The Doctors ( GxG )

Part Empat Belas

Balik lagi yeyyy ehehe ada yang nunggu???

Dah lah ayo monggo di baca...

Sandra's Pov

Setelah kejadian di kantin tadi aku di panggil untuk menjadi saksi sekaligus menceritakan kronologi kejadian secara garis besar. Karena aku di kenal sebagai murid teladan di sekolah maka apapun yang aku katakan akan tetap di percaya. Tentu saja aku akan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi karena aku tak ingin Gadis yang mencuri perhatian ku harus di hukum.

Jujur saja aku menyukai cara dia melindungi ku tadi, ahhh rasanya benar-benar membuat hati ku menghangat. Aku cukup terkesan ahhh bahkan aku sangat terkesan dengan keberanian dan caranya menghadapi kak Gita dkk. Tanpa sadar aku menarik ujung bibir ku membentuk sebuah senyuman saat mengingat kembali kejadian tadi.

Setelah dari lab IPA tadi aku segera kembali ke kelas, membolos jam pelajaran tentu saja bukanlah diri ku. Setelah mengetuk pintu akhirnya aku bergegas untuk duduk di bangku milik ku. Pelajaran kembali di lanjutkan tapi konsentrasi ku sedikit terpecah. Ayolah ada apa dengan diri ku saat ini??? Bahkan sepanjang sejarah aku tak pernah melewatkan satu mata pelajaran pun. Tapi entah kenapa sekarang kepala ku di penuhi dengan potongan-potongan adegan di kantin yang berputar layaknya film.

Jantung ku kembali berdebar saat mengingat bagaimana hangatnya pelukan Gadis cantik itu. Kupu-kupu mulai beterbangan saat aku melihat senyum tulusnya seperti tadi. Debaran yang aneh bahkan sensasi yang terlalu aneh menurut ku namun aku menyukainya. Emmm bisakah aku melihat senyuman yang sama di lain waktu??? Atau bisakah aku merasakan pelukan hangat yang sama di kemudian hari??? Semoga saja semesta membantu ku untuk merasakan pelukannya lagi dan semoga saja Tuhan mengizinkan ku untuk melihat senyuman tulusnya lagi.

Lamunan ku buyar saat ku dengar pintu kembali di ketuk dan muncullah Gadis cantik dengan tampang songongnya. Gadis itu izin masuk dan duduk di bangkunya. Dari ekor mata ku dapat ku lihat bahwa Yuki tersenyum lebar menyambut kedatangan Gadis itu. Hahhhh lagi-lagi gadis aneh itu merusak mood ku. Aku tidak suka caranya menatap Gadis yang aku sukai. Aku tidak suka saat gadis itu bergelayut manja di lengan Gadis yang aku sukai.

Padahal baru dua hari tapi yang aku tau Gadis itu sudah menjadi bahan perbincangan hampir di semua sudut sekolah. Saat tadi pagi aku masuk gerbang sekolah saja ada beberapa siswi yang memuji wajah cantik Gadis itu. Belum lagi waktu aku berjalan di koridor setiap gerombolan gadis selalu membahas tentang seberapa keren Gadis itu. Dan yang paling menyebalkan adalah setelah kejadian di kantin tadi banyak gadis yang mengatakan secara terang-terangan bahwa mereka tertarik pada Gadis itu.

Mereka mengatakan betapa Gadis itu terlihat sangat menggemaskan saat meminta waktu untuk menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Ku akui bahwa apa yang mereka katakan adalah sebuah kebenaran yang tidak akan bisa di sangkal. Bahkan dengan sikapnya seperti tadi siapapun tak akan percaya jika Gadis itu baru saja menghajar tiga orang hingga babak belur. Ahhh bahkan aku yakin semua orang tidak percaya jika Gadis itu memiliki sisi imut seperti tadi.

Tak lama bel pergantian pelajaran berbunyi dan aku memilih untuk menenggelamkan kepala ku di antara lengan ku. Huft mood ku benar-benar buruk sekarang. Lihatlah bagaimana Gadis itu bisa dengan begitu mudah membuat mood ku berubah dalam sekejap. Padahal tadi aku merasa sangat bahagia namun sekarang aku benar-benar merasa kesal.

Saat asik dengan dunia ku sendiri tiba-tiba tangan seseorang mengusap kepala ku dengan lembut yang tentu saja membuatku terkejut. Dengan refleks aku mendongakkan kepala ku menghadap kearah si pemilik tangan. Sial jantung ku kembali berulah saat mata ku menangkap senyum tipis yang begitu manis dari Gadis yang terus ku pikirkan sejak tadi. Tangannya masih mengusap kepala ku dengan lembut yang seketika membuat hati ku kembali menghangat dan mood ku berubah lagi menjadi lebih baik.