Alex juga Alice saat ini berada di butik, butik ini dibuka beberapa bulan lalu. Akhirnya setelah masa pacaran hampir satu tahun mereka berdua memutuskan untuk melangsungkan pernikahan.
Pernikahan yang menjadi perbincangan hangat karena memunculkan fakta bahwa penggabungan dua perusahaan besar. Namun, semua itu harus patah lantaran Alex hanya membantu Aditya tak berniat menggabungkan kedua perusahaan.
Leo sendiri, lelaki itu hanya mampu tersenyum dan mendoakan yang terbaik. Ia hanya ingin mengejar cita-citanya untuk menjadi seorang pelukis tak berniat berebutan harta dengan Alex. Meskipun ia memiliki saham yang sama dengan Alex, tetapi ia tak berniat berebutan saham, miliknya hanya atas namanya bukan untuk berebutan.
Aditya sendiri juga meningkat secara pesat, Elios tak lagi membantu lelaki itu.
"Apa kamu merasa bahagia?" tanya Alex saat mereka sedang memilih gaun yang akan digunakan.
Sesuai dengan perkataan Alice, Elios benar-benar membuatkan gaun-gaun yang ia persembahkan khusus untuk Alice. Jajaran gaun pernikahan yang mewah berada di sana, semua gaun itu dibuat selama beberapa waktu ini, kualitasnya pun tak dapat dipertanyakan lagi.
"Tentu saja, ini adalah cita-cita kita, bukan? Menikah dan menjaga satu sama lain hingga kita berdua tak lagi bernyawa." Alice memegang gaun yang menarik minatnya.
Gaun dengan manik-manik berlian di bagian pinggang, kain gaun tersebut juga terlihat sangat lembut, terasa tak panas saat menempel di kulit, ekor gaun itu juga tak begitu panjang.
"Aku menyukai gaun ini. Kakak aku akan mencoba gaun ini," teriak Alice kepada Elios yang sedang melihat gaun yang lain.
Alex tersenyum dan mengacak rambut Alice. "Benar, ini adalah cita-cita kita. Selama satu tahun ini kita sudah melewati banyak rintangan untuk mencapai titik ini. Aku harap kita tak pernah terpisahkan." Alex mengatakan itu dengan perasaan membuncah.
Ia begitu bersemangat untuk pernikahan ini, hampir semua ia lakukan dan ia pastikan mendapat hasil yang bagus untuk pernikahannya kali ini.
Elios menghampiri Alice yang memanggilnya. Ia memberitahu kepada pekerjanya untuk melayani pelanggan yang lain.
"Baiklah, aku akan meminta seseorang membantumu merias diri dan mengenakan gaunnya. Alex, apa kau sudah mendapatkan setelanmu?" tanya Elios melambaikan tangan kepada salah seorang pekerja.
"Ada apa, Tuan?" tanya pekerja itu.
"Bantu adikku untuk merias diri dan mengenakan gaunnya, pastikan bahwa dia terlihat cantik dengan gaunnya."
"Baik, Tuan." Alice digiring untuk menuju ruang ganti yang berada di sana.
Elios mendekati Alex yang sedang memilih setelan untuk dirinya.
"Saat kau menikahi adikku nanti, jangan kekang dia untuk datang berkunjung ke rumah kami." Elios langsung terus terang dengan dia yang mendekati Alex seperti ini.
"Hum? Aku tidak akan melakukan itu, meski aku menikahi Alice dia tetaplah anak dari keluarga Handerson dan ibu kalian adalah ibunya, artinya dia juga akan menjadi ibuku. Aku sudah tidak memiliki ayah atau ibu, jadi untuk apa aku harus melarang dia," ujar Alex dengan panjang lebar.
Elios tersenyum puas saat mendengar itu ia sangat bersyukur Alice menikah dengan lelaki yang baik seperti Alex.
"Mama sudah tidak punya ayah, dia terkadang sering merasa kesepian saat aku dan Aditya bekerja. Setelah menikah nanti sering-seringlah datang ke rumah untuk menemani mama." Elios lagi-lagi meminta sesuatu.
"Ya, tenang saja. Aku pasti akan sering ke sana bila tak ada banyak kerjaan." Alex mengambil sebuah setelan yang berwarna putih.
Ia tak mengambil warna hitam untuk menyamakan warna dengan Alice.
"Baiklah, aku akan membantumu bersiap." Elios menggandeng Alex untuk menuju ruang ganti di sebelah.
Alex hanya mengikuti ke mana Elios akan membawanya kali ini.
"Alice itu orangnya manja, menyebalkan, keras kepala, dia wanita yang mungkin akan dihindari oleh lelaki manapun. Jangan pernah bosan dengan adikku atau berniat untuk berselingkuh darinya." Elios mulai memberikan petuah.
Alex hanya meringis saat mendengar itu.
"Tidak akan, jika Alice tahu aku berselingkuh maka aku tidak akan memiliki masa depan lagi, dia akan memotong habis masa depanku," ujar Alex ngeri saat membayangkan bahwa adik kecilnya akan dipotong.
Alex masih mengingat dengan jelas saat mereka masih berpacaran dan hendak bertunangan mereka pernah membahas ini.
"Alice, jika saja aku berselingkuh darimu apa yang akan kau lakukan?" tanya Alex saat memperhatikan Alice yang sedang makan dengan rakus.
Alice tersedak saat mendengar itu. Selingkuh? Apa telinganya salah dengar?
Alex segera memberikan segelas air yang tersedia di meja kepada Alice.
"Katakan sekali lagi, mungkin aku sedang salah dengar," ujar Alice setelah selesai minum.
"Tidak, kamu tidak salah dengar, aku memang mengatakan itu, tapi aku tidak akan melakukannya, sungguh." Alex mengatakan itu dengan takut-takut saat melihat Alice terlihat sangat marah.
Namun, ketakutannya berubah menjadi bingung saat tiba-tiba saja Alice tertawa terbahak-bahak dan menjadi tontonan orang yang berada di restoran.
Benar saja mereka berdua sedang makan malam bersama di restoran.
"Jika itu terjadi," wajah Alice berubah menjadi mengerikkan dengan mata yang melotot ke arah Alex tak lupa senyum meremehkan di wajahnya, "maka aku akan membuat adikmu menghilang, lalu memotongnya kecil-kecil dan aku beri makan ke serigala liar di hutan. Jika dia menghilang maka kau juga tidak memiliki masa depan yang artinya aku memotong masa depanmu."Alice menatap dada Alex ke bawah.
Seakan mengerti apa yang dimaksud oleh Alice, Alex segera menutupi pahanya dan menelan ludah susah payah.
Alice berubah menjadi sombong setelah mengatakan itu dengan suara besar dan mengerikkan miliknya. "Ingat itu baik-baik, aku ini seorang perempuan meski menjadi janda pun masih ada yang mau, jika kau tak memiliki itu maka siapa yang akan mau denganmu. Aku menang telak jika sampai kau selingkuh." Tawa angkuh Alice muncul saat selesai mengatakan itu.
"Tidak! Aku tidak akan selingkuh, aku serius!" Alex buru-buru mengatakan itu wajahnya juga terlihat panik saat mengatakan itu.
Melihat itu Alice tertawa penuh lebar membuat orang-orang kebingungan dengan dua pasangan aneh seperti mereka.
Alex masih ingat semua itu, Alice saat itu terlihat mengerikkan saat mengatakannya, sudah pasti jika sampai terjadi dia tak akan memiliki masa depan seperti kata wanita itu.
"Berlebihan sekali. Ayo ganti bajumu dan aku akan menata sisanya, kau harus terlihat tampan juga dengan adikku, kali ini kalian juga akan mengambil foto sebelum menikah." Elios mendorong Alex agar segera berganti pakaian di tempat yang tertutup itu.
Elios menghela napas, ia tak menyangka adik kecilnya akan segera menikah dan membangun kehidupan yang baru, kini hanya tinggal dirinya juga Aditya setelah Alice menikah nanti.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.
Yoooooo, besok adalah final dari cerita ini. Jangan lupa di-share ke teman-teman kalian yang suka cerita semacam ini. Siapa tahu mereka juga suka. Ajak teman kalian untuk membaca cerita ini juga. 😉😉🥺
Semoga suka.
Salam sayang.
Author L.19 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Mesum (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita sudah tamat, jangan lupa dukungan dan di-follow) Alice Handerson sekretaris bar-bar yang sangat tidak menyukai bosnya lantaran bos sangat mesum akut. Kisah cinta antara bos dan bawahan yang terkesan klise. Namun, berkesan di dalam hati. "...