Kabar buruk

7.9K 875 525
                                    


Haii haii haiii ada yang kangen ? rindu ??  sama YAM ?? angkat kaki oke 😂😂 atau mungkin udah pada hapusin YAM dari library kalian karena udah lama nggak up ? 😞😞

Maap nih udah hampir sebulan kayak nya aku off, bukan apa-apa itu di sebab kan karena idenya mendadak stop jadi aku putusin stop sejenak dari pada feel nya ilang.

NAAAAAHH !!! sekarang aku udah ada ide yang sangat bagus yang akan menguras emossi kalian 😂😂😂

Yang baca jam 02 ke atas komen dong, mau tau apa masih ada yang mellek jam segini 😌😌

Happy reading beb....

Dc corp
15:30

Dafi memasuki mobil yang akan dia kemudikan sendiri, di dalam dia melepas kemeja formal panas yang menjadi outfit nya setiap hari di kantor. Tak cukup itu saja, dia melepas kedua kancing di setiap pergelangan tangan kemeja navy nya kemudian menggulung kedua lengan kemeja sampai siku.

Selanjutnya dia tidak langsung menyalakan mesin mobil, dia terdiam dengan posisi bersandar dengan kedua mata terpejam erat. Helaan nafas teratur keluar masuk hidung mancung nya, cukup lama posisi Dafi terus seperti itu hingga akhir nya bayangan Alin melintas seperkian detik membuat Dafi segera memutuskan untuk menyalakan mesin mobil dan bergegas pergi dari area kantor.

Selama perjalanan dia mencoba menghubungi Alin, sejak pagi tadi dia belum menelfon atau mengirim pesan untuk istri nya itu. Semua kesibukan nya hari ini menyita waktu untuk sekedar bertanya kegiatan apa yang sedang Alin lakukan di rumah mertua Dafi, mansion Nicholson. Tidak ada balasan dari pesan yang dia kirimkan, Dafi mencoba untuk menelfon Alin dan tetap saja sama, tidak di angkat.

"Dimana Alin ?" tanya Dafi cepat, dia memilih untuk menghubungi anak buah yang dia tugaskan menjaga Alin

"nona ada di dalam tuan, tidak kemana-mana" sahut sang pengawal

Dafi terdiam sejenak, mungkin Alin sedang menikmati kebersamaan dengan keluarga nya sehingga tidak merespon pesan serta panggilan Dafi. Tanpa mengatakan apapun lagi, setelah mendapat jawaban itu Dafi langsung mematikan sambungan telepon tersebut. Kaki nya menginjak gas semakin turun, dia ingin segera menemui Alin, memeluk nya dan bermanja-manja di kala lelah menyerang seperti ini.

Membayangkan nya saja semakin membuat Dafi tidak sabar untuk segera sampai di mansion Nicholshon.

*****

Dengan bucket bunga mawar segar nan harum di tangan kanan, tambah lagi kantong plastik berisikan ice cream di tangan kiri Dafi masuk mencari Alin di area ruang tamu mansion. Melihat disana kosong Dafi memutuskan untuk langsung saja menuju kamar Alin, kamar mereka juga sekarang.

Dua anak tangga sekaligus dia lewati untuk mempercepat waktu menuju lantai dua, rasa lelah, lesu dan semua urusan kantor menguap begitu saja jika sudah di hadapkan dengan Alin.

"Nak Dafi !" tegur Rose kala dia melihat Dafi hendak mendorong pintu kamar Alin dengan siku nya, Dafi menoleh sembari melempar senyum paling menawan yang dia punya.

"Sudah pulang ?" tanya Rose lagi, berdiri tepat di sebelah Dafi

Dafi mengangguk kecil, dia menaruh bunga di tangan Kiri kemudian tangan kanan nya meraih tangan Rose untuk dia cium. Rose tersenyum hangat melihat nya
"Alin di dalam kan mom ?" tanya Dafi melirik pintu kamar Alin sejenak

"iya, dari tadi dia nggak keluar kamar. Ini aja momy mau nge cek dia takut tidur, udah mau magrib soal nya" jawab Rose membuat kening Dafi mengerut kecil, kalau Alin sejak tadi di kamar lalu kenapa pesan dan panggilan nya di abaikan oleh Alin ? entah kenapa perasaan Dafi semakin tidak tenang.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang