah kelaparan dan aku menghubungimu untuk tahu di mana kau saat itu, tapi pacarmu itu tidak tahu malu mengatakan kalau bisa kami bisa menyusul ke sana. Apa dia pikir aku ini pengemis sehingga harus menyusul ke sana?" tanya Alice dengan penuh amarah.

Mungkin perkataan disuruh menyusul ke sana masih sopan, tetapi bagi Alice itu adalah penghinaan di mana janjian awal adalah di sana lalu wanita tak dikenal menyuruh menyusul jika mau. Siapa pun akan merasa terhina karena ini seperti undangan yang mengatakan tidak tahu malu saat menyusul.

Elios bungkam. Ia tak pernah melihat Alice yang begitu marah seperti ini.

Alex hanya menghela napas, ini adalah sisi buruk Alice yang membuat Alex menggelengkan kepala lantaran emosi yang meluap ini membuat dia sakit kepala.

"Kalian itu saudara tidak boleh berantem hanya karena masalah ini." Resti mencoba menenangkan Alice yang sedang marah.

Aditya hanya melihat saja tanpa berniat untuk ikut campur, ia hendak pergi sebelum mendengar perkataan Alice.

"Sampai kapan pun aku tidak akan setuju Kak El dengan wanita tak tahu malu sepertinya. Orang yang tidak memiliki tata krama, kesabaran, dan kebaikan hati sepertinya, sampai kapan pun aku tidak akan setuju dengan wanita seperti itu!" Alice menghentakkan kaki dan meninggalkan ruang keluarga lebih dulu.

"Semua ini salahmu, Kak El. Lebih baik minta maaf dan akui kesalahanmu, jika bisa bawa wanitamu ke sini dan minta dia meminta maaf secara langsung atas perlakuannya." Aditya meninggalkan ruangan setelah mengatakan itu.

Ia mengetahui bahwa Elios adalah lelaki yang keras kepala juga menyebalkan di saat dirinya merasa benar.

"Tante, aku pulang dulu sampaikan kepada Alice bahwa jangan lupa untuk mandi air hangat. Dia sudah beraktivitas banyak saat di pasar malam tadi aku takut dia masuk angin." Alex mengatakan itu dengan penuh perhatian.

CEO Mesum (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang