SATU

41.9K 1.3K 18
                                    

Hai, selamat datang di cerita ke empatku.
Cerita dewasa atau untuk 21 +.

Semoga kalian suka, dan gak cuma jadi pembaca aja. Sempatkan waktu sedetik untuk tekan tanda ⭐ di pojok kiri bawah.
🤗😍

🌹Happy reading🌹

Perlahan aku memundurkan kursi beroda ku yang empuk agar bisa berdiri dan meregangkan otot tubuhku yang terasa kaku. Aku juga melakukan gerakan ke kanan, ke kiri, menunduk, mendongak hingga rasa pegal di sekujur tubuhku lumayan berkurang.

Ku hembuskan napasku ketika mendapati sebuah botol minuman vitamin C yang kini hanya tinggal tetesannya saja, dan segera aku melemparkannya ke tempat sampah yang ada di pojok ruanganku yang hanya berukuran 3 x 3 meter persegi. Ruangan yang terkesan sempit, tapi bagiku sangat terasa nyaman karena aku menempatinya sendirian. Aku bekerja tanpa teman, karena itu hanya tersedia satu meja dan dua kursi, yang salah satunya disediakan untuk supplier yang datang mengambil tagihan.

Saat ini aku harus bisa menyelesaikan tugasku tepat waktu. Tapi malangnya ... mataku tak bisa diajak kompromi, sudah terasa berat sekali. Bisa jadi karena efek obat flu yang aku minum pagi tadi, ataukah karena mataku lelah setelah dua jam lebih mengoreksi faktur milik supplier dengan laporan penerimaan barang yang diterima oleh gudang.

Sebenarnya bukanlah hal yang sulit untuk dikerjakan jika saja selasa kemarin aku tidak bolos bekerja karena sakit.

Dan sekarang lihatlah ... pekerjaanku menumpuk hingga dua kalinya. Tidak ada pengganti selama aku tidak berada di tempat.

Kemarin ....

Hujan yang setiap sore mengguyur Surabaya, ternyata tidak membuatku untuk mengingat jas hujan yang aku sampirkan di cantelan teras belakang rumah.

Hingga akhirnya, pulang kerja aku nekat menerobos hujan yang masih turun rintik-rintik, hanya dengan mengandalkan jaket yang menutupi tubuh bagian atasku. Dan efeknya bisa ditebak ... aku terkena demam dan flu.

Dan saat ini ....

Sebenarnya aku masih flu, cuma aku memaksakan diri untuk masuk kerja karena Bosku, pemilik tempat kerjaku akan datang besok. Jika sesuai jadwal seperti biasanya, dia akan datang dan berkantor di Surabaya setiap kamis siang dan kembali ke Jakarta lagi setiap sabtu sore.

Oiya, sebelumnya kenalkan terlebih dahulu, namaku Amanda Putri Suhardiman. Usiaku menginjak 26 tahun, statusku jomblo ngenes, karena setahun yang lalu aku diputuskan oleh kekasihku yang rela dijodohkan oleh orang tuanya daripada menikah denganku.

Tapi tak apalah. Hidup harus berjalan meskipun hati susah move on. Dengan wajahku yang lumayan cantik, atau kata orang sih, kalau dari angka 1 hingga 10 nilai kecantikanku katanya sih 8, bukanlah hal yang sulit bagiku untuk mendapatkan pengganti Mas Adam, nama mantanku. Tetapi aku masih asyik menjomblo, masih ingin menata hatiku agar tidak salah memilih pasangan lagi. Padahal banyak juga sih pria yang menyukai diriku dan berusaha mendekatiku.

Aku di sini sebagai staf account payable atau istilahnya bagian pembayaran hutang di sebuah perusahaan ritel dan grosir milik Bapak Rizki Samudera. Tetapi mantan bosku itu kini sudah pensiun, dan digantikan oleh anaknya yang bernama Kenan Alarico Samudera.

Bosku yang bernama Kenan itu pria dengan usia lebih kurang 30 tahunan, berwajah blasteran Indonesia Spanyol. Dia memiliki bola mata berwarna biru sebiru samudera. Sama seperti namanya.

Kalau kalian pingin tahu postur tubuhnya? Beuuh ... jujur sebagai gadis yang masih lajang dan berniat move on, membuat Pak Kenan bisa menjadi salah satu alasan aku untuk melupakan sang mantan.

Tidak hanya aku saja sih yang suka dengan fisiknya, beberapa staf di sini juga sering berghibah tentang kelebihan fisik Pak Kenan. Belum lagi di luar kantor sana, fansnya banyak banget beuh ....

Papanya yang asli Surabaya memang memiliki paras yang manis, dan mamanya yang asli Spanyol juga memiliki wajah yang cantik dengan matanya yang biru, jadi fix tanpa diragukan lagi yang namanya Pak Kenan itu sangatlah tampan dan macho.

Dia memiliki tubuh tinggi tegap, bahunya lebar dan berdada bidang. Bentuk wajahnya lebih banyak terkontaminasi dari Spanyol, rahang tegas dengan cambang lebat jika tidak dicukur, alisnya tebal seperti gerombolan semut hitam yang berbaris untuk menaungi matanya yang tajam. Dan jangan lupakan kalau dia juga memiliki rambut yang tebal, hitam agak kecoklatan.

Tapi sayang beribu sayang...dia sudah menikah 5 tahun yang lalu dengan pilihan mamanya. Jadi jangan harap aku atau yang lainnya akan bisa memilikinya, meskipun aku sering bertemu dan berdua dengannya di setiap hari Jumat atau Sabtu.

Jadi catat saja ... kami cuma bisa mengaguminya, meskipun dari jauh.

T.B.C

AMANDA dan Si MATA BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang