Planning

13.7K 1.1K 180
                                    

Absen pecinta YAM angkat tangan nya 😂

Di part sebelum nya banyak yang maki-maki Bianca dong, hehehe tenang yaa aku juga nggak suka ada pelakor tapi kalau salah faham dikit gitu gapapalah yaaa 😁😁😁

Oke langsung saja,

Happy Reading reader ku .....



BLAM !!!

Dafi terdiam, mata nya mengerjap beberapa kali menatap pintu dengan jarak hanya sejengkal dari ujung hidung mancung nya. Pintu itu baru saja tertutup kencang, lebih tepat nya di banting hingga membuat nya mengelus dada saking kaget nya.

Apa tadi itu kekasih nya ?? kenapa wajah polos gadis itu berubah garang seperti singa.

Setelah dia rasa detak jantung nya kembali normal tangan nya dia angkat untuk mengetuk pintu beberapa kali sembari memanggil nama gadis yang sangat dia cintai itu

"sayang,,kamu marah ?" tanya Dafi ragu

"PERGII !!" bentak Alin dari balik pintu membuat Dafi sekali lagi mengelus dada nya

Dafi diam beberapa saat mengingat-ingat perlakuan apa yang sudah di perbuat tadi sehingga Alin marah besar begini dengan nya. Namun Dafi tidak merasa melakukan hal nyeleneh apapun, beberapa jam lalu dia hanya mempermalukan Bianca di mall besar itu setelah nya Dafi langsung mendapat tatapan sengit dari Alin.

Apa dia tidak suka aku membalas Bianca ? ah, seperti nya bukan itu, tapi apaaaaa !!!

Dafi mengacak kasar tatanan rambut nya, dia benar-benar frustasi saat ini, gadis nya tidak mau dia sentuh dan sangat cuek setelah kejadian itu. Bahkan dengan kasar Alin menghempas tangan Dafi yang hendak merangkul nya dan sesampai nya di apartemen Alin langsung berjalan cepat ke kamar tanpa merespon panggilan Dafi kemudian membanting pintu seperti ini.

"Sayang kalau aku punya salah aku minta maaf, tapi aku nggak tahu salah ku dimana" kata Dafi memelas sembari menempelkan telinga nya ke daun pintu, menunggu jawaban Alin.

Di dalam kamar Alin duduk bersila di atas ranjang, memeluk boneka bear dengan wajah tertekuk sebal

"huh, kenapa nggak ngerayu cewek yang manggil dia dengan nama Alka itu saja. Bisa-bisa nya kak Dafi punya nama panggilan lain dengan wanita iblis itu" gerutu Alin meremas kencang boneka di pelukan nya

"sayang buka pintu nya kita perlu bicara" rayu Dafi lembut

Alin tidak menjawab meski dia mendengar semua yang Dafi katakan, hati nya panas mendengar bibir Bianca memanggil kekasih nya dengan nama special berbeda dari yang lain. Alin tidak suka itu, apa itu artinya Alin cem..

"iiihhh,, mana mungkin aku cemburu sama perempuan jadi-jadian itu" sangkal Alin tidak mau mengakui kalau sebenarnya dia cemburu

"sayang,,,"

sekali lagi Alin melirik pintu kamar nya dengan lirik an tajam, dia enggan membuka pintu karena mood nya benar-benar turun drastis di tambah hari ini tepat dia kedatangan tamu bulanan. Rasa sakit di perut bagian bawah membawa tangan gadis itu untuk mengelus nya secara lembut, bisa jadi itu salah satu faktor mood nya naik turun tidak jelas hari ini, dan faktor terbesar mood nya turun drastis karena Bianca si nenek lampir itu.

Alin melihat segelas air putih di nakas nya, mungkin itu bisa sedikit membantu mengurasi rasa nyeri yang dia rasa kini. Tangan gemetar gadis itu bergerak menghampiri gelas tersebut kemudian membawa nya mendekati bibir, di minum nya beberapa tegukan kecil lalu dia kembalikan lagi ke tempat nya. Namun Alin hanya meletak kan gelas itu tanpa melihat posisi nakas nya sehingga gelas tersebut jatuh menimbulkan suara pecahan nyaring

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang