Love your self

14.3K 1.1K 151
                                    


Absen dulu siapa yang udah nggak sabar sama capt ini ???

Part ini menembus 3000 kata, waaahhh apa kabar jari ku😂😂😂

Oke langsung saja.


.



Happy Reading...

Fikiran Alin semakin kacau, dia tidak tenang semenjak Dafi pergi begitu saja tadi pagi, membuat sepanjang hari ini terasa sangat berat baginya. Biasanya Dafi akan mengirimi pesan jika lelaki itu sudah sampai kantor, tapi setelah kejadian tadi pagi Dafi belum mengabarinya sama sekali bahkan pesan yang Alin kirim hanya centang satu.

"Jadi di jemput Dafi nggak ?" tanya Luna sekali lagi, Luna sejak tadi menunggu Alin dalam mobil nya. Dia berniat mengajak Alin pulang bersama tapi gadis itu berfikir kalau Dafi akan datang menjemput seperti biasa, meski nyata nya sudah hampir dua jam Alin disana

Alin menoleh ke Luna sembari menggeleng lemas "nggak tau, telfon sama pesan whatsapp ku nggak di respon" balas Alin sedih, Dafi tidak pernah memperlakukan nya seperti ini dan sikap Dafi tadi pagi sangat menyakiti hati Alin.

Alin sadar dia salah mengatakan hal seperti itu, tapi dibalik pertanyaan nya dia sangat berharap Dafi memberikan dukungan akan sifat insecure yang dia rasa saat itu, bukan malah di tinggal seperti ini, membuat Alin semakin down dan sangat sedih.

"Udah lah mending kamu ikut aku aja, kali aja Dafi ada meeting atau lembur dan nggak sempet kasih kabar kamu" bujuk Luna geram sendiri akan pendirian Alin menunggu Dafi

Alin mengecek ponsel nya sekali lagi berharap Dafi membalas pesan disana tapi tetap saja, hanya centang satu, dia pun akhirnya memutuskan ikut pulang bersama Luna.

"Jangan cemberut gitu Lin" kata Luna setelah melajukan mobil meninggalkan kampus

Alin menghela nafas kasar "aku salah Lun udah ngeraguin cinta kak Dafi ke aku, dia pantes marah. Seharus nya aku cuek aja sama komentar mereka dan percaya sama kak Dafi" balas Alin menatap kosong ke depan, dia menyesali semua kejadian tadi pagi meski niat sebenarnya bukan untuk meragukan cinta Dafi.

"Nggak Lin, Dafi nggak pantes perlakuin kamu kayak gini !" bantah Luna lantang, Alin melirik sekilas teman nya itu

"kamu nanya kayak gitu karena kamu butuh semangat dari dia kan ?" imbuh Luna langsung di angguki oleh Alin "tapi respon dia malah sebalik nya, dan menurut aku dia keterlaluan Lin. Di saat semua gadis di luar sana menghina kamu dengan komentar pedas mereka seharus nya Dafi nggak bisa ninggalin kamu gini aja. Dia harus ada, harus suport kamu, berjalan sama kamu buat lawan mereka, membuktikan sama dunia kalau kamu terbaik buat Dafi" imbuh Luna menggebu-gebu

Luna cukup jengkel mendengar cerita Alin saat Dafi mendadak dingin ketika Alin mengatakan ke tidak percayaan dirinya soal para fans Dafi, menurut Luna Alin pantas bertanya seperti itu karena kondisi Alin sangat tertekan dengan komentar para fans Dafi. Tapi respon Dafi yang malah tidak mengatakan apapun lalu pergi dan tidak ada kabar hingga sekarang, membuat Luna ingin memberi pelajaran lelaki itu.

Tanpa sadar air mata Alin menetes perlahan, sudah tidak sanggup gadis itu menahan nya sejak tadi. Ucapan Luna benar, dia ingin Dafi menggandeng nya melewati komentar haters bersama-sama, saling memberi suport dan saling menguatkan satu sama lain. Dia tidak sanggup melawan mereka sendirian, kata-kata jahat mereka sudah merenggut senyum Alin dalam komentar yang mungkin tertulis tidak sampai satu menit lalu kemudian mempengaruhi mental Alin hingga dia tidak percaya diri seperti ini.

"Udah lah Lun, aku capek. Aku mau tidur bentar, kalau udah sampai apartemen kamu bangunin aku" putus Alin serak, dia ingin tidur sebentar berharap bisa sedikit meredakan panas di hati serta pening yang mulai datang karena terlalu keras berfikir sejak kemaren.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang