Part Tiga Belas

2.3K 210 23
                                    

Sandra's Pov

Aku mulai gelisah saat Kak Gita duduk di sebelah ku dengan dua orang lain pengikutnya yang setia berdiri di sampingnya. Kakak kelas ku yang satu ini sudah dari awal aku masuk ke sekolah dia selalu berusaha mendekati aku. Aku duduk dengan gelisah, inilah alasan aku sering kabur ke perpustakaan saat jam istirahat atau pergi ke lab IPA. Aku selalu risih saat kakak kelas ku ini mulai menempel dan mendekati aku seperti saat ini.

Jika biasanya aku akan langsung melarikan diri hari ini aku sengaja ikut ke kantin hanya untuk bisa duduk dan melihat wajah cantik Gadis di hadapan ku saat ini. Namun bodohnya aku melupakan tentang kakak kelas ganjen satu ini. Ya Tuhan tolong selamatkan aku dari kakak kelas yang menyebalkan ini.

Kak Gita : " Haiii cantik, udah lama ngga liat kamu makan di kantin kek gini..."

Tangannya bergerak mencolek dagu ku dan aku berusaha menggeser tubuhku agar tidak terlalu dekat dengan dia. Namun di setiap kali aku menghindar maka di detik berikutnya dia akan kembali menggeser duduknya untuk lebih mendekat.

Kak Gita : " Apa kamu tidak merindukan aku sayang???"
Ririz : " Maaf sepertinya gadis ini tidak nyaman..."

Aku mendongakkan kepala ku yang sejak tadi sengaja ku tundukkan untuk menghindari kak Gita saat mendengar suara Gadis di hadapan ku ini. Aku kaget dengan ucapannya, ahhh sial jangan bilang jika Yuki belum memberitahunya tentang kakak kelas langganan BK ini. Tuhan tolong jangan biarkan Gadis ku berurusan dengan mereka.

Kak Gita : " Siapa kamu beraninya ngomong kek gitu??? Dan lagipula aku belum pernah melihat mu sebelumnya. Apa kamu seorang murid baru??? Atau pahlawan kesiangan???"

Sesaat ku dengar kak Gina dan kak Dita yang berdiri di belakangnya tertawa. Gadis itu diam dengan memasang wajah songong seperti saat pertama kali dia masuk kedalam kelas kemarin. Aku melihatnya memutar bola mata seolah dia malas mendengar kalimat dari kakak kelas ku ini. Gadis itu berdiri dan keluar dari meja dan menghentikan langkahnya tepat di samping Yuki.

Ririz : " Saya murid baru di sini..."
Kak Gita : " Ohoho adik kelas kan??? Jaga sikap mu terhadap yang lebih tua. Dan aku tidak memiliki urusan dengan mu..."
Ririz : " Kamu memang tidak memiliki urusan apapun dengan saya tapi saya juga tidak bisa tinggal diam saat seseorang merasa tidak nyaman."
Kak Gita : " Lalu apa yang bisa kamu lakukan adik kecil??? Apa kamu menantang ku???"
Ririz : " Bisakah kalian menyingkir dan biarkan kami makan dengan tenang???"

Ririz menatap datar kearah kak Gita, aku cukup terkejut dengan keberaniannya namun di sisi yang lain aku cukup was-was mengingat siapa kak Gita. Aku kembali memanjatkan doaku agar Gadis yang aku sukai tidak terlibat masalah apapun.

Kak Gita : " Wahhh wahh heiii kalian semua lihatlah adik kecil ini sudah membuat ku marah. Lalu apa yang seharusnya aku lakukan untuk memberikannya pelajaran???"

Kak Gita sudah berdiri berhadapan dengan Ririz, sungguh aku ketakutan sekarang tapi coba kalian lihat Gadis yang aku khawatirkan bahkan terlihat begitu tenang. Tangan kak Gita ia tepukan beberapa kali di bahu Gadis itu namun detik berikutnya berubah menjadi dorongan kasar. Kak Gita terus mendorong bahu Gadis itu setiap kali dia menyelesaikan satu kalimatnya.

Kak Gita : " Hehh adik kecil jangan bersikap seperti jagoan. Kamu hanyalah murid baru yang tidak tau siapa aku. Menyingkirlah dari sini sebelum aku memukul mu."
Ririz : " Aku tidak peduli siapa kamu yang jelas aku tidak akan tinggal diam saat sesuatu yang mengganggu terjadi di depan mata ku."

Tangan kak Gita yang sejak tadi terkepal erat kini sudah melayang mengarah kepada Ririz namun dengan sigap ia menangkapnya sebelum tangan itu berhasil menyentuh pipinya. Gadis itu memutar tangan kak Gita dan mendorongnya begitu saja. Akibat tindakannya barusan perhatian seluruh isi kantin tertuju kepada Gadis itu.

The Doctors ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang