Boy's Godard Game

11.3K 1.2K 487
                                    

WARNING !!!
ADEGAN DI BAWAH INI SEDIKIT KERAS, JADI BUAT YANG TRAUMA KEKERASAN LEBIH BAIK SKIP SAJA OKE 😊

Btw, kalau aku buat grup chat ada yang minat nggak ???

Untuk part kemaren aku udah janji mau bikin Dirga, Adam dan Gavin game di next part tapi sepertinya akan aku jadi in satu saja part saja biar next capt bisa bikin alur lain oke.

Happy reading reader setia ku...💜💜

London, 03:00

Panas, perih seperti di kuliti, itu lah yang Diandra rasakan kini. Tepat di kepala bagian atas dia merasakan panas yang tiada tara, seperti ada api membara disana, bukan hanya itu saja dia juga merasa perih menyengat kuat hingga ke seluruh bagian kepalanya sampai membuat Diandra kelimpungan akan rasa sakit akibat reaksi serbuk tersebut.

Sudah hampir semalaman penuh Diandra berada dalam ruangan putih itu sendirian merasakan bagaimana serbuk itu merusak setiap lapisan kulit kepala nya. Kedua tangan dan kaki dia masih ter ikat kuat, tapi kini dia sudah tidak duduk di kursi melainkan terjatuh dan meringkuk di lantai dingin. Menangis, meraung hanya itu yang bisa dia lakukan, kini dia bisa tahu apa yang Alin rasakan waktu itu.

"Hiks,,,sa-kit,," rintih nya lirih, Diandra bisa merasakan jika rambut nya ada yang rontok tepat di tempat serbuk itu bekerja. Dia juga merasa kulit kepalanya melepuh serta ada gelembung isi air nanah dengan tekstur kulit yang lembek, mirip sekali dengan kondisi wajah Alin waktu itu.

Sangat menjijik kan.

Tubuh nya mulai menggigil kedingingan, sudah sepanjang malam kulit Diandra menempel di lantai dingin tanpa alas sama sekali. Setelah Dafi pergi tadi siang, ketiga pengawal nya juga pergi dan belum kembali hingga hari sudah berganti tanggal. Mereka membiarkan wanita malang itu sendirian dengan kondisi kepala yang melepuh, tidak ada tindakan medis apapun sehingga besar kemungkinan luka itu akan terjadi infeksi.

Kedua mata Diandra mendadak terasa berat, kepalanya juga sangat pening dan sakit, kemudian tak butuh waktu lama dia telah kehilangan kesadaran. Setelah melewati hari panjang dengan rasa sakit menyiksa dan tampak nya dia sudah sangat kelelahan, Diandra pun tumbang tak berdaya.

*******
10:30

Seorang lelaki duduk gagah di kursi kayu, mata nya menatap satu objek di depan sana tanpa terlepas sedetikpun. Sekali lagi dia mengecek jam di pergelangan nya itu dan detik ini tepat sudah dia melewatkan satu jam setengah hanya untuk melihat nya tidur.

"Siram dia !" perintah nya tegas

kedua anak buah nya melakukan yang dia perintah, mereka masing-masing membawa satu gayung air kemudian menyiram tubuh wanita yang kini sudah duduk terikat di kursi.

Wanita itu bangun gelagapan keluar dari alam mimpi, air es yang di guyurkan membuat dia terkejut bukan main sampai nafas nya ter engah-engah. Masih dengan dada naik turun dengan cepat dia pun kembali merasa kepalanya berdenyut sangat sakit mungkin akibat luka melepuh itu di siram air es, tanpa sengaja ketika dia menunduk di lantai terlihat segumpal rambut dengan beberapa lapisan tipis yang dia tebak itu adalah lapisan kulit kepalanya sendiri, tangis nya kembali pecah seketika.

Kulit ke-kepalaku terkelupas,,? ti-tidak !

"kenapa menangis ?"

suara bariton itu mengejutkan Diandra, dia perlahan mengalihkan pandangan nya ke depan, disana tiga orang kemaren berdiri tepat di belakang kursi kayu yang sedang di duduki seorang lelaki tampan, dari wajah nya Diandra merasa pernah melihat orang itu tapi dia yakin jika yang ini lebih muda dari yang pernah datang kerumah nya.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang