Part Enam Puluh Tiga

1K 118 8
                                    

Enjoy your time...

L a n j u t ...

Ririz's Pov

Aku terbangun saat mendengar dering alarm dari ponsel ku. Hari ini aku masuk pagi, jadi aku harus segera bersiap untuk berangkat bekerja. Aku turun ke dapur dan memasak pancake dan juga nasi goreng untuk istri ku. Meski dia sedang marah tapi aku tak akan melupakan kewajiban ku. Aku sengaja bangun lebih awal kali ini karena ku pikir aku tak hanya akan membuat dua menu tadi.

Ada Grandpa juga disana jadi tidak mungkin aku hanya membawa dua menu sarapan. Grandpa lebih menyukai sandwich sebagai menu sarapan ketimbang harus makan nasi. Sedangkan istri ku lebih suka sarapan nasi goreng daripada makan roti. Dan untuk buah hati ku tentu saja sama seperti aku, ia lebih memilih memakan beberapa potong pancake strawberry.

Aku membuat sandwich dan juga pancake dalam jumlah yang lebih banyak. Ahhh nasi gorengnya aku hanya memasak satu porsi khusus untuk istri ku. Dia akan mengamuk jika aku berani memasak nasi goreng untuk orang lain. Aku tak ingin menambah lebih banyak masalah. Jadi lebih baik aku menghindari segala sesuatu yang akan membuatnya mengamuk. Aku bergerak cepat untuk menyelesaikan masakan ku agar aku tidak terlambat.

Setelah semuanya selesai aku segera mandi kemudian membawa semua yang sudah aku persiapkan tadi. Butuh sekitar tiga puluh menit aku sudah sampai di rumah Grandpa. Karena masih terlalu pagi jadi jalanan cukup lenggang menuju ke lokasi ini. Aku masuk begitu saja tentu dengan pakaian yang serba tertutup seperti kemarin. Aku hanya berjaga-jaga agar tidak ada satu orang pun yang mengetahui siapa aku.

Ponsel ku berdering dan membuat ku dengan refleks mendekatkan ponsel ke telinga ku. Seseorang di seberang sana meminta ku bertemu untuk membahas rencana kami. Bagaimanapun dalam waktu tiga hari kami harus mempersiapkan rencana sebaik mungkin. Aku menutup telfon dan menyiapkan beberapa potong pancake untuk ku makan di rumah sakit nanti.

Aku meminta salah satu maid untuk menghidangkan makanan yang sudah ku bawa. Bahkan aku memberitahu seberapa banyak yang bisa dibagikan untuk pegawai lain di rumah ini. Setelahnya aku pergi karena belum ada satu orang pun yang terbangun. Dan karena urusan yang sangat mendadak itu juga yang membuat ku memutuskan untuk segera pergi dan menemui seseorang tadi.

Dua puluh lima menit pada akhirnya aku memasuki sebuah gedung tua tak terpakai di pinggiran kota. Ini adalah tempat rahasia yang kami gunakan sebagai lokasi untuk membahas segala sesuatu. Tempat ini sudah ku beli dan dengan sengaja ku biarkan terlihat terbengkalai dari luar. Tapi kalian tidak akan pernah menyangka apa yang ada di dalam sana.

Aku memarkirkan mobil ku ke dalam garasi agar tak ada orang yang curiga. Tempat ini ku temukan sekitar hampir empat tahun yang lalu. Dan lambat laun aku mulai memperbaiki bagian dalam gedung. Awalnya aku tak pernah berniat untuk membuat lokasi semacam ini. Tapi setelah tau bahwa bisa saja bahaya mengancam keluarga ku maka aku mulai membentuk tim di tempat ini.

Aku keluar dari mobil dan segera masuk ke ruangan utama di gedung ini. Di sana sudah ada beberapa orang yang sudah menunggu ku. Biar ku perkenalkan seseorang yang duduk di belakang super komputer adalah Becha. Dia adalah ahli komputer yang bergabung dengan ku saat aku bertugas di Belanda. Dia adalah gadis cerdas yang justru menyalahgunakan kecerdasannya. Aku bertemu gadis itu di stasiun bawah tanah dengan kondisi memprihatinkan.

Ternyata gadis itu sudah bersembunyi di lorong kecil sebelah tong sampah hampir satu minggu lamanya. Aku membawanya ke salah satu restoran untuk makan karena ia terlihat lemas dan kelaparan. Dan setelah itu ia justru menceritakan kisahnya. Ia bersembunyi karena berhasil membobol program komputer milik salah satu perusahaan dan dia sedang dalam pelarian. Tentu karena perusahaan itu terlalu takut akan berakibat fatal kedepannya maka gadis itu di cari untuk di eksekusi.

The Doctors ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang