Part Lima Puluh Dua

1.7K 164 34
                                    

Kemarin mau up tapi malah vc sama doi sampe subuh jadi baru bisa up sekarang. Maafkan aku yang terlambat dari yang ku janjikan...

Happy reading guys...

Author's Pov

Di sebuah Perumahan yang letaknya sekitar dua puluh lima menit perjalanan dari rumah Ririz. Sebuah mobil berwarna putih kini berhenti tepat di depan salah satu rumah yang menjadi tujuannya. Ketiganya segera turun, Qiara yang duduk di pangkuan mommynya memilih untuk tetap di gendong daripada harus berjalan kaki.

Lara menekan bel rumah sebanyak dua kali hingga pada akhirnya pintu itu terbuka. Terlihat seorang wanita seumuran Ririz dan juga seorang pria kecil di gendongannya. Ada raut terkejut dari si wanita saat melihat orang-orang dibalik pintu rumahnya. Namun tak lama raut terkejut itu berubah menjadi raut wajah yang penuh dengan kehangatan.

Dalam sepersekian detik kami berpelukan secara bergantian. Dan saat pelukan itu terlepas, lagi-lagi senyum terukir dari wajah cantik salah satu teman baik ku ini. Bukankah sudah ku katakan jika banyak yang berubah selama tujuh tahun terakhir ini??? Tebakan kalian benar, salah satu teman baik ku sudah menikah dan mendapatkan seorang putra.

Sandra : " Ahhh kalian, kenapa tidak mengirim pesan jika mau berkunjung??? Dan lihat siapa yang datang??? Bahkan kamu sudah menghilang empat tahun terakhir."
Ririz : " Maaf baru bisa mengunjungi mu, ahhh iya aku membawakan oleh-oleh untuk baby Anggara."
Sandra : " Mari masuk dulu dan lanjut berbincang di dalam saja."

Kami masuk dan duduk di sofa, sedangkan Qiara sudah beranjak dari pangkuan ku dan mendekati baby Anggara. Rupanya gadis kecil ku sangat menyukai bocah tampan berumur satu setengah tahun itu. Ahhh gemasnya saat melihat interaksi keduanya. Ini kali pertama aku mengunjungi Sandra dan juga seseorang yang pada akhirnya menikahinya.

Bahkan saat pernikahannya tiga tahun lalu, aku tidak sempat datang karena sedang ada dinas di salah satu rumah sakit yang ada di Paris. Alhasil hanya istri ku dan juga gadis kecil ku yang datang. Dan setelah empat tahun tidak berjumpa, kami akhirnya memiliki kesempatan untuk bertemu lagi.

Ririz : " Emmm honey bisakah kamu menggendong baby Anggara sebentar??? Ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan Sandra. Dan nanti malam kita bahas berdua."
Lara : " Tentu saja bisa honey"
Sandra : " Ahhh sebentar aku panggil dia untuk menemani mu kak..."
Lara : " Baiklah..."
Sandra : " Ayy... Buruan kesini ada tamu..."
Someone : " Haisss kebiasaan banget sih ayy teriak-teriak. Emang siapa yang dateng??? Heboh banget..."

Tak lama aku melihat seseorang yang tak asing keluar dari arah dapur. Aku tersenyum melihat seseorang tersebut yang kini tengah mematung saat melihat ku. Aku berdiri dan mendekat sejenak untuk memberikan pelukan singkat. Aku mendengar deheman keras dari arah belakang. Tentu saja itu ulah istri ku, bahkan setelah kami menikah dia masih saja cemburuan bahkan tingkat cemburunya meningkat dari sebelumnya.

Aku terkekeh pelan menyadari kecemburuan istri ku itu. Dan setelahnya aku mengukir senyum menatap seseorang yang juga berjasa dalam hidup ku. Sungguh Tuhan sangat baik membiarkan aku di kelilingi oleh orang-orang yang baik pula. Jujur saja aku menyayangi dia sama seperti aku menyayangi semua teman-teman ku yang lainnya.

Anggun : " Pantas saja dia heboh sendiri, yang dateng manusia ini ternyata."
Ririz : " Wkwkwk... Maafkan aku kak baru bisa datang sekarang."
Anggun : " Ya ya ya aku tau kamu terlalu sibuk menambah pengalaman mu. Bahkan terakhir kali ku dengar dari istri ku bahwa wanita di belakang sana sering mengeluh karena kamu bekerja terlalu jauh dari jangkauannya."

Aku tertawa pelan saat wanita yang di maksud kini tengah cemberut. Aku sebenarnya tau bahwa dia sering mengeluh tentang ku. Tapi ya memang begitulah kenyataan yang terjadi. Aku mengambil tugas ke luar negeri selama satu tahun setelah aku resmi menjadi seorang Dokter. Dan satu tahun kemudian aku bekerja di rumah sakit di pusat kota.

The Doctors ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang