"Siapa yang akan menikahimu?" tanya Alex saat mendengar perkataan Louina.
"Apa maksudmu, Lex? Kita sudah pasti akan menikah, kenapa kau mengatakan seakan tidak ingin menikahiku?" tanya Louina sedih.
"Memang aku selama ini ada mengatakan akan menikahimu? Semua hanya keputusan sebelah pihak, aku juga sudah mengatakan berulang kali, aku tidak akan menikah denganmu." Alex mengatakan itu tanpa ekspresi.
Terlihat jauh lebih mengerikkan dibanding dengan saat lelaki itu penuh amarah.
Louina mengepalkan tangan saat mendengar itu. Ia datang kemari untuk mendengar secara langsung apa yang dikatakan oleh ayahnya, dikatakan bahwa keluarga Garham menolak untuk melanjutkan pernikahan dengan keluarga Ji.
Semua itu sama sekali tidak ada dalam daftar pemikiran bahwa keluarga Garham dapat menolak dengan mudah seperti ini. Apa ada sesuatu yang sudah terjadi yang tak ia ketahui?
"Jadi, benar apa yang dikatakan oleh Ayah. Keluargamu menolak melanjutkan pernikahan ini?" tanya Louina dengan suara rendah.
Alice yang melihat itu terlihat tak percaya. Alex benar-benar serius mengatakan tidak akan menikah dengan Louina. Selama ini ia selalu berpikir bahwa ucapan itu hanyalah sebuah candaan belaka. Ia selalu berpikir bahwa keluarga Garham tidak akan menerima keputusan Alex untuk tak menikahi Louina.
Alex memeluk Alice secara terang-terangan di hadapan Louina. Seakan menunjukkan bahwa Alice adalah orang yang spesial.
"Masalah keluarga Garham aku sama sekali tidak tahu apa pun. Aku tidak pernah datang ke rumah itu, tak ada hal menarik yang akan aku dapatkan dari sana." Alex membawa Alice untuk pergi dari sana menuju ruangannya.
"Ah, kau sudah tahu ke mana harus pergi, 'kan? Lain kali tidak perlu menunggu penjaga untuk membawamu pergi. Segeralah pergi, aku sudah muak melihatmu!"
Louina menggertakkan gigi saat mendengar itu, ia datang untuk mencari kejelasan dari kata-kata yang diucapkan oleh ayahnya. Kini tak hanya jawaban yang ia temukan, tetapi juga penghinaan.
👻👻👻
Di dalam ruangan Alex memutar tubuh Alice untuk memeriksa apa ada yang terluka.
"Bos, apa yang kau lakukan?!" tanya Alice kesal karena kepalanya seakan berputar akibat ulah Alex yang memutarnya.
"Diam, aku sedang melihat apa badanmu ada yang terluka atau tidak. Jika sampai menimbulkan bekas maka tidak bagus untuk seorang wanita cantik sepertimu." Alex terlihat serius saat mengatakan itu.
Alice segera menjauh dengan kepala yang keliyengan. "Tidak ada yang luka. Berhentilah memutarku atau aku akan muntah di ruanganmu!" protes Alice.Mendengar itu Alex mengembuskan napas berat. Ia mendekati dan memeluk Alice dengan erat.
"Lain waktu bila dia datang katakan padaku jangan dihadapi sendirian. Aku tidak ingin kamu terluka, apa kamu paham?" tanya Alex terdengar lelah dan khawatir.
"Mana bisa begitu. Aku ini adalah sekretarismu, aku harus menghadang siapa pun yang lewat tanpa membuat janji lebih dulu. Jangan membuat aku bekerja seakan memakan gaji buta!" ujar Alice tak terima.
Alex mendengar itu hanya duduk di sofa yang berada di sana. Ia tak mengerti dengan jalan pikiran Alice yang hal mudah menjadi sulit seperti ini.
Apa susahnya hanya mengatakan kepadanya bahwa ada orang tak berkepentingan agar ia urus, tetapi ini dia malah menolak dan mengatakan memakan gaji buta. Wanita itu memang sulit untuk dimengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Mesum (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita sudah tamat, jangan lupa dukungan dan di-follow) Alice Handerson sekretaris bar-bar yang sangat tidak menyukai bosnya lantaran bos sangat mesum akut. Kisah cinta antara bos dan bawahan yang terkesan klise. Namun, berkesan di dalam hati. "...