Part Enam Puluh Tujuh

988 129 40
                                    

Triple nih ehehe...

Enjoy your time...

Author's Pov

Setelah mendengar kalimat panjang yang keluar dari mulut Wanita itu. Jonathan segera bersujud sambil terus menggumamkan kalimat maaf dan permohonan pengampunan. Bukannya menjawab, Wanita itu justru mendekat ke arah putrinya yang masih ketakutan. Tangannya bergerak membuka ikatan di tangan dan kaki putri kesayangannya itu. Setelahnya memeluk gadis kecil itu, menggendongnya dan melangkah ke arah istrinya. Melepaskan ikatan istrinya dan terakhir ke arah Grandpa untuk melakukan hal yang sama.

Ririz : " Maafin Mommy ya sayang. Mom datengnya telat jadi kesayangan Mommy harus ngerasain sakit kek gini. Maafin aku honey, seharusnya aku datang lebih awal. Grandpa maafkan aku karena membiarkan keluarga ku terluka. Tapi aku janji akan membalas apa yang telah dia lakukan."
Lara : " It's okay honey, yang penting sekarang kamu di sini."
Grandpa : " Terimakasih sudah datang..."
Ririz : " Sayangnya Mommy duduk di pangkuan Mama ya. Mommy urus mereka dulu ya sayang..."

Tanpa menunggu jawaban dari istri dan anaknya, Wanita itu melangkah menuju Jonathan yang masih belum berani menatap Wanita itu. Tanpa banyak bicara Wanita itu menendang tubuh Jonathan beberapa kali. Menendang sekuat yang dia mampu dan bisa di pastikan rasa sakitnya akan benar-benar bisa di rasakan. Pria itu mengerang kesakitan, namun tak berani membalas karena usahanya akan sia-sia.

Ririz : " Berapa kali kamu memukul putri ku??? Berapa kali kamu menendang putri ku??? Jawab..."

Wanita itu berteriak dengan marah saat lagi-lagi pria itu tidak merespon kalimatnya. Jelas pria itu tak menjawab karena sibuk merasakan sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya. Namun tentu hal itu hanya membangkitkan sisi iblis dalam diri Wanita itu. Ia kembali menendang pria itu beberapa kali hingga pria itu menjawab pertanyaannya tadi.

Jonathan : " Saya menendangnya dua kali, menampar tiga kali, menjambak satu kali dan memukul lima kali."
Ririz : " Bagus, ternyata mulut mu masih berfungsi dengan baik. Qiara sayang, tadi kesayangan Mommy di apain aja???"
Qiara : " Di tendang dua kali Mom. Terus di pukul ngga tau berapa kali. Qia di jambak juga sama di tampar."
Ririz : " Kesayangan Mommy inget ngga apa yang pernah Mommy ajarin waktu itu???"
Qiara : " Qia ngga boleh mukul kalau ngga mau di pukul. Qia ngga boleh cubit kalau Qia ngga mau di cubit. Mommy bilang harus memperlakukan orang lain sama seperti kita ingin di perlakukan."
Ririz : " Duhhh pinter nya anak Mommy ini. Karena yang mukul anak Mommy adalah orang tua jadi sayang biar Mommy yang balesin ya. Kesayangan Mommy cukup tutup mata nanti kalau Mom udah selesai baru di buka lagi matanya ya sayang."
Qiara : " Yess Mommy..."

" Becha, bisa beritahu aku berapa kali dia melakukannya???" - Ririz
" Dua kali menendang, lima kali menampar, enam kali memukul dan satu kali menjambak Miss..." - Becha
" Baiklah terimakasih..." - Ririz

Ririz : " Bahkan kamu berbohong kepada ku. Dua kali menendang, lima kali menampar, enam kali memukul dan satu kali menjambak. Huhhh sialan, bahkan aku tak pernah membiarkan putri ku terluka. Dan sekarang kamu dengan seenaknya memukuli putri ku??? Kamu harus membayar atas apa yang kamu lakukan. Bukankah sudah ku katakan bahwa aku akan membalas sepuluh kali lipat dari apa yang kamu lakukan. Baiklah biar ku mulai sekarang juga. Jadi aku harus menendang mu dua puluh kali. Memukuli mu sebanyak enam puluh kali. Menampar mu sebanyak lima puluh kali dan menjambak rambut mu sebanyak sepuluh kali. Karena tadi aku sudah menendang mu sebanyak delapan kali maka aku hanya perlu melakukannya dua belas kali lagi."

Tak membuang waktu lebih lama lagi, Ririz mulai mengayunkan kakinya. Menghitung setiap kali kaki itu mengenai sasarannya. Sesekali berjongkok dan memukuli pria itu. Menampar bahkan menjambak dengan keras rambut pria itu untuk berdiri. Kemudian ia akan menendang pria itu hingga jatuh lagi atau sesekali dia menyuruh pria itu berdiri dan mendorongnya hingga membentur dinding atau lantai yang dingin. Selesai dengan pembalasan untuk anaknya, Wanita itu merapikan penampilannya dan kembali duduk di tempatnya semula.

The Doctors ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang