Terhapus

17.2K 1.3K 269
                                    

Ternyata ada Author yang sama kayak aku, sama-sama benci komen Up and Next

(semoga kalian punya paket data biar bisa baca kekesalan author lain yang aku up di atas tentang komen nggak bermutu itu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(semoga kalian punya paket data biar bisa baca kekesalan author lain yang aku up di atas tentang komen nggak bermutu itu)

Emang bener kayak nggak di hargain aja kalau komen nya cuman NEXT SAMA UP. Kita butuh saran, butuh reaksi kalian biar kita tahu dimana letak scane favorit dan dimana kita bisa nempatin scane emosi.

Ya kalau cuman NAXT NEXT SAMA UP IP aja, jujur jadi males banget ngetik. Komen kalian tuh ibarat tenaga, yang awal nya nggak mau Up jadi pengen Up cepet pas bacain komen kalian yang seru-seru.

Jadi tolong setelah ini hargai lapak ku, hargai karyaku. Aku cuman butuh perasaan kalian setelah baca setiap part yang aku buat biar aku bisa tau cerita ku nge feel apa enggak. ☺☺☺

Maaf banyak bacot heheheh,,,

Minalaidzin walfaidzin ya semua nya🙏🙏
Maafkan semua kesahalan author yang sengaja atau enggak ☺☺

ini part special hari raya 💜💜💜

Eittss,,, etika membaca nya jangan lupa
Komen, Follow and Vote

Sudah ??

Oke.

Happy Reading.....

HOSPITAL, LONDON
02:00

Rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat tenang bagi mereka yang berobat kini malah menjadi medan perang, setelah menyelamatkan Alin dan membawa nya ke rumah sakit, Adam Dafi Gavin dan Putra di kejutkan dengan kepungan hampir dua ratus personel bersenjata dari anak buah Edrick

mereka semua memakai seragam serba abu-abu tua ciri khas nya, anak buah Dafi di perintah untuk menjaga area rumah sakit agar mereka tidak ada yang sampai masuk satu orang pun dan menganggu para pasien atau mungkin kembali menyakiti Alin.

Sedangkan sisa anak buah dari keluarga Godard kini berjuang bersama Adam dan Dafi, tidak mengikut sertakan Gavin dan Putra karena mereka berdua tidak memiliki izin untuk memegang pistol untuk melawan musuh jadi Gavin dan Putra saat ini berjaga di luar ruangan Alin sambil menonton dari lantai atas peperangan sengit itu

"sumpah, dibawah sana bener-bener nyeremin banget, udah kayak di film-film" gumam Putra masih terlihat jelas bagaimana tembak menembak di bawah sana terjadi

Gavin gelisah, dia berdiri dengan tidak tenang rasanya dia ingin lari kebawah lalu membantu abang nya dan juga Dafi, tapi mungkin disini tempat yang terbaik. Dia hanya terus mondar-mandir di samping jendela memeriksa ke bawah berharap pertempuran itu segera berakhir, fikiran nya terbagi menjadi dua antara abang dan juga Alin yang masih tidak sadarkan diri

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang