Baby ❤

10.4K 1K 562
                                    

Minalaidzin wallfaidzin semua nya, aku minta maaf lahir batin kalau ada salah kata selama buat cerita ini atau mungkin bikin kalian sebel karena up nya lama 🤣🤣🤣
Ada berbagai kendala yang nggk mungkin aku tulis satu persatu disini, semoga kalian tetep setia sama Syur_ya 🤗🤗🤗

.

*******

Suara ketukan pintu sedikit membuat Adam menggeram kesal, dia paling tidak suka di waktu bekerja ada yang menganggunya. Dengan segera dia meninggalkan ruang kerja untuk membuka pintu

"kau kenapa !" tanya Adam langsung, di tatapnya heran seorang pengawal dengan nafas ngos-ngosan tepat di depan wajahnya

"tu-tuan,," nafas nya tersenggal, Adam menaikkan satu alis nya seketika "no-nona Alin dibawa kerumah sakit"

Adam sontak terkejut, dia langsung paham ada dalam kondisi apa saat ini "sejak kapan !"

"beberapa waktu lalu tuan, nona terlihat sangat kesakitan"

tanpa mengatakan apa-apa lagi Adam langsung berlari menuruni tangga, dia harus membangunkan kedua adik nya untuk segera menyusul Queena tapi di bawah Dirga dan Gavin ternyata hendak naik ke lantai atas untuk memberitahu Adam. Mereka pun segera menuju rumah sakit dengan perasaan campur aduk.

Dirumah sakit Dafi tidak henti-hentinya berdoa untuk kelancaran persalinan Alin, tepat nya sepuluh menit lalu Alin masuk keruang persalinan. Dia ingin masuk dan menemani Alin tapi dokter melarang, terpaksa Dafi harus gelisah sendiri sembari menatap pintu rawat Alin.

"Ya tuhan aku mohon lancarkan persalinan isteriku, jangan sampai terjadi apa-apa dengannya" doa Dafi sangat cemas

Tangis kesakitan Alin sewaktu dalam perjalanan kerumah sakit membekas penuh dalam otak Dafi, mendengarnya saja dia tidak akan mampu menggantikan rasa sakit yang Alin alami saat ini. Hanya do'a yang bisa Dafi lakukan supaya tuhan membatu Alin di dalam sana dan menyelamatkan isteri serta calon anak nya.

"Daf !!"

"kenapa elo di luar !"

Dafi menatap ketiga saudara Alin, wajah mereka sangat khawatir sama sepertinya. Dia lupa memberi kabar anggota keluarga Alin karena saking panik nya tadi

"dokter nggak ngebolehin aku masuk" jawab nya lemah

Adam memilih duduk di sebelah kanan Dafi
" kita berdoa aja ya untuk Queen" ujar Adam menepuk pelan pundak Dafi, dia tidak boleh memperlihatkan perasaan kacau nya karena khawatir itu kepada Dafi, sebagai kakak tertua dia wajib menjadi penyemangat di tengah lemah nya diri sendiri

"iya bang" sahut Dafi tersenyum kecil

Dirga berjalan mendekati pintu ruang bersalin, tidak di sangka moment ini datang sangat cepat. Di dalam sana Alin pasti kesakitan, dia juga sedang berjuang sendiri dan itu semakin membuat Dirga ingin menerobos masuk lalu menemani Alin.

"Kamu kuat sayang, kamu bisa, kakak tunggu kamu disini" ujar Dirga sangat lirih

tidak berselang lama tiba-tiba pintu terbuka, sontak ke empat lelaki disana terkejut dan mendekati dokter yang baru saja keluar

"suami pasien ?"

"saya dok !"

"silahkan masuk"

Dafi langsung tersenyum lebar, dia kira kesempatan ini tidak bisa dia dapatkan.

"Apa saya boleh masuk ?"

"saya juga !"

Adam dan Dirga menyela pembicaraan namun dengan tegas dokter melarang orang selain suami memasuki ruang bersalin.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang