Paris and Indonesia

12.9K 1K 423
                                    

Haii ! masih ada yang nunggu YAM update ???

Absen dong kalian dari kota mana aja, aku dari malang btw 🥰🥰


Happy reading beb ku......



Paris, Hotel Eiffel Tricadero
20:00

Hampir setengah jam dia berdiri di ambang pintu menatap objek yang begitu menarik sejak tadi. Kedua tangan nya dia masuk kan dalam saku celana santai yang dia kenakan dan tatapan hangat nya dia tujukan ke depan sana, memperhatikan seksama setiap gerak gerik perempuan yang sejak satu jam lalu menatap kagum pemandangan malam hari di Paris.

Ada aliran hangat menjalar di hatinya ketika melihat senyum gadis itu, semua beban pekerjaan, masalah proyek dan lain nya mendadak hilang tersapu senyuman itu. Dia merasa sangat tenang dan nyaman saat ini, berharap tidak ada badai apapun lagi yang melunturkan senyum indah itu. Senyuman manis yang secara tidak langsung menjadi alasan kedua sudut bibir nya ikut tertarik sejak tadi.

Mata berbinar perempuan itu begitu indah menatap bangunan besi tinggi menjulang, senyum manis serta seru an kagum sesekali terdengar lucu di telinga. Sangatlah menggemaskan sampai geraman tertahan sejak tadi keluar tanpa sadar dari bibir nya sendiri

istri ku memang selalu menggemaskan.

Perlahan kaki besar itu melangkah, mendekati objek pemandangan paling indah dari pada menara eiffel sekalipun. Dua lengan dia ulurkan untuk mengurung tubuh mungil itu dalam lingkaran lengan kekarnya, tubuh nya sedikit di bungkuk kan agar bisa menyamai posisi duduk perempuan yang membelakangi nya itu. Rutinitas baru ketika dalam posisi ini adalah menaruh dagu di pundak sempit kemudian menghirup aroma manis di leher jenjang nan mulus nya.

"Kamu suka ?" suara bariton tepat di telinga kanan membuat perempuan itu memejamkan mata sejenak.

"Hmmm" balas nya pelan, dia merasa kedua lengan yang kini melingkari tubuh nya semakin mengeratkan dekapan dan tubuh mereka menempel sempurna tanpa cela sedikitpun

"ganti baju dulu sayang, udara nya sangat dingin" titah suara bariton itu lagi, masih setia menggema tepat di telinga Alin

"kak jangan ngomong disitu, geli" protes Alin terkikik sendiri akibat hembusan nafas Dafi di telinga nya.

"Ganti baju sayang" tutur Dafi sekali lagi

"iya bentar, lagi enak disini" sahut Alin masih dengan balasan yang sama dari setengah jam lalu, dia begitu memuji keindahan menara tersebut jika malam hari begini.

Lampu warna-warni sangat indah bertabur di setiap lekuk bangunan Eiffel, belum lagi lampu dari gedung di sekitar menara tersebut menambah keindahan pemandangan di mata Alin saat ini, begitu memanjakan sampai rasanya Alin tidak ingin melempar pandangan ke hal lain. Tidak salah kalau Paris menjadi negara romantis.

"Alasan yang sama kesekian kali" sindir Dafi halus sembari menjauh dari leher Alin, Alin terkekeh kecil mendengar nya. Dia mendongak untuk melihat bagaimana ekspresi Dafi saat ini, wajah lelaki itu terlihat sedikit menyeramkan, mungkin efek karena Alin tidak menghiraukan perintah nya sejak tadi. Tapi tetap saja tatapan Dafi begitu lembut tidak ada setitik kemarahan sama sekali.

"Udah ah jangan ganggu aku, aku masih pengen lama-lama disini" acuh Alin kembali menatap bangunan besi dengan empat kaki kokoh di depan sana.

Adam memang terbaik dalam memilih tempat dan hotel dimana Alin Dafi akan ber honeymoon, posisi nya tepat tidak jauh dari menara Eiffel. Saat membuka balkon pada malam hari maka view pertama yang akan dilihat yaitu tatanan bintang di langit dengan hiasana menara serta gedung-gedung di bawah tingginya langit malam itu. Ingatkan Alin untuk memberi Adam pelukan hangat ketika dia pulang karena sudah membuat honeymoon nya terasa begitu istimewa.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang