(Masa kehamilan Abhelia)
"Terimakasih pak" kata Rose setelah pintu dibuka kan oleh sang supir pribadi, di tangan kanan nya membawa paper bag berisi makanan kesukaan Alin.
Sejak pagi tadi dia sudah berkutat di dapur untuk membuatkan Alin makanan dan kali ini tidak ada campur tangan satu maid pun. Rose melangkah mendekati pintu utama mansion dominic, beberapa pengawal sedikit menunduk hormat ketika Rose melewatinya, beberapa maid pun menyambut kedatangan Rose, mereka tahu betul bahwa wanita cantik paruh baya itu termasuk nyonya besar juga di mansion ini.
"Dimana semua masyarakat mansion ini ?" tanya Rose keheranan, sebab sejak tadi dia tidak menemui Dafi, Alin atau ketiga putera bandelnya itu
"mereka ada di halaman belakang nyonya" sahut salah satu maid
"yasudah, kamu siapkan makanan ini ya nanti antar ke mereka" Rose menyerahkan paperbag tersebut, setelah nya dia menuju lokasi dimana Alin berada.
"Ba-bang jangan kenceng-kenceng ya" suruh Gavin ketakutan
"bukan tawuran namanya kalau di elus" jawab Adam meremas remas buku jari nya
"ta-tapi bang"
belum sempat Gavin selesai bernegoisasi satu pukulan dari Adam sudah mendarat di perut Gavin sehingga membuat nya terpental. Gavin pun bangkit, dia berusaha melawan Adam meski tidak ada gunanya, Gavin tetap kalah.
"Dek udahan yuk, kamu nggak kasihan sama kak Gavin ?" Dirga bertanya dengan cemas
"orang baru aja di mulai" sahut Alin enteng, mata nya terus menatap minat ke arah pertarungan di depan sana "ayo kak Gavin lawan abang !!" teriak Alin menyemangati Gavin yang kembali tumbang
"Sayang,," Dafi meremas kecil tangan Alin "Gavin bukan tandingan bang Adam" imbuh Dafi ikut cemas
"abang nggak akan bunuh kak Gavin, tenang aja" sahut Alin sangat santai
Dirga dan Dafi hanya bisa menghela nafas panjang, mereka sudah berusaha untuk menghentikan Alin tapi sepertinya anak dalam kandungan Alin memiliki darah petarung yang kuat. Buktinya trauma Alin seakan lenyap begitu saja, padahal dulu hanya mendengar suara orang berdebat dengan nada tinggi Alin langsung mengigil takut.
"Astaga ada apa ini, ADAM !! GAVIN !!"
sontak semua menoleh ke sumber suara, kepalan tangan Adam terpaksa berhenti di udara ketika hendak menghantam pipi Gavin.
"Mom !?"
"apa-apa an kalian !" sentak Rose menghampiri Adam dan Gavin "ada masalah apa sih sampek berantem kayak gini !"
Gavin meringis sembari mengelus pipi kirinya yang mulai membengkak "ssshhhhh !!" desis Gavin menahan perih
"Ada apa Dam ?" Rose menatap Adam, tatapan mata nya meminta penjelasan akan kejadian yang baru saja mengejutkan Rose
"cuman latihan biasa" jawab Adam sembari mengatur pernafasan nya, berbeda dengan Gavin yang masih ngos-ngosan di tambah memar
"latihan apa bisa sampek kayak gini !" Rose menyentuh lebam Gavin
"a-aakhh sakit mom !" pekik Gavin menepis tangan Rose pelan "di elus aja yaa" nego Gavin cengengesan
"jelasi sama mommy kenapa kalian berantem !" Rose menatap Adam dan Gavin bergantian tapi mereka sama-sama diam.
"I-ini semua salah aku"
suara gemetar takut itu muncul dari belakang Rose, Rose seketika berbalik dan mendapati Alin menunduk lesu
"aku yang minta abang sama kak Gavin adu fisik kayak tadi"
kening Rose mengerut bingung "mereka ada salah sama kamu nak ?" tanya Rose lembut sontak Alin menggeleng pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine
RomanceTukang COPAS DILARANG KERAS MENDEKAT !! Karya By : Syur_ya 12/04/2020 Cerita ini sequel dari My Queen, bisa baca versi My Queen dulu biar sedikit ngerti awal dari terjadi nya alur dari cerita ini gimana. **** Queena Crystalin gadis beruntung memilik...