Pesan Altair
" Besok jam 7 aku tunggu di gerbang Batalyon dan jangan ada yang sampai ketinggalan kalau bisa kesini gak usah pakai motor " pesan Altair.
" Ya bawel " jawab Adhara.
Pengumpulan berkas pengajuan sudah diserahkan serta sudah diterima dan besok akan menghadap ke beberapa petinggi Batalyon.
Pov Adhara
Dunia baru sebentar lagi menghampiri, berkas pengajuan yang sudah siap. Tapi kenapa hati masih belum siap.
Terlihat beberapa pasangan yang melaksanakan pengajuan.
" Kok yang sama dengan pangkatmu gak ada yang pengajuan ".
" Rata-rata yang satu letting denganku sudah banyak yang menikah ".
" Pantesan aja " ejek.
" Maksudnya ".
" Ya mana ada cewek yang suka kamu, bawel kayak gini ".
" Sapa bilang " godanya.
" Emang ada yang mau ? " tanya dengan penasaran.
" Kamu " jawab dengan penuh percaya diri.
" Kamu tau tiang itu gak, kalau kamu bukan calon suami udah aku gantung kepalamu di tiang itu ".
" Hahaha " dia tertawa.
Entah mengapa aku pun tertawa setelah sekian lama tak pernah tertawa. Mungkin lupa aku terakhir tertawa.
" Nah gitu dong ketawa, jadi makin cantik " ucapnya.
Berkas hari ini kami cek ulang.
" Sudah hafal kan NRP, Gaji, pangkat saya kan ".
" Jangankan pangkatmu dari atas sampai bawah saya sudah hafalkan, ingat gak usah geer ini semua demi kakek dan Opa ".
" Ya... tapi ingat kalau nanti menghadap ke atasan panggil saya dengan sebutan Mas ".
" Ya Mas bawel ".
Hari ini adalah akan menjadi hari yang panjang walau tak menginginkan pernikahan ini tapi sempat ada rasa ragu dan cemas.
Pastinya nanti banyak pertanyaan hal yang akan ditanyakan, baik itu umum hingga personal. Bagaimana pun berusaha melakukan yang terbaik.
Kalau di pikir ternyata berat untuk menjadi seorang persit sama seperti seleksi prajurit. Sebelum menghadap ke pejabat kesatuan aku telah mengikuti serangkaian tes yakni Litsus ( Pemeriksaan Penelitian Khusus ), Rikes ( Pemeriksaan Kesehatan ) bagian ini sempat kaget prihal pengecekan kesehatan hingga keprawanan, Bintal ( Pembinaan Mental ), dan ini yang terakhir Menghadap ke pejabat kesatuan.
Waktu tes Rikes ya aku sempat bilang ke Altair.
" Altair mungkin kamu tau tentang aku membenci keluarga ku kan ".
" Saya tau itu, tapi saya percaya bahwa kamu tidak melakukan. Mungkin pengecekan ini bisa jadi bukti bahwa kamu gak pernah melakukannya ".
Sebenarnya di bagian Administrasi untuk surat SKCK yang sempat menghawatirkan.
" Adhara kamu pernah masuk penjara kan ?" Tanyanya dengan polos .
" Kampret loh, aku emang hampir sering berurusan dengan polisi tapi gak sampai masuk penjara. Itu masalah balap motor sama aku pernah ikut pertarungan semacam tinju lah tapi cuma di kasih peringatan aja. Emang kenapa ? Gak bisa buat SKCK ya " tanyaku.
" Aduh giaman ya " sambil memegang kepala.
" Alhamdulillah kalau gitu, gak jadi nikah dong ".
Tiba-tiba seorang temannya datang.
" Bro nih SKCK nya ".
" Makasi ya, jadi ngerepotin ".
" Lah kata mu gak bisa ".
Dia pun mengangkat alisnya. Ternyata dia hanya memancingku untuk mengetauhi kegidupanku yang dulu. Sial.
Dia tau bahwa aku belum menerimanya tapi selalu sopan dan perhatian.
Gimana ya kalau surat perjanjian itu ku berikan apakah dia masih tetap menikahi ku atau tidak.
Assalamualaikum
Bagaimana ceritanya
Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan share ya. Terima kasih

KAMU SEDANG MEMBACA
Penyatuan Takdir Tuhan
RomanceDua insan yang bertemu tak sengaja diawali dengan kebencian akankah mereka dapat mempertahankan cinta mereka ? Altair beprofesi sebagai seorang tentara Angkatan Darat. Sholeh, pintar, bijak, berparas rupawan membuat kaum hawa tertarik dengannya. " A...