CM-43 (Kemarahan)

9.9K 497 25
                                    

Alice terkejut saat mendengar kabar bahwa Hudson Garham telah tiada. Ia tak tahu bagaimana keadaan Alex saat ini, tetapi yang pasti ia harus ada di saat seperti ini.

Beberapa minggu lalu ayahnya tiada dan Alex selalu berada di sampingnya, kini giliran dia yang harus melakukan hal yang sama.

Di grup perusahaan juga disebutkan bahwa mereka akan pergi untuk melayat ke sana. Tak ada salahnya bila dia datang lebih dulu, 'kan?

Alice menghubungi Alex lebih dulu untuk memastikan di mana lelaki itu saat ini. Pada deringan ketiga panggilan langsung diangkat.

"Alex, kamu berada di mana?" tanya Alice langsung pada inti dia menghubungi lelaki itu.

"Saat ini aku sedang berada di kediaman Garham. Datanglah kemari, aku membutuhkanmu!" Suara Alex terdengar berat saat mengatakan itu.

Alice yakin bahwa lelaki itu pasti juga merasa sedih karena kematian ayahnya. Meski katanya hubungan mereka tidak dekat, tetapi rasa sesak pasti ada.

"Baik, aku akan segera ke sana!"

Sambungan di antara mereka terputus. Alice mengambil kunci mobilnya, ya, dapat dibilang kali ini Alice membawa mobil sendiri setelah beberapa saat menggunakan angkutan umum.

👻👻👻

Setiap kematian pasti akan disambut dengan tangisan kesedihan, tetapi semua itu tidak bagi keluarga Garham yang terjadi kali ini adalah amarah besar Alex kepada Nyonya Garham.

"Katakan padaku, apa yang kau lakukan kepada ayahku?!" tanya Alex dengan dingin.

"Alex, apa maksudmu Sayang? Ibu hanya tidur dengannya, pagi tadi saat aku membangunkan dia, badannya sudah kaku," ujar Caterin sembari menangis sejadi-jadinya.

Leo yang mendengar itu pun menegang. Semalam mereka berdua memang bertengkar hebat, apakah kematian ayahnya ada hubungan dengan ibunya?

Alex tak mendengarkan lagi, di depan banyak orang Alex mencekik Caterina.

Bisikan dan penuh tanya tercipta di antara mereka semua yang melihat itu.

"Ayahku tak memiliki masalah dengan jantungnya, apa yang sudah kau lakukan kepadanya tadi malam?!" bentak Alex.

Caterina memberontak untuk memohon pertolongan dari orang yang berada di sana. Semua tak berani mendekat saat melihat wajah penuh emosi dan aura membunuh begitu kental di wajah Alex.

"Aku, le-lepaskan!" ujar Caterina susah payah dan mencoba untuk melepas tangan kekar Alex yang mencekiknya.

"Kakak lepaskan Mama. Aku akan memberitahu apa yang aku tahu mengenai semua yang aku tahu. Saat ini adalah pemakaman Ayah, sangat tidak sopan melakukan itu di saat seperti ini." Leo membuka suara.

Alex menoleh dan melonggarkan cengkeramannya. Caterina terbatuk-batuk hebat saat dirinya terlepas dari cengkeraman Alex, Jika itu terus berlanjut dia saat ini pasti juga akan terbujur kaku seperti Hudson.

👻👻👻

Sesuai dengan perkataan Leo, usai pemakaman Alex benar-benar meminta Leo untuk mengatakan apa yang terjadi semalam.

"Mama, sebelumnya aku ingin bertanya, apa kematian Ayah kali ini ada hubungannya denganmu?" tanya Leo lirih.

Caterina terkejut dan memasang wajah memelas. "Leo,Sayang. Apa maksudmu? Mama memang tidur dengan ayahmu, tapi Mama tidak mungkin membunuhnya." Caterina terisak saat mengatakan itu.

CEO Mesum (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang