Kondisi Alin

10.7K 1K 505
                                    

Pertama, aku mau minta maaf sama para reader yang nungguin YAM up dan ternyata baru bisa Up sekarang. Sekitar 2minggu setelah part terakhir di up.

Jujur masih sibuk banget akhir* ini, di samping ada cerita baru di aplikasi Innovel atau dreame yang lagi kejar kontrak. Ada juga kesibukan lain yang kadang sampai bikin lupa up.

Buat yang penasaran sama cerita ku di Innovel / dreame bisa cek dan kasih love ya, dengan title : Fat love story

cerita ini mungkin tinggal beberapa part lagi yang mau ending, karena akan ada cerita Adam yang sudah antri 😊😊

sekali aku minta maaf banget dan terimakasih yang masih setia sama Syur_ya🤎 borahae💜💜

Minta love nya yang masih setia sama YAM 💜

********

Hospital, Indonesia
22:00

Sudah pemeriksaan kedua namun suhu panas pada tubuh perempuan itu tak kunjung menurun, sudah dua hari demam tinggi menyerangnya. Menghanguskan tawa canda, senyum cerah hingga manja yang sangat menggemaskan beberapa hari ini. Yang ada hanya tubuh lemas di atas ranjang rumah sakit dengan infus menusuk kulit putih nya.

Dokter mengatakan kalau kondisi perempuan cantik itu drop akibat perjalanan ke beberapa negara yang dia lakukan, perubahan cuaca hingga kurang nya asupan vitamin membuat virus mudah menempel dan menyebabkan ketahanan tubuh nya lemah seperti sekarang. Dia langsung drop ketika sampai kembali di Indonesia

"nak makan dulu" suara lembut Rose memasuki gendang telinga Dafi, menantu tampan nya itu menggeleng pelan tanpa mengalihkan pandangan mata nya dari objek yang tergeletak lemas tepat di hadapan Dafi kini

"Queena sakit dan dia butuh kamu, kalau kamu telat makan lalu sakit juga siapa yang akan jagain Queena" kata Rose lagi mengingatkan

"iyaa mam, nanti dulu" balas Dafi akhirnya, meski terdengar sangat tidak mungkin dilakukan. Sebab sudah hampir setiap jam Rose menyuruh lelaki itu makan namun tidak di lakukan sama sekali, Dafi ingin makan kalau Alin sadar dan makan juga.

Rose mengkode Adam yang kini sedang menatap ke arah nya, dia memberi isyarat agar Adam saja yang membujuk Dafi makan. Semenjak Alin masuk rumah sakit dan hanya bermodalkan infus untuk kebugaran gadis itu  mood makan Dafi ikutan menghilang, Rose tentu prihatin melihatnya.

"Daf, Queen nggak akan suka lihat elo telat makan gini" ujar Gavin mengerti kode dari Rose "elo makan dulu, biar Queen abang yang jaga"

Dafi semakin mengeratkan genggaman tangan nya di tangan panas Alin, seakan dia sangat enggan untuk pergi sedetik saja dari sisi istrinya itu. Dia takut ketika Alin sadar dia tidak ada disisinya dan membuat Alin sedih, karena sebelum Alin masuk rumah sakit seperti ini Alin meminta untuk selalu di temani Dafi.

"Adek baru saja di suntik, dia nggak akan bangun. Ayo makan, gue udah beliin elo makan" ajak Gavin menepuk pundak sahabat nya itu, Dafi menghela nafas panjang mendengar mereka semua memaksa dia makan.

Tidak ada yang salah dengan mereka hanya nafsu makan Dafi saja yang menghilang, tapi meski begitu Dafi mencium lama kening Alin dan melaksanakan ucapan mereka. Mau bagaimana pun juga yang dikatakan Adam dan Rose ada benarnya, kalau Alin tidak akan suka jika dirinya telat makan apalagi jatuh sakit.

"Dia kecapek an banget kayak nya, ini salah aku karena ngasih kalian tiket di sepuluh negara dalam waktu berdekatan" ujar Dirga yang sejak tadi diam di sofa memperhatikan tubuh lemas Alin

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang