Sampai sini aku mau ngucapin terimakasih banyak sama kalian yang masih setia nunggu You are mine💜💜Jangan Lupa, Vote, Follow and komen.
Sudah ??
Oke,
Happy Reading...
*****
Sekali lagi Dafi melirik gadis yang duduk di kursi sebelah ia mengemudi, wajah Alin masih terlihat sangat mengantuk tatapan nya sayu ke depan. Setelah dua jam tidur dalam ruangan khusus di kantor, Dafi terpaksa membangunkan nya karena hari sudah menjelang sore dan jam kantor akan habis
tangan bebas Dafi meraih tangan kanan Alin lalu meremasnya pelan, Alin menoleh ke arah Dafi dengan menaikkan alis nya seakan bertanya "kenapa ?"
"masih ngantuk,, hmm ?" tanya Dafi
Alin menggeleng, namun dua detik kemudian dia menguap lebar spontan tangan bebas Dafi kini beralih menutup mulut gadis itu lalu terkekeh pelan
"jangan lebar-lebar nanti mobil di depan kesedot" ejek Dafi langsung mendapat cubitan di pinggan nya
"hahaha !" Dafi tertawa kegelian karena ulah Alin
"ngeselin !" rajuk Alin kembali fokus ke depan, kantuk nya tiba-tiba hilang sepenuhnya dan malah berganti jengkel. Bibir Alin mengerucut kedepan serta pipi nya sedikit menggembung
Dafi yang melihat itu tak tahan untuk tidak mencubit pipi gadis itu dengan gemass "iiihhh,,, sakitt kak !!" sentak Alin menyingkirkan tangan nakal Dafi dari pipi nya
"duduhh,, maaf" sesal Dafi berubah panik dia segera mengelus bekas cubitan nya tadi berharap rasa sakit karena ulah nya bisa hilang, namun Alin kembali menepis tangan Dafi. Di cubit gemas area pipi itu sangatlah sakit.
"jangan sentuh-sentuh !" kata Alin judes, Dafi menghela nafas ringan.
Dua menit kemudian Dafi meminggirkan mobilnya, dia berhenti di bahu jalan. Kening Alin mengerut bingung karena ini masih jauh dari area apartemen nya
"kok berhenti ?" tanya Alin masih terdengar sedikit nge gas
"maafin aku" kata Dafi penuh sesal kedua tangan nya kini sudah menggengam erat kedua tangan Alin, mata Dafi menatap sayu ke Alin yang masih terus cemberut. Dia terlalu gemas tadi sampai menyakiti gadis nya ini
"mana yang sakit ? ini ?" tangan kiri Dafi kembali mengelus bekas cubitan tadi dengan sangat lembut "maafin yaa.." pinta Dafi lagi
Alin tidak kuasa menahan tawa nya, dia tertawa lepas melihat wajah memelas Dafi sebenarnya cubitan Dafi tidak begitu sakit ketimbang cubitan Gavin biasanya, Alin hanya ngambek pura-pura saja sejak tadi.
"aku nggak papa kak, aku cuman bercanda aja" ujar Alin masih dengan sisa tawa nya, wajah Dafi saat minta maaf benar-benar lucu seperti anak lelaki dengan tatapan polos yang memohon
Dafi menghela nafas panjang, dia lega. Dia ikutan tersenyum melihat Alin tertawa lepas di hadapan nya lalu tangan Dafi beralih mengusak pucuk kepala Alin dan mereka melanjutkan perjalanan pulang.
****
Apartemen , Queena Crystalin
17:06
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine
RomanceTukang COPAS DILARANG KERAS MENDEKAT !! Karya By : Syur_ya 12/04/2020 Cerita ini sequel dari My Queen, bisa baca versi My Queen dulu biar sedikit ngerti awal dari terjadi nya alur dari cerita ini gimana. **** Queena Crystalin gadis beruntung memilik...