Sudah hampir menjelang waktu subuh saat mobil sedan mewah berwarna hitam melintas dengan kecepatan tinggi membelah jalanan lenggang ibu kota. Sepertinya pengendara mobil itu memang memanfaatkan keadaan jalan yang sepi untuk lebih cepat sampai ke tempat tujuannya. Sesekali kendaraan beroda empat itu menyalip mobil lain dengan gesitnya. Hingga terlihat persimpangan trafic-light yang lampunya sudah menyala hijau.
Pengemudi sedan hitam itu menaikkan kecepatan mobilnya agar dia tidak harus berhenti saat lampu hijau nantinya berganti merah. Mobil itu hampir mencapai persimpangan ketika tiba-tiba sebuah city-car berwarna merah muncul dari sisi lain. Tentu saja si pengendara kaget bukan main dan langsung menginjak rem mobil sembari membanting stir ke arah samping untuk menghindar.
CIIIIIIIIITTTTTTTTTTT
AAAAAAAAAAAAAA
BRRRRRRRRAAAAAAKKKKKKK
BRRRRUUUKKKK
BRRRRRAAAAAAKKKK
Tapi nahas, akibat kecepatan mobil sedan hitam yang tinggi membuat mobil itu hilang keseimbangan saat direm dan dibelokkan hingga mobil mewah dengan seorang pengendara itu terbalik dan terguling beberapa kali di jalan.
Menyadari ada sesuatu yang terjadi karena kesalahannya menerobos lampu merah, pengendara city-car yang ternyata seorang gadis muda menghentikan mobilnya dan segera turun. Dia sempat tertegun melihat sebuah mobil sedan hitam terbalik tak jauh dari tempatnya menghentikan mobil. Dengan jalan yang sempoyongan, gadis berambut panjang itu menghampiri mobil yang menjadi korban kelalaiannya.
Gadis itu berjongkok di samping pintu pengemudi mobil yang terbalik itu untuk melihat keadaan pengendaranya. Si gadis semakin terbelalak saat melihat soksok pria tengah baya sudah bersimbah darah dengan seat-belt mobil masih melilit badannya. Dengan tangan gemetaran, dia mendekatkan jari telunjuknya ke arah lubang hidung pengemudi sedan itu.
Gadis pengemudi city-car itu menarik lagi tangannya dengan cepat, "Ng-nggak ada nafasnya!"
"A-apa... Apa dia mati?" panik gadis itu. "D-dia mati?"
Gadis itu berdiri lalu berjalan mundur menjauhi mobil sedan mewah hitam yang keadaannya sudah setengah ringsek.
"Ng-nggak! G-gue bukan pembunuh! B-bukan gue!"
Sang gadis mengerlingkan pandangannya. Suasana memang begitu sepi saat itu. Membuatnya yakin tidak ada saksi mata yang melihat kejadian itu.
"G-gue harus pergi! G-gue...."
"G-gue harus cepetan pergi dari sini!"
Dengan cepat gadis itu beranjak memasuki mobil dan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
****
Seorang pemuda menatap sendu wanita yang menangis tersedu sambil memeluk makam dengan taburan banyak bunga di atasnya. Hatinya remuk redam melihat air mata yang tak juga berhenti mengalir di pipi orang yang telah melahirkannya ke dunia itu. Lebih hancur lagi, orang yang berada di dalam makam baru itu adalah pasangan wanita itu. Ya, itu makam ayah dari pemuda itu.
"Selamat siang, Pak!"
Seorang laki-laki lain menghampiri si pemuda dan langsung menyapanya dengan hormat. Hal yang menandakan pemuda itu bukanlah orang yang sembarangan.
"Udah ada hasil?" tanya si pemuda.
"Sudah, Pak!"
"Bisa diproses?"
"Maaf, Pak, polisi sudah menetapkan kecelakaan tadi malam sebagai kecelakaan tunggal."
"Apa?!" pemuda itu terbelalak. "Gimana bisa?! Dalam CCTV kan jelas terlihat ada mobil lain yang melintas dan bikin mobil papi hilang kendali!"
"Benar, Pak. Tapi polisi sudah menutup kasus ini."
"Nggak bisa! Kamu harus paksa polisi buat terus mengusut kecelakaan ini!" paksa pria itu.
"Sepertinya akan sulit, Pak."
"Kenapa sulit? Apanya yang bikin sulit?"
"Karena pemilik mobil yang membuat mobil tuan besar hilang kendali bukan orang sembarangan."
"Siapa?"
"Menurut keterangan polisi, itu mobil milik putri dari keluarga Perwira."
"Keluarga Perwira? Pemilik Perwira Company?"
"Mungkin, Pak!"
Nafas pemuda itu memburu, rahangnya mengeras, tangannya mengepal.
"Bisa-bisanya keluarga itu menggunakan kekuasaan mereka buat melindungi seorang pembunuh!" geramnya.
"Liat aja, aku akan bikin mereka menyesal atas apa yang udah mereka lakuin ini!"
****
Re-upload dengan sedikit revisi cerita..
Semoga tetap menarik...
Selamat membaca 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS
RomanceCitra tak pernah menyangka masa lajangnya akan berakhir lebih cepat dari perkiraanya. Pernikahannya dengan CEO tampan dan kaya raya seketika merubah hidupnya. Disaat semua orang membayangkan kehidupan mewah yang akan Citra dapatkan, tapi justru Citr...