Part Tujuh

3.6K 314 89
                                    

Rindu sama aku atau rindu update an ku??? Jangan bilang kangen update nya doang sedih aku nya wkwkwk

Oiiii tinggalkan jejak dong jangan kek hantu yang mau nya menikmati cerita tanpa ngasih apresiasi apapun...

Oke ngga mau kebanyakan bacot mari menyelam lebih dalam ke alur yang sudah ku siapkan hehehe happy reading...

Ririz's Pov

Oke sepertinya hari ini Tuhan benar-benar ingin menghukum ku. Dendam Mu sebegitu besar ya??? Sampe seenaknya aja Kau tulis alur menyebalkan untuk ku hari ini. Huhhhh aku masih menggerutu terhadap apa yang Tuhan tuliskan. Mata ku kembali menatap ke depan dimana segerombol hama sedang menatap ku dengan tidak santai. Lagi-lagi aku menghembuskan nafas kasar. Bagaimana tidak??? Aku seorang diri dan mereka lebih dari sepuluh orang.

Huaaaaa astaga ya Tuhan geng Angel aja udah lima orang bahkan ada tujuh belas antek-antek nya. Mana tiga curut di kamar mandi tadi ikutan juga jadi pas deh total dua puluh lima. Ehhhh wait aku musti lawan dua puluh lima orang???What the Fuck ahhhh bangsat sialan. Aku masih terus mengumpat dalam hati, ngga lucu kalau aku kalah sama orang-orang unfaedah ini. Haisss aku ngga mau jadi bahan tertawaan mereka. Aku ngga mau jadi bahan gibah mereka seumur hidup.

Oke tarik nafas dulu terus buang lewat mulut jangan lewat yg lain. Huhhhh tenang-tenang, I can do it yeah I can do it . Aku mulai memasang insting ku, karena aku sungguh tidak mau mati konyol di tempat seperti ini. Serem juga ya ternyata, ini mah bukan berantem. Ini lebih cocok jika dinamakan tawuran. Huhhhh mereka curang kek hujan aja pada beraninya keroyokan.

Angel : " Bukankah seharusnya hari ini kamu masuk di hari pertama sekolah??? Ahhhh pasti kamu sudah memiliki banyak musuh ya Gadis berandal???"
Ririz : " Dihhhh kepo banget deh kek emak-emak. Huhhhh jadi ngeri..."
Berta : " Sialan dia, berani-beraninya kamu menghina ketua kami..."

Aku hanya menyilangkan tangan ku di depan dada dan jangan lupakan muka songong ku. Aku sesekali melihat kuku ku seolah jengah. Memang aku jengah menunggu bacotan apa lagi yang akan mereka keluarkan. Hal yang ku benci ketika berkelahi sama cewe itu ya ini. Terlalu banyak bacot, harus menggertak dulu malah kadang sekalian ceramah dan tausiyah. Kalau emang mau berantem ya ayo langsung bugh bugh gitu kan asik.

Enak tuh langsung bet-bet gitu kan keren kan ya??? Lha ini musti ngebacot dulu. Terus kepo dulu abis itu sok ngegertak dulu ahhhh kelamaan. Aku menatap malas kearah mereka yang masih terus ngebacot. Masih ku liatin ini mah, macem-macem ya ku bogem. Ayo deh bacot dulu ngga apa kali ini, sekalian akunya mikir cara buat bikin mereka makin emosi gimana ya??? Keknya nanti jadi makin  seru deh kalau mereka makin emosi.

Aku menyeringai saat ide jail tiba-tiba saja terlintas didalam kepala ku. Mata ku melirik ke beberapa arah untuk memastikan jika perhitungan ku tidak akan salah. Setelah memastikan semuanya, aku masih menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan aksi ku. Ku rasa ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah aku lupakan sepanjang hidupku.

Angel : " Ayolah seharusnya kamu mendapatkan upacara penyambutan secara istimewa. Bahkan kamu sudah meninggalkan sekolah kami, itu hal yang sangat aku syukuri kali ini hahaha"
Ririz : " Kenapa kamu begitu membenci ku huhhhh??? Ahhhh aku tau pasti karena tes IQ waktu itu ya hehehe. Akuilah jika IQ ku memang tinggi dan pasrahlah dengan kebodohan mu sendiri."
Angel : " Kalau begitu mari ikutlah bersama kami, akan kami adakan upacara istimewa karena kamu keluar dari kelompok ini."
Ririz : " Untuk apa aku ikut dengan mu jika aku saja tidak pernah menjadi bagian kelompok yang kamu banggakan itu???"
Angel : " Jangan terlalu mengikutsertakan perasaan sayang..."

Aku hanya diam tapi tak berapa lama ada lima orang lagi berjalan dari arah sebelah kanan panggung. Hal yang membuat ku kembali menelan saliva ku sendiri dengan gugup. Huuuuaaaa tiga puluh ya jadinya??? Ampun deh Tuhan ngga sekalian bala tentara yang di datengin??? Gila banyak banget ini. Gimana aku bisa menang kalau kek gini??? Tapi emang aku musti menang ya kali aku kalah dari hama pengganggu kek mereka. Aku meregangkan otot ku sebentar sebagai pemanasan. Ini ku lakukan karena ku rasa semua ini tak akan berakhir  mudah.

The Doctors ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang