Part Enam Puluh Dua

1.1K 115 20
                                    

I'm back... Pertama Selamat Merayakan Kenaikan Yesus Kristus dan Selamat Idul Fitri bagi yang merayakan...

Tahun ini kita di ijin kan merayakan dua moment besar dalam waktu yang bersamaan. Dimana ketika suara adzan di kumandangakan berbarengan dengan denting lonceng dari Gereja Katedral. Kita merayakan dua perayaan Kemenangan di hari yang sama. Tanpa mengurangi rasa hormat mari terus menjaga persatuan tanpa harus membedakan baik Suku, Budaya, Ras, Agama, bahkan bahasa. Mari terus menjadi manusia bijak yang hidup rukun dan saling menghargai perbedaan. Salam Toleransi dari Author Rizqia.

Okay hope you like it...

Ririz's Pov

Aku pulang ke rumah, namun istri dan anak ku tak ada di rumah. Aku mengerutkan kening ku merasa janggal dengan hal ini. Karena setahu ku jika istri ku libur maka dia akan memilih menghabiskan waktu bersama dengan anak ku hanya di rumah. Aku mencoba berfikir positif, bisa saja mereka masih di rumah Grandpa. Aku berjalan menuju kamar ku untuk segera membersihkan diri.

Tiga puluh menit berlalu, aku keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan ritual mandi ku. Tak membuang waktu lebih banyak, pada akhirnya aku memilih untuk segera bersiap. Aku mengenakan celana panjang berwarna hitam, kaos turtle neck hitam dan juga jaket kulit berwarna hitam dan tentu dengan sepatu converse dengan warna yang sama. Setelah merias wajah ku dengan riasan ringan, aku mengenakan masker hitam sebagai penutup.

Aku sengaja berpakaian tertutup karena menyadari disana ada beberapa orang yang sedang mengintai keluarga ku. Aku tak ingin segala rencana yang sudah aku susun harus berantakan dan membahayakan mereka semua. Butuh waktu sekitar empat puluh menit sampai mobil ku berhenti di parkiran rumah Grandpa. Aku turun dan segera masuk untuk memastikan keberadaan istri dan anak ku.

Aku melihat Qiara sedang bermain boneka dengan Grandpa yang duduk tak jauh dari tempat putri ku duduk. Aku melangkah mendekat untuk menyalami Grandpa, setelahnya menghampiri putri ku yang masih belum menyadari keberadaan ku. Tentu saja karena aku masih belum melepas masker yang menutupi wajah ku. Saat masker itu sudah ku tanggalkan, anak ku dengan segera memeluk ku saat menyadari keberadaan ku.

Aku memeluk putri ku erat, entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang salah sekarang ini. Semoga saja tidak ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi. Aku duduk dan putri ku tidak melanjutkan untuk bermain malah ia sibuk bergelayut manja di pangkuan ku. Aku merasa ada sesuatu yang ingin Grandpa katakan namun seperti tertahan. Entah hanya perasaan ku atau apa tapi yang jelas aku merasa memang ada sesuatu yang sangat ingin Grandpa tanyakan.

Ririz : " Apakah terjadi sesuatu Grandpa???"
Grandpa : " Justru Grandpa yang ingin menanyakan hal itu. Istri mu pulang dengan mata bengkak, Grandpa pikir kalian sedang bertengkar."

Aku mengerutkan alis ku karena merasa bingung dengan apa yang sedang dikatakan Grandpa. Tunggu, apakah ada sesuatu yang ku lewatkan??? Ya Tuhan hari ini sudah sangat berat, lalu bagaimana bisa segala sesuatunya berjalan semakin rumit. Aku mengusap wajah ku dengan sedikit kasar sambil terus merutuki hidup ku hari ini. Aku mengerang frustrasi, lelah dengan semua hal yang harus terjadi dalam satu hari.

Ririz : " Aku bahkan belum bertemu dengannya seharian ini. Dan terakhir kali kami bertemu tadi pagi semuanya nampak baik-baik saja Grandpa."
Grandpa : " Tadi dia memang berpamitan akan menemui mu di rumah sakit. Tapi bahkan belum genap dua jam setelah dia pergi malah ia sudah pulang dengan kondisi seperti itu."
Ririz : " Aku tidak melihatnya sama sekali ketika berada di rumah sakit. Jadi sebenarnya dia darimana??? Apakah ada seseorang yang menyakitinya???"
Grandpa : " Setelah ini segera temui dia dan selesaikan masalah kalian. Grandpa sangat tidak suka ketika kalian bertengkar."
Ririz : " Baiklah Grandpa, nanti aku akan menemuinya. Apakah ada sesuatu yang lain Grandpa???"
Grandpa : " Ada sesuatu yang ingin Grandpa bahas bersama dengan mu perihal acara tiga hari lagi."
Ririz : " Tiga hari lagi??? Apakah aku melewatkan sesuatu, Grandpa???"
Grandpa : " Tiga hari lagi bukankah akan diadakan Peresmian pengangkatan Lara sebagai pewaris sah RO Hospital??? Grandpa sudah memberitahu mu jauh-jauh hari."
Ririz : " Ya Tuhan, bagaimana aku bisa melupakan hal sepenting itu??? Berapa banyak orang yang sudah tau perihal rencana tersebut Grandpa???"
Grandpa : " Hampir semua orang sudah tau, bahkan rencananya akan ada awak media yang meliput acara tersebut."

The Doctors ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang