Are you ready??? Maaf menghilang terlalu lama dan kali ini aku kembali...
E n j o y Y o u r T i m e G u y s . . .
Ririz's Pov
Aku berjalan sambil terus mendekap erat gadis kecil kesayangan ku menuju mobil yang aku pakai tadi. Aku masuk ke kursi di belakang kemudi dengan Qiara yang masih betah mengeratkan pelukannya seperti bayi koala. Aku tersenyum melihat tingkah lucu gadis kecil ku yang sangat takut jika aku kembali menghilang. Sejak dari dalam hingga kami sampai di dalam mobil, ia terus mengungkapkan rasa takutnya dengan cara yang menggemaskan. Dalam hati aku cukup bersyukur setidaknya secara perlahan gadis kecil ku akan kembali seperti sebelumnya.
Ia terus mengungkapkan apa yang ia rasakan dan sesekali aku menanggapinya dengan lembut. Aku sangat tau bahwa putri ku ini mewarisi sikap keras kepala dari ku dan bisa di pastikan bahwa dia berubah menjadi begitu dingin hanya untuk berpura-pura kuat. Aku selalu mengatakan kepada Qiara bahwa dia bisa mengatakan apapun yang dia mau kepada ku. Aku juga selalu membiasakan dia untuk menceritakan apapun yang dia rasakan dan dia lakukan. Aku tidak ingin melihat putri ku tumbuh dan aku tidak pernah mengerti apapun tentang apa yang ia rasakan. Dan kali ini Qia mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan apa yang sudah dia tahan selama satu bulan terakhir ini.
Selesai dengan semua keluhannya, pada akhirnya gadis kecil ku terlelap dalam dekapan ku. Perjalanan dari sini ke rumah Grandpa cukup jauh dan aku tidak akan terlalu terburu-buru untuk sampai ke sana. Aku hanya ingin menikmati waktu lebih panjang bersama putri kecil ku sebelum besok aku harus melakukan tugas ku. Sepanjang perjalanan menuju rumah Grandpa, bayangan kejadian satu bulan yang lalu kembali terputar bagaikan sebuah film di dalam kepalaku.
Flashback On :
Satu bulan yang lalu...
Pria itu melempar koper yang ia bawa ke arah ku dan dengan sigap aku menangkapnya. Aku mulai mempertimbangkan apa yang akan aku lakukan sekarang. Segala kemungkinan yang bisa saja terjadi mulai memenuhi pikiranku. Jika aku melempar bom ini ke luar gedung maka bisa jadi ada orang lain yang tak bersalah menjadi korban. Namun jika aku membiarkan bom itu tetap ada disini maka kemungkinan besar semua orang yang ada akan mati. Setelah beberapa detik terdiam pada akhirnya aku justru memilih sebuah ide gila yang baru saja terlintas dalam benakku. Ada rasa takut yang tiba-tiba saja hinggap di dalam hati ku, namun aku terus bersikeras mematahkan segala bentuk ketakutan ku itu.
" Becha, tolong bantu retas semua jalur yang akan aku lalui. Buat semua lampu merah menjadi hijau agar tak menghalangi laju mobil ku." - Ririz
" Jangan katakan bahwa Miss berniat untuk..." - Becha
" Tak ada pilihan lain dan aku tak akan membiarkan siapapun yang tidak bersalah menjadi korban. Tolong bantu aku segera, dan anggap saja ini sebagai permintaan terakhir ku." - Ririz
" Tolong jangan katakan hal semacam itu Miss. Saya akan melakukan apa yang Miss perintahkan." - Becha
" Terimakasih..." - RirizSebelum aku benar-benar pergi, satu kali lagi aku menoleh ke arah istri dan anakku hanya untuk memberikan sebuah senyuman penenang untuk keduanya. Tatapan mata ku berubah menjadi sendu namun senyuman itu tak luntur sama sekali. Aku bergerak cepat memeluk istri dan anakku dan setelah itu aku hanya ingin mengungkapkan betapa aku sangat mencintai mereka berdua lebih dari apapun. Larut dalam kesedihan aku bahkan hampir melupakan bom yang masih ada bersama ku. Mata ku melebar saat menyadari waktu yang ku miliki hanya tersisa lima menit tidak kurang bahkan tidak lebih barang satu detik pun. Aku melihat pria gila itu tertawa senang saat menyadari kepanikan ku.
Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, aku mulai berlari keluar dari ruangan menuju mobil yang tadi aku gunakan. Ada sebuah lokasi yang tiba-tiba terlintas dalam benak ku, jadi aku melajukan mobil ku dengan kecepatan tinggi untuk menuju tempat yang cukup aman untuk meledakan bom yang ku bawa. Aku tidak lagi memikirkan keselamatan ku karena fokus ku kali ini hanya untuk memastikan bahwa keluarga ku tetap aman. Semua lampu merah yang ku lalui dalam sekejap menjadi hijau saat beberapa detik sebelum mobilku melintas. Perjalanan yang aku tempuh sangat lancar namun aku terpaksa harus memacu mobil ku lebih cepat karena hanya tersisa beberapa menit lagi sebelum meledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctors ( GxG )
Random#3 at 19 Maret 2021 #1 at 1 April 2021 Seorang Dokter Spesialis Bedah Transplantasi Organ yang terkenal dengan wajah rupawan dan kecerdasan diatas rata-rata. Bahkan dia termasuk Dokter Bedah termuda, namun dia memiliki sisi yang sangat bertolak bela...