Part Tiga Puluh Enam

1.6K 172 22
                                    

Ngomongnya sih bakal up lagi minggu depan tapi tangannya gemes buat ngetik lanjutan. Apa-apaan aku ini wkwkwk jadi ya udah lah aku up lagi...

Ada yang seneng ngga nih??? Enjoy your time babe...

Author's Pov

Di sebuah bangunan tua cukup tinggi yang sudah tak terpakai. Dua orang gadis menghentikan langkahnya tepat di depan pintu masuk bangunan. Salah seorang gadis itu menatap ngeri bangunan tua di hadapannya bahkan gadis itu enggan untuk melangkah masuk kedalam sana. Namun gadis yang lain mengapit lengannya dan mengajak gadis itu untuk masuk.

Yuki : " Ayo masuk ini adalah tempat persembunyian kita..."
Sandra : " Tunggu tapi tempat ini sangat menyerahkan, aku tidak mau masuk kedalam sana..."
Yuki : " Ini aman kita akan baik-baik saja..."

Mereka berdua pun masuk, dengan berbekal senter yang dibawa oleh Yuki mereka pun menjelajahi bangunan tua itu untuk sampai ke lokasi yang sudah di tentukan. Mereka melangkah hingga sampai di lokasi yang dimaksud oleh Yuki. Setelahnya Yuki menekan saklar untuk menyalakan lampu di ruangan itu. Memperlihatkan seberapa luas ruangan yang mereka datangi kali ini.

Sandra : " Mengapa jauh-jauh hingga keempat seperti ini jika hanya untuk mengajak ku berbincang??? Tempat ini mengerikan, aku menjadi sangat gelisah..."
Yuki : " Tempat ini tidak berbahaya, aku bahkan pernah kemari bersama Regina."
Sandra : " Semua yang berkaitan dengan Regina itu berbahaya asal kamu tau..."

Tak selang berapa lama seorang Gadis lain datang dari arah belakang keduanya. Gadis dengan celana panjang sobek dan juga jaket jeans andalannya. Saat Sandra menyadari kedatangan Gadis itu tatapan matanya berubah menjadi dingin. Entah apa salah dan dosa yang telah dilakukan  Ririz hingga gadis yang semula menyukainya kini justru terlihat sangat membencinya.

Sandra : " Kamu tidak mengatakan bahwa kita akan bertemu dengan Ririz..."

Gadis itu hendak melangkah untuk pergi namun tubuhnya segera di tahan oleh Yuki agar tidak pergi. Yahhh Yuki dan Ririz memang sudah merencanakan semua ini. Ririz hanya ingin menyelesaikan masalah yang sebenarnya tidak ia ketahui secara pasti. Dia tak ingin menyakiti siapapun atau membuat masalah dengan siapapun.

Yuki : " Sandra tolong jangan cepat menyimpulkan segala sesuatu. Mungkin dengan berbicara dapat menyelesaikan masalah."
Sandra : " Apa yang harus dibicarakan di tempat kotor seperti ini??? Atau kamu ingin membalas dendam untuk kejadian tadi???"
Yuki : " Ririz cepat katakan sebelum semua terlambat ahhh di sini dingin sekali..."

Gadis itu berlalu untuk mengambil jerigen yang berisi minyak tanah namun tanpa sadar ada jerigen lain yang juga berisi bahan bakar tumpah begitu saja. Membuat bensin yang ada di dalam jerigen tersebut mengalir ke beberapa titik. Namun Yuki yang tidak menyadari hal itu justru menuang minyak yang dia bawa kedalam tong kemudian menyalakan api untuk sekedar menghangatkan badan.

Ririz : " Apa yang harus aku lakukan agar kamu tidak lagi membenci ku??? Aku tak ingin pertemanan kita hancur begitu saja. Aku ingin berteman dengan mu jadi tolong katakan apa yang kamu ingin aku lakukan agar kamu bisa memaafkan aku???"
Sandra : " Tidak ada hal apapun yang bisa kamu lakukan untuk aku jadi berhentilah melakukan hal bodoh semacam ini..."
Ririz : " Ayolah bahkan sebelumnya kita adalah teman, aku bahkan tidak tau kesalahan macam apa yang membuat mu begitu membenci ku."
Sandra : " Terimakasih sudah memberi ku bahan untuk melanjutkan tulisan ku yang tadi. Bagaimana kamu memanfaatkan teman mu untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan mu."
Yuki : " Yahhh bahkan kamu lah yang tidak menghargai teman mu. Kamu tidak pernah memperlakukan aku secara sejajar dengan mu. Kamu selalu bersikap seolah aku hanya ada di bawah level mu."
Sandra : " Tega sekali kamu mengatakan hal semacam itu kepada ku. Dengar bahkan aku tidak akan ikut ke tempat ini jika aku tidak menganggap mu sebagai seorang teman."
Yuki : " Tidak, kamu hanya menganggap ku sebagai seseorang yang membuatmu terlihat menjadi baik."
Sandra : " Ini semua salah mu, sikapnya tidak seperti ini sampai dimana kamu muncul."

The Doctors ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang