"ini sarapan anda tuan"
sepiring nasi beserta lauk pauk menggiurkan di letakkan tepat bersebelahan dengan sepiring makanan tadi malam yang hingga kini tidak tersentuh, tidak ada reaksi apapun dari orang itu, dia tetap duduk tanpa kata menatap lurus sejak dia membuka mata. Hanya kegiatan seperti ini yang bisa dia lakukan setiap hari, berada dalam ruangan yang di jaga ketat oleh beberapa bodyguard, dokter, perawat serta mendapat fasilitas dan layanan terbaik, namun semua itu sama sekali tidak dia harapkan, dia hanya ingin keluar dari tempat ini secepatnya.
"Anda harus makan tuan, kemaren anda melewatkan makan siang dan malam" suara lain menimbrung tetapi tidak ada sahutan apapun dari orang yang dia panggil 'tuan' itu
"apa perlu beritahu tuan Adam dok ?" bisik seorang pelayan
dokter tersebut menghela nafas panjang, dia diberi tugas susah susah gampang. Gampang nya dia merawat pasien layak nya dia merawat orang lain biasanya, susah nya ketika pasien yang dia rawat tidak mau makan seperti sekarang. Membuat pengobatan yang dia berikan sedikit terhambat karena hal itu, lebih susah lagi disaat bersamaan dirinya tidak bisa memaksa sedikit keras pasien itu untuk makan.
Dia tidak berani lebih tepatnya.
"Iya, tolong telfon tuan Adam" putus nya lelah, mungkin dengan begini pasien nya itu mau makan jika abang nya datang.
Hari demi hari berlalu dalam kesunyian, rasa rindu menggerogoti hati sampai menyiksa diri sendiri. Memang benar adanya kalau penyesalan selalu datang di akhir cerita, disaat waktu sudah tidak bisa di putar kembali dan kata maaf hanya menjadi kalimat, bukanlah obat.
Helaan nafas teratur lah yang menjadi teman setia kala mata memandang kosong sedangkan otak serta pikiran melayang jauh dari tempat, bayang-bayang senyum gadis manis dan semua kenangan indah berputar silih berganti, membuat rasa rindu dan penyesalan bercampur menjadi satu, sampai akhirnya menguras air mata setiap kali bayangan itu datang.
"Apa tuan Dirga mau makan ?"
"dia tetap nggak mau"
"tuan Dirga bisa tambah sakit kalau begini"
"dokter Hans juga bilang begitu, padahal luka-luka tuan sudah membaik"
"sepertinya hanya nona Queen obat yang tuan butuhkan sekarang"
"iya, tapi sayang tuan besar Adam masih belum mau mempertemukan mereka"
"kita doakan saja supaya ke empat bersaudara itu segera kumpul lagi seperti dulu"
mereka bersamaan mengangguk, sedikit banyak para bodyguard lah yang tahu betul keseharian Dirga selama di kurung. Rasa iba mereka tersentuh ketika melihat tuan mereka hanya duduk melamun tanpa bicara, tatapan nya kosong dan makan pun harus di paksa-paksa. Tapi tidak ada yang bisa mereka lakukan jika Adam sudah memberi perintah.
*******
Mansion Dominic 10:30
"SEPADAAAA !!!"
"HALLOOOOO !! ADA ORAANG !!"
"QUEEN !!"
"DAFI !!"
"KANG DANIEL DATAAAANG !!"
"selamat siang tuan"
"eh buset, muncul dari mana lu ?" Gavin menatap horor seorang maid yang tiba-tiba menyahut dari balik tubuh nya
maid tersebut terkikik kecil "maaf tuan membuat anda terkejut"
"iya iya nggak papa, eh adek gue sama suaminya kemana ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine
RomanceTukang COPAS DILARANG KERAS MENDEKAT !! Karya By : Syur_ya 12/04/2020 Cerita ini sequel dari My Queen, bisa baca versi My Queen dulu biar sedikit ngerti awal dari terjadi nya alur dari cerita ini gimana. **** Queena Crystalin gadis beruntung memilik...