Bos Alin (special part)

18.6K 1.2K 233
                                    

SPECIAL PART FOR 100K VIEWERS 🎉

Aku bisa sampai di titik ini karena kalian semua 😭😭 terimakasih, YAM perkembangan nya pesat banget 😭😭😭

Awal aku buat My Queen butuh waktu hampir setengah tahun buat ngumpulin viewers sebanyak ini☺ Alhamdulillah nya sekarang alloh lebih memudahkan semua jalan hobi ku 💜

ini part khusus buat aku dan kalian ngerayain 100k viewers heheh, nggak special sih tapi aku harap part ini buat kalian bahagia💜💜

Ada sedikit keluhanku disini yang mau aku sampaikan ke kalian, cerita ini aku buat emang genre nya cinta-cinta an gitu jadi buat yang berharap banyak adegan kekerasan, perang-perangan mending cari genre lain. Aku cuman nggak mau nanggung beban tanggungan atas ekspestasi kalian kedepan nya tentang cerita ini, soal nya bukan bidang ku buat adegan kekeran kayak gitu nanti kalau di paksain malah nggak nge feel😭😭😭

Buat masalah Edrick aku usahain yang terbaik, oke☺☺

.

Happy reading....

Seperti hari biasa, Alin pergi ke kampus dan belajar dengan tenang tidak ada yang terjadi lagi setelah apa yang menganggu nya di balkon waktu itu, dan sampai saat ini dia tidak tahu kalau yang ia kira burung itu adalah kerikil. Gadis kecil itu tidak menyadari jika ada sekitar lima belas pengawal Adam dan Dafi menyamar di sekeliling nya, ada yang sengaja masuk ke area kampus menjadi mahasiswa, lalu ada yang menjadi tukang kebun, tukang koran dan masih banyak lagi. Alin tidak mengetahui itu sama sekali.

"haaii,," Alin menoleh saat ada yang menepuk pundak nya, Bryan.

"haii juga" balas Alin tersenyum "teman nya kak Gavin ?" tanya Alin, Bryan mengangguk semangat.

"boleh bareng ?" tanya Bryan hati-hati

"oh tentu"

Bryan pun memekik senang, kini mereka berjalan sejajar menuju area taman. Sambil berjalan Alin bertanya dengan sopan

"aku tidak pernah melihat mu bersama kakak ku, apa kamu mahasiswa baru ?" tanya Alin mendongak sebab tinggi Bryan melebihi dirinya

"iya, dan kakak mu itu sangat baik" jawab nya tersenyum malu-malu "dia mengajak ku bergabung dengan nya di saat mahasiswa lain tidak ada yang mau berteman dengan ku"

Alin tersenyum kecil "kenapa bisa begitu ?"

"entah lah, mungkin karena penampilan ku tak se modis mereka" balas Bryan terkikik sendiri

memang jika di bandingan dengan fashion mahasiswa lain penampilan Bryan ini masih terbilang sangat jauh, celana nya saja model lama dan dia hanya memakai kaos biasa tanpa merk tertentu tidak seperti rata-rata mahasiswa disini. Bryan juga memiliki tahi lalat lumayan besar di bawah telinga kanan nya, ternyata teman pilih-pilih itu tidak berlaku hanya di Indonesia saja.

Alin mengajak Bryan duduk di salah satu bangku sana melanjutkan perbincangan mereka, salah satu pengawal yang menyamar menjadi tukang kebun mengambil potret Alin dan Bryan lalu mengirimkan nya ke Boss.

"tenang saja Bryan, mulai sekarang kita teman !" pekik Alin riang, Bryan tersenyum tulus melihat wajah sumringah gadis itu

"terimakasih Queena" ujar Bryan pelan

perbincangan mereka berakhir ketika supir pribadi Alin datang menjemput.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang