You are mine

10.6K 862 147
                                    

03:00

Dafi hampir saja kembali terlelap dalam posisi duduk bersandar di sofa, dia segera membuka mata lebar-lebar mengingat di lengan kiri nya ada bayi mungil baru saja reda menangis, tangan kanan Dafi tidak berhenti menepuk lembut nan pelan bokong berbalut pampers itu.

Sudah dua jam dia dalam posisi seperti itu, kata Rose bayi memang sering kali menangis tengah malam dan akan tertidur lelap jika menjelang matahari terbit. Sangat melelahkan memang tapi Dafi suka, melihat wajah kecil, putih yang sedang terlelap tidur itu membuat hati kecil nya menghangat.

Aku benar-benar telah menjadi seorang ayah.

"Kak,,"

"Sayang, kok kamu bangun"

Alin mendekati Dafi sepelan mungkin supaya tidak menganggu anak nya yang baru tidur
"aku nggak bisa tidur" jawab nya sembari duduk di samping Dafi

"karena nangis nya Abel ya ? padahal aku udah bawa dia ke ruang tamu gini biar kamu istirahat tenang di kamar"

"bukan kok, aku kepikiran aja sama kak Dafi soalnya besok masih harus kerja pagi dan sekarang jam segini belum tidur"

"kamu kayak nggak tau suami kamu aja, aku kan sering lembur sayang jadi kerja pagi itu bukan masalah"

Alin tersenyum kecil
"makasih ya kak udah bantuin aku jaga Abel, malah kak Dafi yang lebih sering begadang buat nidurin dia" ujar Alin merasa tidak enak hati

"sayang kamu ngomong apa, Abel ini juga putri ku jadi bukan beban sama sekali kalau aku gantiin kamu jaga dia" Dafi menunduk, menatap gemas Abelia lalu menatap Alin dan berkata "aku bahagia punya kalian berdua"

Alin ikut tersenyum kemudian bersandar ringan di dada kanan Dafi, menatap putri mereka bersama-sama dengan rasa sayang dan doa terbaik.

"Kita juga bahagia punya kak Dafi"

*******

08:00
Mansion Dominic

"Pagiii semuaaaaa !"

"pagi kak" hanya Alin yang menjawab sapaan dari Gavin di sela dia hendak menyantap sarapan nya, sedangkan Dafi sibuk bermain dengan pipi Abel tidak memperdulikan kakak iparnya yang baru saja datang

"duuuhhh keponakan uncle udah cantik aja nih" dengan gembira Gavin menghampiri Abel di pangkuan Dafi "sini gue mau gendong" ujar nya mengangkat kedua lengan

"emang elo bisa ?" tanya Dafi dengan tatapan tidak yakin sama sekali

"ya bisa lah, udah sini"

Dafi masih enggan memberikan Abel kepada uncle ceroboh nya ini, dia takut Abel jatuh atau apapun hal buruk lainnya.

"Kak Gavin udah pernah gendong Abel dia rumah sakit waktu itu, jadi tenang aja kak" ujar Alin terkekeh geli melihat wajah was-was Dafi

"tuh denger, lagian gue nggak bakalan banting keponakan gue sendiri"

pelan-pelan bayi kecil itu berpindah tangan ke uncle nya, meski tidak rela Dafi harus menerima itu karena memang Abelia bukan hanya milik Dafi dan Alin tapi milik semua anggota keluarga, bahkan Adam yang sibuk nya minta ampun itu bisa saja datang ke mansion hanya untuk mencium aroma bayi Abel setelah itu pergi bekerja seperti tadi pagi tepatnya pukul 06:03.

Selesai sarapan Alin mengambil Abelia dari Gavin "udah siang, sana berangkat kerja" suruh Alin

"tapi masih kangen sama dedek" ujar Gavin cemberut menjijikkan

"iya nanti pulang kerja bisa kesini lagi kak"

"yaudah deh kalau gitu kakak berangkat ya" Gavin lalu mencium gemas pipi Abelia kemudian beranjak pergi, dari belakang Alin Dafi berjalan mendekat dengan tas kerja di tangan kanan nya

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang