Tadi minta triple kan??? Nah khusus buat kalian yang selalu ngedukung aku ya udah aku turutin buat triple up nya...
Enjoy your time...
Author's Pov
Setelah Gadis itu tenang, Tante Sarah membantu Gadis itu untuk bangkit dan duduk di sofa. Dua orang lain yang datang bersama dengan Gadis itu juga sudah di persilahkan untuk duduk. Setelah membuat minuman, Tante Sarah menghubungi seseorang untuk membantu membersihkan pecahan barang-barang yang di rusak oleh Ririz.
Wanita paruh baya itu kembali memeluk keponakan yang sangat dia sayangi. Berusaha semampunya untuk menyalurkan rasa hangat untuk Gadis yang saat ini memilih untuk bungkam. Tak lama seseorang yang dia hubungi datang dan membereskan semua kekacauan yang terjadi.
Tante Sarah : " Jadi apa maksud dan tujuan Anda datang kesini???"
Lara : " Ahhh sebenarnya saya ingin menanyakan perihal kronologi yang sebenarnya tapi melihat situasi dan kondisi yang tidak pas mungkin saya dan adik saya akan pamit untuk pulang saja."Tanpa terduga Gadis yang sejak tadi memilih bungkam pada akhirnya ikut membuka suara. Yang tentu saja membuat mereka yang ada disana cukup terkejut akan hal itu.
Ririz : " Tidak perlu Dokter, anda sudah datang jauh-jauh ke rumah saya jadi saya akan menjawab semua pertanyaan anda."
Lara : " Ahhh baiklah jika begitu. Emmm saya ingin tau bagaimana bisa kamu tau bahwa kejadian itu bukan kesalahan saya???"
Ririz : " Sebenarnya hari itu saya menonton televisi dan saat melihat berita ternyata ada kasus yang melibatkan Dokter."
Lara : " Panggil saja Kak Lara itu lebih nyaman rasanya dan jangan terlalu formal..."
Ririz : " Baiklah... Jadi setelah aku melihatnya entah bagaimana aku langsung bergegas menuju rumah sakit karena aku bahkan tak memiliki nomor ponsel kakak. Sejenak aku berfikir bagaimana aku bisa mendapatkan alamat kakak dan pada akhirnya aku berpura-pura menjadi pengantar paket dan mengatakan kepada resepsionis bahwa nomor kakak tidak bisa di hubungi jadi aku meminta alamat tempat tinggal kakak. Aku datang untuk memastikan keadaan kakak. Benar saja seperti yang aku duga, pasti hal itu membuat kakak merasa tertekan dan ya seperti yang kakak tau kejadian setelah aku sampai di sana. Selesai dengan itu aku memilih untuk kembali ke rumah sakit dan menemui Dokter yang menyebabkan kekacauan itu. Aku menanyakan ruangannya pada salah seorang dibagian resepsionis. Saat sampai di belokan terakhir menuju ruangannya, tanpa sengaja aku mendengar percakapan kedua orang tersangka yang sebenarnya. Aku sudah sangat sering mendapatkan ketidakadilan dan aku sudah berjanji pada diri ku sendiri bahwa selama aku masih hidup tak akan aku biarkan ketidakadilan terjadi didepan mata ku. Maka aku memutar otak ku dan menemukan sebuah ide gila yang tadinya ku fikir tak akan berhasil."
Lara : " Lalu bagaimana yang terjadi selanjutnya???"
Ririz : " Aku berinisiatif untuk merekam percakapan mereka sebagai bukti dan memikirkan cara untuk membantu mu. Aku bekerja sama dengan salah satu teman sekolah ku yang ku minta untuk menyiapkan pakaian yang akan membantu penyamaran ku. Melihat kondisi kakak waktu itu membuat ku berani bertindak gila dan menyamar menjadi seorang Pengacara. Tak ada pilihan lain selain Pengacara karena yang aku tau rumah sakit tidak akan memberikan data apapun kepada sembarangan orang. Setelah mendapatkan berkas pasien, aku segera mempelajarinya. Aku memutuskan untuk menemui keluarga korban. Meski pada awalnya saat mereka tau tujuan ku datang atas nama mu, mereka sempat mengusir ku tapi aku berusaha meyakinkan mereka dan memperlihatkan video yang aku dapatkan paginya. Reaksi mereka membuat ku kembali yakin bahwa apa yang aku lakukan akan berbuah baik. Jadi aku dan orang tua korban menyusun rencana untuk membebaskan tuntutan dan menggantikannya dengan tersangka yang sesungguhnya."
Lara : " Apa semuanya berjalan seperti rencana kalian???"
Ririz : " Puji Tuhan semua berjalan sesuai rencana meski ada kejadian tak terduga."
Lara : " Kejadian apa???"
Ririz : " Setelah dari apartment kakak, aku kembali menuju rumah sakit dan tanpa sengaja lagi-lagi aku mendengar rencana busuk mereka. Untung saja siang itu sebelum aku keluar dari apartment kakak, aku meminjam jaket yang pernah kakak gunakan. Aku mengenakan jaket itu dan pura-pura menjadi kakak. Memancing mereka menuju jalan buntu yang aku tau ada cctv yang memantau lokasi tersebut. Mereka berniat membuat kakak meregang nyawa karena itu aku melakukannya."
Tante Sarah : " Yaahhhh Gadis gila, jika kamu tau mereka berniat buruk kenapa justru memancing mereka datang ke tempat sepi???"Tante Sarah berteriak ke arah Gadis itu dan di balas anggukan setuju dari dua orang lain yang ada di sana. Mereka tak habis pikir dengan jalan pikiran dari Gadis di hadapannya itu. Seketika setelah mendengar teriakan Tante Sarah, Gadis itu meringis pelan sambil mengusap telinganya yang terasa berdengung.
Ririz : " Yaahhhh Tante jangan berteriak di telinga ku..."
Tante Sarah : " Baiklah maafkan Tante, sekarang jelaskan..."
Ririz : " Emm aku sengaja melakukannya karena aku tau bahwa aku mampu mengatasinya. Ayolah apa Tante lupa jika aku sering berkelahi??? Belum tau saja tadi aku di keroyok puluhan orang bahkan mereka pun juga membawa senjata sedangkan aku tangan kosong."Ririz's Pov
Aku membekap mulut ku, ya Tuhan aku keceplosan matilah aku. Haiisss aku meringis saat melihat wajah terkejut tiga orang lain yang duduk bersama dengan ku. Mereka melotot dengan tatapan tak percaya dan juga terkejut. Ya ampun matilah aku, bagaimana aku harus menjelaskan semuanya aduh. Ayolah pikirkan alasan untuk membela diri haiisss disaat seperti ini otak ku justru tak mau diajak kompromi.
Ririz : " Oke oke jangan ngomel dulu ehehe biar aku jelaskan nanti ya Tante ku sayang. Sekarang apakah ceritanya mau di lanjutkan???"
Tante Sarah : " Bahkan aku belum sempat membuka mulut ku tapi kamu sudah tau apa yang akan aku lakukan. Baiklah lanjutkan dulu tapi setelah itu kamu harus menjelaskan semuanya."
Ririz : " Huft... Syukurlah tidak jadi mengomel ehehe. Oke lanjut jadi karena aku tau mereka akan melakukan kejahatan yang di tujukan untuk Kak Lara makanya aku sengaja menggiring mereka kesana sambil menambah bukti lain berupa rekaman suara mereka yang berisi ancaman dan juga pengakuan mereka mengenai motif dari perbuatan tersebut. Ditambah dengan rekaman cctv di lokasi dan juga cctv dari rumah sakit pada akhirnya semua bukti yang sudah aku kumpulkan mampu membuat mereka di tahan. Mereka akan mendapatkan pasal berlapis karena perbuatan mereka dan ternyata dari tertangkapnya mereka ada beberapa kasus lain yang ikut muncul ke permukaan. Seperti kasus malpraktek yang dilakukan si pengharum ruangan beberapa bulan lalu. Kasus tersebut sempat di tutup karena dia berhasil menyuap orang dari kepolisian. Mereka yang melakukan ketidakadilan sudah mendapatkan apa yang pantas untuk mereka dapatkan."
Rere : " Ya Tuhan aku semakin jatuh cinta pada mu woaahh keren sekali. Aku seperti sedang mendengarkan sebuah cerita dari novel action. Bagaimana bisa kamu sekeren ini ahhh mulai sekarang aku akan mengekori mu."
Ririz : " Wkwkwk kamu masih sama gilanya seperti terakhir kali kita bertemu ehehe..."
Lara : " Terimakasih banyak, jika kamu tidak melakukannya entah apa yang akan terjadi sekarang ini. Terimakasih sudah membersihkan nama ku dan terimakasih sudah menyelamatkan karir dan juga nyawa ku."####### to be continued #######
Quadruple ???
Author,
Rizqia Occta
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctors ( GxG )
Random#3 at 19 Maret 2021 #1 at 1 April 2021 Seorang Dokter Spesialis Bedah Transplantasi Organ yang terkenal dengan wajah rupawan dan kecerdasan diatas rata-rata. Bahkan dia termasuk Dokter Bedah termuda, namun dia memiliki sisi yang sangat bertolak bela...