Bucin

24.8K 1.5K 278
                                    

Iya aku tau udah melebihi update 😂😂 ya ampun di gas-gas dong aku sama kalean 😂😭😭 sweneng banget lihat antusiasnya kalian sama cerita ini 💜💜💜💜

Sebegitu kangen kah sama Dafi dan Alin ??

BUCIN ?? KALIAN AKAN TAHU MAKSUD JUDULNYA NANTI DI BAWAH👇👇👇👇

kalau gitu vote dulu sebelum membaca oke !

Jangan lupa follow dan jangan lupa komen.

Udah ??

Oke

Happy Reading.........

.

******

London, Hospital.

Dafi berdiri kaku melihat sosok itu berjalan dari ujung lorong semakin dekat dan kini sudah berdiri tepat di depan nya. Mereka sama-sama diam tidak mengatakan apapun, otak Dafi masih blank melihat gadis yang selama ini ia rindukan benar-benar ada di depan mata nya, antara percaya dan tidak.

Alin mengerucutkan bibir nya kesal akan ekspresi yang Dafi berikan, diam, menatap polos dan tidak ada lagi.

Apa kak Dafi nggak suka aku kesini ?

belum sempat Alin memprotes akan reaksi menyebalkan itu dia lebih dulu di kejutkan dengan Dafi yang secepat kilat menyambar tubuhnya, memeluk sangat erat tubuh kecil Alin.

Dibalik punggung Alin Dafi tersenyum tipis, ternyata ini bukan khayalan.

Alin membalas dengan melingkarkan lengan kecil nya di punggung lebar Dafi, rasanya sudah lama sekali ia tidak merasakan kehangatan lelaki ini. Alin berharap detak jantung nya yang menggila tidak terdengar oleh Dafi

"gimana rasanya ?" bisik Putra menjahili Saga, tatapan Saga sejak tadi seakan tidak terima melihat adegan di depan sana. Putra tau arti tatapan itu tergolong kata cemburu

"rasa apa" sahut Saga berusaha santai

"rasanya memendam perasaan sama kekasih teman sendiri?" jahil nya Putra semakin menjadi-jadi, hanya orang bodoh yang tidak paham akan arti tatapan lembut Saga setiap bersama Alin.

Dia tahu jika teman nya itu sudah sejak dua tahun lalu mulai menyukai Alin, sejak Dafi menugaskan nya menjaga gadis itu. Benar kata orang cinta akan tumbuh jika sering bersama, tapi jika yang tumbuh hanya sebelah bagaimana ?? semoga saja semua ini tidak menjadi alasan renggang nya persahabatan mereka.

Saga melirik nya sinis "sok tau !" sahut nya lagi judes, Putra menutup mulut yang hendak tertawa itu.

Satu menit mereka habis kan untuk pelukan, rasa nya sangat berat untuk melerai nya namun dengan terpaksa Dafi melepas pelukan hangat itu.

"Kamu kenapa kesini ? kamu sakit ?" tanya Dafi berubah cemas, Alin menggeleng pelan. Senyuman gadis itu tidak luntur sama sekali

"terus kenapa ? ada apa ? hmm ?" nada Dafi terdengar sangat lembut

"mau jemput kakak pulang dari rumah sakit" jawab Alin parau, ada desiran aneh yang Dafi rasakan seperti perasaan bahagia yang tiada tara. Seketika itu penyakit nya langsung hilang entah kemana, energi Dafi kembali fit seakan dia lupa jika pernah koma selama dua hari

"kamu tau dari mana aku pulang pagi ini ?"

Alin tidak menjawab, dia sibuk menatap lekat ke arah mata Dafi. Meski Alin terus tersenyum bahagia tapi kedua mata nya tiba-tiba saja memanas, dia tidak bisa menahan rasa haru setelah mengetahui perjuangan Dafi selama ini lewat cerita Adam dan Dirga

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang