Alice menggerutu tak jelas saat Alex menghubungi di hari Minggu seperti ini. Ini adalah hari liburnya, tetapi lelaki itu semakin semena-mena.
Hari Minggu seperti ini Alex mengajaknya untuk perjalanan bisnis menuju Singapura, dia mengatakan bahwa ada sebuah proyek yang harus ditinjau lebih detail karena terdapat masalah dalam pembangunannya.
Merepotkan sekali, padahal dia tak terlibat apa pun dengan proyek kali ini. Karena habisnya kontrak dengan sekretaris yang lalu kini ia harus menanggung bebannya sendiri.
"Berhentilah memanyunkan bibirmu. Apa kau mau aku serang saat ini juga?" tanya Alex dengan sombong.
"Hah? Tuan Garham, tolong dikondisikan dalam pemilihan kata, saya di sini adalah sekretaris yang diajak paksa untuk pergi di hari libur. Jika tidak ada uang tambahan maka saya pasti akan membuat perhitungan dengan Anda," ketus Alice kesal.
Saat ini mereka sedang berada di bandara dan suasana ramai, orang datang, pergi membawa koper masing-masing tak hanya itu suara bising keberangkat pesawat dan segala macam.
"Sepertinya pesawat kita sebentar lagi akan berangkat, ayo kita bersiap." Alex bangkit dari duduknya.
👻👻👻
Alice juga Alex saat ini telah sampai Negeri Singa. Setelah turun dari pesawat akhirnya Alex berjalan lebih dulu dan menemui seseorang yang membawa plakat nama Alex.
"Kita akan langsung menuju proyek. Jika kau lelah bisa menunggu di dalam mobil nanti," ujar Alex saat usai berbicara dengan orang yang menjemput kali ini.
"Oh, iya. Terima kasih, Bos."
Alex berjalan berdampingan dengan penjemput tadi, bukan hanya bersebalahan saja, mereka juga membicarakan jalannya proyek yang bermasalah kali ini.
"Ada seseorang yang menggelapkan uang kali ini. Itu sebabnya aku menghubungimu untuk menyelesaikan masalah ini, jika terus seperti ini maka cabang yang berada di sini akan terancam bangkrut," ujar lelaki tadi.
"Sudah berapa lama penggelapan dana proyek kali ini, Anton?" tanya Alex kepada orang bernama Anton tersebut.
"Beberapa bulan ini, aku mencurigai beberapa orang yang terlibat dalam penggelapan uang kali ini. Salah satunya adalah anggota eksekutif yang berada di perusahaan, terdapat pemasukan dana yang tak wajar dalam rekeningnya sejak dua minggu yang lalu." Anton membukakan pintu untuk Alex juga Alice.
Sepanjang mereka berjalan mereka membicarakan tentang proyek kali ini. Alice hanya mampu untuk menyimak dan mempelajari apa yang terjadi kali ini.
Alice juga cukup terkesan dengan Alex yang terlihat serius juga tak kurang ajar seperti biasanya.
"Aku akan turun untuk melihat-lihat apa kau mau ikut?" tanya Alex saat mereka sampai di tempat yang dituju kali ini.
Sebuah bangunan yang setengah jadi berdiri di sana. Entah apa yang akan dibangun oleh Alex kali ini, jika dilihat dari strategisnya tempat, jika bukan sebuah apartemen, hotel, maka itu adalah sebuah gedung perbelanjaan.
"Aku akan ikut untuk mempelajari di dalamnya. Aku adalah seorang sekretaris harus tahu apa yang sudah terjadi untuk dilaporkan nanti."
Alex mengangguk, Alice mengikuti dari belakang memperhatikan sekitar. Pekerja yang sibuk ke sana dan kemari memberi perintah juga lain sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Mesum (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita sudah tamat, jangan lupa dukungan dan di-follow) Alice Handerson sekretaris bar-bar yang sangat tidak menyukai bosnya lantaran bos sangat mesum akut. Kisah cinta antara bos dan bawahan yang terkesan klise. Namun, berkesan di dalam hati. "...