Part Dua Puluh Tiga

1.8K 213 27
                                    

Lanjut lanjut lanjut...

Lara's Pov

Aku terbangun saat mendengar dering ponsel ku yang cukup mampu membuat tidur ku terusik. Aku mengerjabkan mata sejenak untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam mata ku. Tangan ku bergerak refleks mengambil ponsel yang tergeletak di atas nakas. Perlahan mata ku bergulir menatap siapa penelofon di seberang sana.

Namun yang aku dapati hanya nomor tanpa nama yang artinya itu adalah seseorang yang tidak aku kenal. Meski demikian aku tetap mengangkatnya karena perasaan ku mengatakan bahwa ini bukanlah ancaman. Jujur saja sejak semalam ada begitu banyak berita yang membuat ku merasakan ketakutan yang berlebihan.

Aku menarik nafas sejenak sambil berdoa dalam hati agar apa yang terjadi semalam hanyalah mimpi buruk yang tak sengaja singgah. Padahal bahkan seratus persen aku yakin bahwa semua hal buruk itu adalah sebuah kenyataan. Aku kembali menggumamkan doa dalam hati semoga ada sedikit saja keajaiban terjadi untuk ku hari ini.

Berita mengenai operasi semalam di tambah dengan begitu banyaknya caci maki yang aku terima membuat aku enggan untuk menatap ponsel ku. Bahkan semua anggota keluarga ku mengungkapkan kalimat menyakitkan karena kasus itu. Aku heran bagaimana keluarga besar ku menyalahkan aku tanpa pernah menanyakan perihal kejadian yang sebenarnya.

Mereka hanya membaca dari berita yang di lebih-lebihkan dan setelahnya menghakimi aku tanpa ampun. Itulah kenapa aku sedikit was-was ketika ada panggilan masuk. Tapi sisi lain hatiku mengatakan bahwa aku harus mengangkat panggilan telfon kali ini.

" Selamat  sore Dokter Lara, kami dari pihak pengadilan hanya ingin menyampaikan bahwa kasus yang bersangkutan dengan anda sudah di cabut. Kasus tersebut sudah di cabut karena Pengacara Dokter Lara mampu meyakinkan pihak pengadilan bahwa kasus tersebut bukan tanggung jawab Dokter Lara." - Someone

Seketika aku membeku di tempat bahkan aku nampak seperti orang ling-lung. Aku mengerjabkan mata tidak percaya dengan pendengaran ku sendiri. Aku tidak tuli kan??? Apa yang aku dengar adalah sebuah kenyataan kan??? Tolong jangan katakan jika mimpi yang sebenarnya adalah ini??? Ahhh tidak-tidak aku yakin ini semua kenyataan.

" Maaf, bisa tolong ulang sekali lagi??? Sepertinya saya salah dengar." - Lara
" Baik Dokter saya ulang sekali lagi, kasus yang bersangkutan dengan anda telah di cabut. Tuntutan yang semula ditujukan kepada Dokter Lara sejak pukul tiga sore tadi sudah beralih. Pengacara yang anda tunjuk mampu meyakinkan pihak pengadilan bahwa kasus tersebut bukanlah tanggung jawab Dokter Lara." - Someone
" Pengacara???" - Lara

Aku bingung saat mendengar mengenai pengacara yang sudah dua kali aku dengar dari penelefon di seberang sana. Seingat ku bahkan aku tak berfikir untuk menghubungi seorang pengacara karena terlalu terpuruk dengan berita buruk semalam. Sungguh aku bingung bagaimana bisa pengadilan mengatakan bahwa seorang pengacara mampu meyakinkan mereka sedang aku tak menghubungi siapapun.

" Benar Dokter, seorang Pengacara yang sangat muda datang membawa bukti bahwa kasus tersebut bukanlah tanggung jawab anda." - Someone
" Boleh saya tau siapa orangnya???" - Lara
" Sebentar biar saya lihat terlebih dahulu, ahhh di sini tertulis namanya Rizqia Occta Handoko. Anda memilih Pengacara yang sangat hebat bahkan sebelum satu kali dua puluh empat jam semua berita sudah di hapus dan di ganti. Saya yakin kelak Pengacara yang anda tunjuk akan menjadi Pengacara yang sangat hebat. Baiklah Dokter demikian yang dapat saya sampaikan jika ada yang ingin anda tanyakan lebih lanjut silahkan hubungi Pengacara anda." - Someone
" Baik terimakasih..." - Lara

Sambungan telfon terputus dan aku masih cukup syok saat mendengar nama seseorang yang cukup familiar di sebutkan. Apakah benar nama yang di sebutkan itu adalah orang yang sama seperti yang aku tau. Tapi bagaimana bisa??? Setahu ku dia adalah seorang pelajar. Lalu kenapa tadi disebutkan sebagai Pengacara??? Entahlah nanti aku akan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi.

The Doctors ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang