Part Tiga Puluh Tujuh

1.5K 186 42
                                    

Mau curhat dulu, sumpah rasanya pengen nangis kemarin. Part ini udah selesai ku tulis tapi ngga tau kenapa tiba-tiba ngga bisa di save dan malah ilang. Harusnya minggu udah bisa aku publish tapi nyatanya naas datanya ilang dan aku harus ketik ulang...

Berhubung kemarin aku kesel dan jadi buyar idenya jadi ngga bisa di up di hari itu. Maaf ya buat yang nunggu tapi semoga dengan ini bisa nebus waktu tunggu kalian. Happy reading guys...

Author's Pov

Setelah kejadian menegangkan semalam, hal yang sangat mengejutkan terjadi pagi ini untuk si Gadis penyandang gelar Gadis brandalan. Dimana satu-satunya orang yang menjadi kunci kebebasan si Gadis berandal justru menggunakan kejadian semalam demi keuntungannya sendiri. Saat terbangun setelah tidak sadarkan diri, seseorang itu justru memberikan keterangan palsu terkait insiden semalam.

Sandra mengatakan kepada pihak kepolisian bahwa Gadis itu sengaja menjebak dia untuk membalas dendam. Hingga pada akhirnya Gadis itu benar-benar harus mendekam didalam sana dalam kurun waktu yang belum bisa di tentukan. Gadis itu pasrah akan apa yang sudah takdir tuliskan untuk ia jalani. Namun dalam hati kecilnya ada perasaan terluka, bukan karena dia harus mendekam dibalik jeruji besi.

Perasaan terluka itu muncul tatkala wajah seseorang secara tiba-tiba melintas dalam benaknya. Membayangkan wajah seseorang itu tengah terluka membuat batin Gadis itu menjerit tak terima. Ada setitik air mata yang mengalir begitu saja keluar dari mata indah milik si Gadis. Perasaan bersalah berpadu dengan rasa takut membuat Gadis yang biasanya terlihat kuat itu hanya mampu memeluk lututnya di pojok ruangan. Menangis dalam diam diantara lipatan tangannya, menyalurkan rasa sesak yang seketika terasa akan membunuhnya.

Untuk kali ini, didalam hati Gadis itu hanya ingin memutar waktu sebelum hal semalam terjadi. Ketakutannya bertambah mana kala mengingat apa yang dia katakan kepada gadis lain di dalam mobil polisi semalam. Pertanyaan perihal bagaimana Gadis itu dapat menjalani harinya setelah ini. Bagaimana dia harus menjalani hidupnya untuk memeluk kesendirian sepanjang waktu.

Ketakutan itu membuatnya ingin menyerah pada hidup yang terus saja menempatkannya dalam posisi yang sulit. Bagaimana takdir tanpa henti menghukumnya dengan begitu banyak hal diluar kendali. Balasan yang dia terima setelah menyia-nyiakan hidupnya selama ini ternyata jauh lebih sakit daripada ketika dia memilih untuk membunuh dirinya secara perlahan.

Keterkejutan bukan hanya untuk si Gadis namun seseorang yang tengah di pikirkan oleh si Gadis pun ikut merasakan keterkejutan. Bagaimana ketika pagi hari wanita paruh baya itu harus mendapatkan kabar buruk saat salah seorang polisi yang datang ke rumahnya memberikan kabar bahwa Gadis kesayangannya ada di kantor polisi sejak semalam.

Polisi : " Selamat pagi, apakah benar anda adalah Nyonya Sarah selaku wali dari Gadis bernama Rizqia Occta Handoko???"
Tante : " Benar dengan saya sendiri, ada yang bisa saya bantu???"
Polisi : " Saya datang kemari hanya ingin memberitahukan bahwa Gadis tersebut berada di kantor polisi sejak semalam. Gadis tersebut terlibat sebuah kasus pengancaman dan percobaan untuk melukai seseorang. Atas kejadian tersebut seseorang harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan."
Tante : " Percobaan untuk melukai orang lain???"
Polisi : " Benar nyonya, Gadis yang bersangkutan berusaha melukai orang lain dengan cara membakar sebuah gedung tua yang tak terpakai. Untuk keterangan lebih lanjut silahkan datang ke kantor, saya permisi..."

Ketika pihak kepolisian berpamitan untuk pulang, Tante Sarah memilih untuk segera ke dapur dan memasak sesuatu untuk Gadis kesayangannya. Dalam hatinya mempercayai bahwa seseorang yang sangat dia sayang tak akan melakukan hal semacam itu. Wanita paruh baya itu cukup yakin karena yang dia tau Gadis itu tak akan pernah memiliki niat untuk melukai orang lain.

The Doctors ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang